33 C
Jakarta
Kamis, 2 Mei, 2024

Elon Musk Ogah Turuti Permintaan Twitter Soal Sidang, Hubungannya Kian Memanas

JAKARTA, duniafintech.com – Hubungan antara Elon Musk dengan Twitter saat ini makin memanas. Usai batal mengakuisisi Twitter, Elon Musk digugat di pengadilan. 

Makin tegang lagi, orang terkaya di bumi ini ogah menuruti Twitter terkait rencana percepatan sidang yang akan digelar.

Tim pengacara Musk mengatakan, bahwa persidangan harus menunggu hingga tahun depan, setelah Twitter meminta sidang dipercepat pada awal September 2022. 

Dalam pengajuan mereka, penentangan terhadap mosi yang diajukan sebelumnya oleh Twitter, pengacara Musk menuduh merupakan taktik dari pihak Twitter untuk menutupi kesalahan mereka.

“Permintaan tiba-tiba untuk lebih cepat, setelah dua bulan ‘menyeret kaki’ dan kebingunan. Ini adalah taktik terbaru Twitter untuk menutupi kebenaran tentang akun spam,” tulis tim hukum Musk dalam pengaduan yang diajukan pekan lalu sebagai tanggapan terhadap Twitter dikutip dari Bloomberg via Jawa Pos, Rabu (20/7/2022)

Menurut pihak Elon Musk, sidang yang dipercepat akan menjadi taktik yang tidak adil dan cara untuk menutupi separah apa masalah akun palsu yang ada di platform Twitter. 

Untuk diketahui, awal pekan ini Twitter menggugat Elon Musk dan menuduh CEO Tesla ini telah melakukan itikad buruk untuk mundur dari kesepakatan membeli Twitter.

Baca jugaInstagram Hadirkan NFT dari Beberapa Jaringan Blockchain, Mulai Ethereum Hingga Solana

Pengacara Elon Musk berpendapat persidangan pada 2023 Februari akan menyeimbangkan kepentingan antar para pihak yang berselisih dalam hal ini Twitter dan Elon Musk. 

Dalam tuntutan Twitter, media sosial tersebut meminta agar pemilik SpaceX dan CEO Tesla itu bisa menyelesaikan akuisisi sesuai dengan kesepakatan harga USD 54,2 per saham (Rp 812 ribu).

Baca juga: Mengulik Asuransi Askrida Syariah: Jenis hingga Daftar Produk dan Polis

Twitter pun mengajukan agar persidangan dapat dimulai pada September 2022 mengingat perjanjian akuisisi dengan Elon Musk berakhir di 25 Oktober 2022. Tapi, pihak Elon Musk menolak dan meminta sidang digelar awal tahun depan.

Sementara dikutip dari Reuters, kuasa hukum Elon Musk berpendapat perselisihan tentang akun palsu dan spam adalah hal mendasar bagi nilai Twitter yang sangat padat fakta dan ahli. 

Pihaknya mengatakan akan membutuhkan banyak waktu untuk menemukan bukti-bukti agar bisa dibawa ke meja hijau sehingga meminta persidangan diundur setelah 13 Februari 2023.

Paket pembiayaan utang yang dilakukan oleh bank untuk akuisisi Elon Musk sendiri berakhir pada April 2023, jika uji coba dimulai pada Februari dan tidak selesai pada April maka kesepakatan tersebut bisa batal. Saat ini, Twitter menolak mengomentari langkah hukum terbaru Musk.

Baca juga: Segera Daftar! Indodax Trading Competition Kembali Digelar, Hadiah Miliaran Rupiah Menanti

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE