JAKARTA, duniafintech.com – Deretan fakta baru terungkap dalam kasus penipuan robot trading Fahrenheit, dan dua di antaranya adalah soal kaitan platform robot trading abal-abal ini dengan “saudara”-nya, DNA Pro, dan polanya yang mirip dengan Binomo.
Berikut ini rangkumannya, seperti dikutip dari Tempo.co, Senin (25/4).
- Tersangka Fahrenheit dan DNA Pro diduga saling kenal
Adapun dalam dugaan para korban kasus penipuan robot trading Fahrenheit, tersangka kasus ini saling kenal dengan tersangka robot trading DNA Pro. Dalam menjalankan aksinya, mereka bahkan dianggap ikut melibatkan pejabat negara.
Menurut kuasa hukum kasus robot trading Fahrenheit, Oktavianus Setiawan, hal itu tampak dari pola aksi yang mereka lakukan, mulai dari pelatihan hingga perekrutan para korban, penghilangan jejak, hingga sama-sama lari ke luar negeri.
“Menghilangkan jejak, membawa uang, serta mengamankan uang tersebut di negara lain, ini pola yang sama juga ketika kita memperhatikan antara DNA Pro dan Fahrenheit,” ucapnya, Sabtu (23/4) lalu.
Dari sisi kesamaan, imbuhnya, juga terjadi pada skema bisnis, tampilan website, metode pemasaran yang menggunakan influencer atau artis, melibatkan pejabat negara untuk meyakinkan korban, dan juga mengadakan event gala dinner di Bali pada Januari 2022.
“Inilah yang kami cermati bersama. Sempat beredar bahwa mereka-mereka ini, Fahrenheit dan DNA Pro, dijalankan orang-orang yang saling mengenal, dengan modus yang sama,” paparnya.
Di sisi lain, Oktavianus menambahkan, para tersangka cukup lihai dalam menjalankan aksinya. Mereka menggunakan pialang saham yang merupakan perusahaan legal, sebagai pialang yang memiliki izin dari Bappebti.
“Dimana kami ketahui tersangka yang ditahan terkait kasus minyak goreng merupakan Pengambil Keputusan dalam Bappebti. Ini semua harus ditelusuri,” ucap dia.
Sebagai kuasa hukum, dia menolak pernyataan yang ditujukan kepada para korban supaya lebih memperhatikan unsur-unsur legalitas perusahaan itu dan logika sebagaimana disampaikan Ketua Satgas Waspada Investasi.
“Para korban sudah sangat berhati-hati dan menggunakan logika yang matang, kami berharap kepada Presiden Bapak Jokowi untuk memperhatikan kasus yang ada, bukan tidak mungkin hal ini terjadi karena oknum instansi-Instansi ada yang bermain dan bekerja sama dengan pelaku,” ucap Oktavianus.
- Tersangka kabur ke Turki, polanya dinilai mirip kasus Binomo
Para korban kasus penipuan robot trading Fahrenheit menilai bahwa pola para tersangka yang kabur ke luar negeri dalam kasus ini memiliki kemiripan dengan pola kabur tersangka di kasus lainnya, seperti Binomo dan DNA Pro.
Mereka menganggap, lima tersangka kasus Fahrenheit yang bakal dicari interpol itu pasti melalui Turki sebagai tempat persinggahannya. Namun, mereka belum mendapatkan informasi apakah para tersangka itu menetap di negara tersebut atau bukan.
“Pasti perhentian mereka adalah di negara Turki ini seperti pola yang sudah-sudah, termasuk Indra Kenz (Binomo) dan juga Petinggi DNA Pro,” kata kuasa hukum kasus robot trading Fahrenheit, Oktavianus Setiawan saat dihubungi pada Sabtu, 23 April 2022.
Dia pun mengapresiasi langkah Bareskrim Polri yang berencana melibatkan Divisi Hubungan Internasional Polri untuk menerbitkan surat perintah pencarian dan penangkapan atau Red Notice untuk lima orang tersangka kasus robot trading Fahrenheit.
“Apakah mereka akan berdiam di Turki atau pun berpindah ke negara lain ini yang menjadi tugas Kepolisian dalam melacak dan juga kerja keras Interpol,” ujar Oktavianus.
Menurutnya, kaburnya para tersangka itu ke luar negeri membuktikan pelaku tersebut memang bersalah dan terkait dalam kasus penipuan ini. Oleh sebab itu, Oktavianus menganggap, mereka mencoba tidak kooperatif kepada pihak Kepolisian dengan cara pintas kabur ke luar negeri.
“Kaburnya mereka ke luar negeri bukan berarti Kepolisian bekerja tidak maksimal, namun hal ini lebih terkait bahwa nama-nama yang 5 kabur ini adalah nama yang baru terungkap keterlibatannya belakangan, sehingga mereka memiliki waktu untuk melarikan diri,” ucap dia.
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Editor: Rahmat Fitranto