Site icon Dunia Fintech

E-commerce Ternama Tanah Air yang Gulung Tikar di Sepanjang Dekade

e-commerce

DuniaFintech.com – Ekosistem perniagaan digital, atau e-commerce telah mengalami berbagai kisah, terhitung hampir satu dekade kebelakang. Pasalnya, kabar mengejutkan tentang tren positif yang dilalui segelintir nama besar pelaku tidak berlaku ke beberapa lainnya. Rivalitas yang ketat, serta inovasi yang serba dinamis membuat ekosistem tersebut terdampak seleksi alam.

Sebanyak 10 lebih daftar e-commerce yang harus gulung tikar lantaran persaingan yang dinamis. Beberapa di antaranya harus menutup operasinya lantaran hanya menjangkau bisnis tertentu saja, kesalahan arah bisnis hingga terkena imbas dari perubahan strategi perusahaan.

Siapa saja para pelaku niaga digital tersebut? Simak penjelasannya berikut.

Tokobagus

Mulai beroperasi di tahun 2005, Tokobagus bisa dibilang menjadi pioneer dalam penyelenggaraan niaga berbasis elektronik. Mengusung prinsip consumer-to-consumer (C2C), membuat startup tersebut bertahan hingga 2014.

Pada tahun 2014, Tokobagus menerima pendanaan dari Naspers lantaran performa yang mengesankan. Selain mendapat pendanaan, sentuhan Naspers membuat nama Tokobagus harus diganti menjadi OLX. Di momen setelahnya, popularitasnya tidak secemerlang Tokobagus dan membuat bisnisnya harus terhenti.

Rakuten

Penyelenggara niaga elektronik asal Jepang menapakkan kakinya di Indonesia dengan bergabung bersama grup konglomerat Media Nusantara Citra (MNC) Group. Rakuten memulai bisnisnya pada 2011 dan berhenti pada 1 Maret 2016. Di saat yang sama Rakuten juga menghentikan bisnisnya di negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia dan Singapura.

Baca juga:

E-commerce Ternama Gulung Tikar pada Dekade Terakhir

MatahariMall

Memanggul nama besar Department Store di Indonesia seharusnya mampu menjadi modal untuk bertahan dan eksis di industri. Namun hal tersebut bertolak belakang, lantaran MatahariMall hanya berusia 3 tahun. Beroperasi di 2015, e-commerce yang disokong oleh PT Lippo Group ini harus menghentikan operasinya di 2018.

Beberapa sumber menyebut, agresifitas direksi dan manajemen membuat mereka harus gulung tikar di usia dini. Sementara, dalam pertemuan pada 2018 oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Mochtar Riady mengatakan bahwa bisnis MatahariMall belum memiliki arah bisnis yang jelas.

Blanja.com

Dinaungi oleh perusahaan sebesar PT Telkom dan bermitrakan e-commerce sekelas eBay justru tidak membuat Blanja.com berbicara banyak di industri. Dimulai pada 1 September, operasi mereka dihentikan. Ada pun beberapa pesanan konsumen yang masih ada akan segera diselesaikan.

Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid mengatakan penutupan Blanja.com dikarenakan adanya perubahan strategi. Ia mengatakan, pihaknya hanya akan berfokus pada e-commerce yang melayani Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

DuniaFintech/Fauzan

Exit mobile version