JAKARTA, 17 Oktober 2024 – Efek Pilpres AS, mencatatkan perbaikan harga Bitcoin serta dampak dari stimulus terbaru pemerintah China dalam meningkatkan ekonomi setempat.
Bitcoin juga terpantau kembali mengalami kenaikan pasca stimulus ekonomi China yang diumumkan pada akhir pekan lalu.
Para ahli menyatakan pengumuman terbaru dari bank sentral China bakal memberikan dorongan untuk kripto sepanjang sisa tahun ini.
Bahkan, penurunan suku bunga Amerika (AS) dan luar negeri turut menjadi penyebab harga bitcoin terpantau merangkak naik.
Faktor turunan adalah peningkatan dari pembayaran kebangkrutan FTX, pergeseran data makroekonomi AS, hingga berakhirnya periode pemilihan presiden bulan November.
Efek Pilpres AS, Aset Kripto Lanjutkan Penguatan
Ramai diberitakan aset kripto kompak melanjutkan penguatan pada hari ini.
Termasuk Bitcoin yang mengalami kenaikan mencapai lebih dari US$67.000 tersengat sentimen Pilpres AS yang turut memicu spekulasi aset berisiko.
Saat ini laju Bitcoin ada pada level US$67.185 (mencapai Rp1,04 miliar) atau mengalami kenaikan 3,11% dalam 24 jam, dan melesat 8,88% dalam sepekan.
Top market caps aset kripto menunjukkan adanya kekompakan yang melaju di zona hijau.
Adapun paling tinggi penguatannya terjadi pada Dogecoin DOGE milik Elon Musk mencapai 5,41% dalam 24 jam, secara sepekan sudah menguat hingga 12,98% pada harga US$0,1226.
Pada posisi kedua, ada Bitcoin yang terus mencetak angka penguatan dengan berhasil melewati level US$67.000 yang menjadi level resistance terkuat sekaligus menjadi level support-nya saat ini.
Bitcoin Dapat Bertahan
Riset analis Ajaib Kripto Panji Yudha dalam riset terbaru memaparkan, jika Bitcoin dapat bertahan di atas US$66.500, potensi untuk lanjut menguat dengan kenaikan ke resistance US$69.000.
“Sementara, apabila turun dari US$66.500, maka Bitcoin berpotensi melemah ke support US$64.000. Stochastic naik memasuki overbought dan MACD histogram bar dalam momentum bullish,” terangnya.
Harga lebih dari US$67.000 juga merupakan pencapaian terbaru Bitcoin dalam lebih dari dua bulan. Pasar masih menantikan pertarungan Pilpres Amerika Serikat antara Kamala Harris dan Donald Trump.
“Pertemuan berbagai faktor mulai dari pasar hingga politik telah menciptakan perpaduan kuat antara tekanan jual, posisi spekulatif, dan arus masuk modal baru, mendorong Bitcoin ke level tertinggi baru yang belum pernah terjadi sejak Juli,” kata Chris Newhouse, Direktur Riset di Cumberland Labs.
Sentimen Donald Trump
Kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini juga datang dari sentimen meningkatnya peluang Donald Trump dalam Pemilu AS, yang terlihat melalui peningkatan popularitas peluang kemenangan di Polymarket mencapai 58,9%.
“Hal ini mengingatkan kembali pada situasi serupa di bulan Juli ketika harga Bitcoin sempat menyentuh US$70.000,” jelas Panji.
Selanjutnya, BNB Koin juga mengalami penguatan signifikan dalam 24 jam, menguat 2,01% dan mencatatkan kenaikan 2,45% dalam sepekan menuju harga US$592,35.
Ethereum ETH juga dalam tren positif dengan menguat 0,32% dalam 24 jam menjadi US$2.611,85 dengan keberhasilan menguat 8,25% dalam sepekan.
TRON TRX juga mengalami penguatan, dengan tercatat kenaikan 0,25% walau masih merah 0,61% dalam sepekan menuju harga US$0,1593.
Menyusul tren yang sama, Altcoin lainnya juga kompak ada di zona hijau dalam 24 jam. Litecoin LTC dalam tren kenaikan dengan mencetak penguatan mencapai 5,31% dalam 24 jam menjadi US$70,61, serta melesat 7,51% dalam sepekan.
KuCoin Token KCS juga bertengger pada daftar Aset Kripto paling melesat, adapun angka kenaikannya mencapai 2,11% dan secara sepekan menguat 7,65% pada harga US$8,57.
Shiba Inu SHIB juga bergerak menguat 0,74% dalam 24 jam menjadi US$0,00001854 dalam sepekan berhasil menghijau 5,64%.
BEAM, Arbitrum ARB dan Stacks STX kompak di zona hijau dalam 24 jam. Dengan ketiganya mencatatkan angka penguatan masing-masing 0,98%, 0,61% dan 0,25%.
Bitcoin Terus Menguat
Ajaib Kripto sebelumnya juga menyatakan Bitcoin akan terus menguat hingga US$68.000 sampai dengan US$69.000.
Hal itu didukung oleh data inflasi AS dan harapan masih ada bagi pelaku pasar atas pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
“Sehingga sentimen terhadap aset berisiko seperti Bitcoin tetap positif.
Menurut dia korelasi positif sepanjang bulan Oktober Bitcoin selalu mencatat kenaikan.
Kecuali pada 2023 di mana sempat terjadi penurunan 7% di paruh pertama Oktober sebelum rally sebesar 30% hingga menutup bulan.
“Momentum historis ini juga menjadi salah satu katalis penting yang bisa mendukung pergerakan bullish Bitcoin di sisa bulan ini.”