Site icon Dunia Fintech

Gerakan #AyoPakai QRIS Resmi Diluncurkan Bank Indonesia

Batas Transaksi QRIS

JAKARTA, duniafintech.com – Program “#AyoPakai QRIS Road to 15 juta pengguna baru” resmi diluncurkan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem, Ketua Perbanas Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Pandu Sjahrir, dan Wakil Ketua KADIN Shinta W. Kamdani.

Adapun kegiatan yang diwujudkan dengan aksi scan QRIS untuk “pembelian sate Pasar Gawok jarak jauh” ini menjadi representasi meluasnya penggunaan QRIS yang sudah terentang di penjuru daerah sampai dengan luar negeri.

Menurut Perry, pihaknya menekankan pentingnya pembayaran digital dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi. Hal ini sejalan dengan tema Presidensi G20 2022, yakni “Recover Together, Recover Stronger”.

Diketahui, dalam upaya tersebut, BI sudah melakukan tiga inisiatif sebagai bentuk aksi kolektif, kolaboratif, dan inklusif di antara negara maju dan berkembang. Pertama, percepatan konsolidasi industri sistem pembayaran yang terdiri atas perbankan maupun fintech.

“Kedua, pengembangan infrastruktur sistem pembayaran yang terintegrasi, mendukung interoperabilitas dan interkoneksi, dengan inisiatif berupa Standar Open API Pembayaran (SNAP), ekspansi 15 juta pengguna QRIS dan BI-FAST. Ketiga, sinergi dan koordinasi yang mencakup elektronifikasi, integrasi transformasi, serta digitalisasi UMKM,” katanya, dikutip dari Wartaekonomi.co.id, Selasa (15/2/2022).

Sebagai informasi, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat sejalan dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan, dan kemudahan sistem pembayaran digital serta akselerasi digital banking.

Adapun pada Januari 2022 lalu, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 66,65% (yoy) mencapai Rp34,6 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 62,82% (yoy) menjadi Rp4.314,3 triliun. Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit pun bertumbuh 14,39% (yoy) menjadi Rp711,2 triliun.

Kemudian, transaksi QRIS juga terus meningkat sejalan dengan akseptasi atau penerimaan dari masyarakat, baik nominal maupun volume, yang masing-masing meningkat sebesar 290% (yoy) dan 326% (yoy). Di samping itu, BI bakal melanjutkan uji coba QRIS antar- negara dengan Thailand dan Malaysia serta menjajaki perluasan kerja sama QRIS antar-negara di kawasan.

Baca Juga:

Digunakan 15 juta penjual

Menurut catatan BI, saat ini sudah ada lebih dari 15 juta merchant yang menggunakan QRIS. Angka itu pun meningkat dari capaian 12 juta merchant di 2021. Demikian diungkapkan Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta, kemarin (14/2/2022).

Menurutnya, bank sentral bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) terus memberikan insentif untuk merchant QRIS, misalnya memperpanjang kebijakan gratis biaya transaksi nontunai yang dibebankan ke toko (merchant discount rate/MD) untuk usaha mikro hingga akhir Juni mendatang.

Di samping itu, limit transaksi QRIS pun sudah ditingkatkan pada tahun lalu, yakni dari Rp 2 juta menjadi Rp5 juta per transaksi. Tujuannya adalah mendorong transaksi QRIS di segmen usaha menengah dan besar. Bahkan, mulai 1 Maret 2022 nanti, limit transaksi QRIS pun bakal dinaikkan kembali menjadi Rp20 juta per transaksi.

“Ini semua untuk mendukung konsumsi masyarakat dan berbagai kebutuhan transaksi yang lebih besar,” ucapnya.

 

 

 

 

Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version