duniafintech.com – Bitcoin telah mengalami salah satu minggu paling berdarah yang pernah ada, kehilangan beberapa persen nilainya dalam aksi jual investor yang merasa panik.
Penurunan 45 persen tersebut terjadi menyoroti betapa tidak wajarnya kenaikan harga Bitcoin tahun ini. Koreksi ini telah membuat Bitcoin kehilangan nilainya selama sekitar dua minggu, membawa mata uang kembali ke level 6 Desember.
Setelah menorehkan rekor baru sebesar US $ 20.000 pada hari Minggu, Bitcoin menghabiskan minggu ini dalam penurunan yang tiba-tiba menerjang pada hari Kamis, di bawah US $ 11.000 menurut situs penelitian CoinDesk.
Hal ini membawa kapitalisasi pasar Bitcoin (kapitalisasi: harga dikalikan dengan jumlah koin yang beredar) dari sekitar US $ 330 miliar sampai titik rendah $ 186 miliar. Pada hari Sabtu pagi, harga Bitcoin tidak pulih sedikitpun dan tetap diperdagangkan sekitar US $ 14.000.
Dan itu bukan hanya terjadi pada Bitcoin. Ratusan miliar dolar telah hilang dari nilai semua mata yang virtual minggu ini, termasuk Ethereum, Ripple, Litecoin dan bahkan Bitcoin Cash. Penurunan harga yang mendadak ini membuat para investor berada dalam kepanikan dan akhirnya memutuskan menjual Bitcoin yang mereka miliki karena khawatir harganya akan benar-benar hilang.
Efek Musim Liburan
Banyak yang menduga salah satu faktor penurunan yang mendadak ini adalah karena musim liburan panjang yang akan tiba. Banyak orang memerlukan biaya lebih untuk keperluan Natal dan tahun baru sehingga memutuskan untuk melakukan withdraw dengan menguangkan Bitcoin yang mereka miliki.
Banyaknya Bitcoin yang dilepas ke pasaran akan meningkatkan jumlah stoknya. Seperti halnya teori perdagangan, semakin banyak barang yang beredar di pasaran, harganya suatu barang (termasuk Bitcoin yang diperdagangkan) juga akan turun.
Para investor dan pemilik Bitcoin serta mata uang virtual lain diharapkan untuk tidak terlalu panik karena penurunan harga ini adalah sesuatu yang wajar. Ketika masa berlibur berakhir, iklim diprediksi akan kembali seperti semula dan harga Bitcoin bisa saja akan kembali mengalami kenaikan perlahan-lahan.
Baca juga: duniafintech.com/littly-app-membuat-uang-logam-menjadi-uang-elektronik-bisa-buat-belanja-dan-donasi
Source: nzherald.co.nz
Written by: Dita Safitri