Site icon Dunia Fintech

Fintech dan Digital Bank jadi Tantangan Industri Perbankan

fintech digital bank

DuniaFintech.com – Industri perbankan konvensional disebut-sebut tengah menghadapi disrupsi dan tantangan. Dikatakan, selain jasa keuangan berbasis teknologi, fintech saat ini badan keuangan tradisional juga menghadapi pesaing digital bank.

Hal tersebut dikemukakan oleh Mantan CEO Bank CIMB Niaga, Arwin Rasyid. Ia mengatakan, selain fintech, digital bank sebagai perbankan yang sepenuhnya memanfaatkan layanan dan fitur daring berpotensi menjadi rival dari industri pendahulunya.

Lebih lanjut, Arwin mengatakan digital bank menjadi tren dengan pasar yang potensial. Memanfaatkan fitur dan perangkat dasar teknologi, seperti chat, aplikasi dan sosial media diperkirakan disrupsi industri jasa keuangan telah dimulai.

“Kakaotalk melahirkan kakao bank di korea selatan. wechat melahirkan webank di Tiongkok. aplikasi belanja shopnowpaylater melahirkan klarna bank di swedia,”

Arwin kemudian menjelaskan soal tren digital bank yang mulai populer dan berpotensi berbagi pasar dengan fintech. Menurut sepengetahuannya, wilayah Eropa berhasil menggandeng nasabah sebanyak 15 juta. Ia juga menyinggung Kakao Bank yang berhasil mendaftarkan 240 ribu nasabah dalam waktu 2 hari.

Baca juga:

Digital Bank Siap Saingi Fintech

Menurut Arwin, kehadiran fintech dan digital bank dalam skena industri disebabkan evolusi infrastruktur jaringan internet, seperti 3G dan 4G. Sementara itu, isu kehadiran jaringan 5G juga membuat teknologi yang revolusioner hadir mewarnai sektor keuangan, mulai dari blockchain, cloud computing, artificial intelligence serta VR dan AR.

“Bank harus segera bersiap menyambut datangnya era 5G dan mengadaptasi teknologi digital yang mendorong peningkatan layanan perbankan,”

Selain itu, Arwin menilai bank konvensional perlu mengadaptasi perkembangan teknologi dan digitalisasi. Menurutnya, 4 hal yang perlu diadaptasi oleh jasa keuangan tersebut meliputi inovasi, sumber daya yang kompeten, pengalaman pengguna dan konsumen serta efisiensi penjualan antar sektor.

Arwin menilai perbankan perlu tanggap dalam merespon transisi dan fenomena tersebut. Kenyamanan, efisiensi dan kecepatan merupakan faktor yang dicari dan dibutuhkan pasar saat ini.

“Saatnya bank menyusun langkah strategis baru sebagai agenda besar bank ke depan,”

DuniaFintech/Fauzan

Exit mobile version