Site icon Dunia Fintech

Fintech Perencanaan dan Agregator Beri Dampak Paling Positif

fintech

duniafintech.com – Meski banyak orang mengidentikkan fintech dengan pinjaman online, teknologi finansial merupakan salah satu sektor keuangan yang memiliki banyak jenis. Menurut Bank Indonesia, ada banyak jenis fintech yang beroperasi di Indonesia seperti:

Semua layanan di atas harus beroperasi di bawah pengawasan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan organisasi resmi.

Baca juga: Dukung Laga PSM vs Tira Persikabo, KiosTix Siapkan Tiket Online

Perkembangan pesat dari sektor ini sepertinya masih akan terus berlanjut. OJK selaku pengawas memprediksi bahwa jenis fintech yang akan memberikan manfaat paling banyak. Dua dari 15 klaster perusahaan fintech itu adalah perencana keuangan (financial planner) dan agregator keuangan/financial aggregator. Pernyataan ini disampaikan oleh OJK melalui Triyono Gani selaku Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital.

Hingga saat ini setidaknya ada 48 entitas inovasi keuangan digital yang terbagi ke dalam 15 klaster. Ke-15 klaster tersebut antara lain financial aggregator, claim service, credit scoring, handling, financial planner, financing agent, funding agent, online gold depository, project financing, social network and robo advisor, Block-chain based, verification non-CDD, tax and accounting, online distress solution, digital DIRE dan e-KYC. 

Financial planner merupakan perusahaan fintech yang beroperasi dengan teknologi kecerdasan buatan untuk memberikan nasihat perencanaan keuangan kepada pelanggannya. Tujuannya untuk mencapai tujuan keuangan yang diharapkan dengan menggunakan perhitungan serta strategi yang akurat. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dan benar membuat layanan ini semakin banyak diminati di Indonesia.

Baca juga: E-Wallet OVO Umumkan Pimpinan Baru

Di sisi lain, financial aggregator hadir sebagai sebuah layanan keuangan di mana masyarakat bisa meningkatkan pengetahuan terkait produk keuangan sehingga dapat memilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Karena kecerdasan masyarakat semakin baik dalam memilih produk, lembaga keuangan dan entitas fintech juga akan lebih hati-hati dalam memberikan harga atau imbal hasil.

Agar fintech bisa berkembang lebih baik lagi, selain perusahaan-perusahaan yang dituntut untuk lebih inovatif, pemerintah sebagai pengawas juga berperan penting mengatur operasional agar seluruh aktivitas yang ada bisa memberikan hasil maksimal dan menghindari beragam kerugian. Dengan iklim yang semakin kondusif, tujuan inklusi keuangan yang ingin diraih pun bisa segera tercapai.

-Dita Safitri-

Exit mobile version