DuniaFintech.com – Selain saling berkompetisi di sektor ojek online dan layanan non-ojek berbasis aplikasi, Gojek dan Grab bersaing ketat menjadi investor di platform pembayaran digital milik pemerintah, LinkAja. Siapa yang akan menjadi pemimpin pasar sistem pembayaran uang elektronik?
Kabar ini santer terdengar dari sumber anonym yang sangat paham mengenai aksi korporasi tersebut. Pernyataan sumber ini merujuk pada potensi konsolidasi dua pesaing Gopay, yang pada akhirnya menjadi salah satu pemicu Gojek melebarkan sayap di sektor pembayaran digital.
Untuk pembayaran dalam aplikasi, Gojek mengandalkan GoPay, yang merupakan salah satu alat pembayaran mobile terbesar di Indonesia. Gojek mendirikan GoPay pada 2013 silam dan Pembayaran menggunakan Gopay di platform Gojek mencapai lebih dari 60%. Lain lagi dengan Grab yang menggunakan OVO sebagai alat pembayaran digital yang dimiliki Group Lippo. Namun Lippo tercatat sebagai salah satu investor Grab. Lippo pernah suntik Grab US$100 juta.
LinkAja dikabarkan membutuhkan dana sekitar US$200 juta. Investor yang diincar pun bukan lagi sekadar BUMN, tetapi juga pihak luar perusahaan pelat merah demi bisa ekspansi lebih agresif lagi. kebutuhan pendanaan LinkAJA sangat darurat. Pasalnya, perusahaan sistem pembayaran itu bakal kehabisan uang pada September atau Oktober. Maka dari itu Gojek dan Grab bersaing di tengah kebutuhan dana LinkAja tersebut.
Baca Juga:
- Membuat Planning Usaha untuk Adaptasi Baru di Era New Normal
- Selama Pandemi, Transformasi Digital Menjadi Prioritas Utama Perusahaan di Indonesia
- Tren Hijrah Milenial dengan Investasi Syariah di Era Digital, Ini Pilihannya!
Sejauh ini, Grab tampaknya telah menyajikan harga yang lebih tinggi. Sementara itu, Gojek menawarkan sejumlah bentuk pertukaran saham. Selain dua perusahaan itu, SEA Group, induk perusahaan Shopee, juga tertarik dengan penawaran, menurut satu sumber. Sayangnya, Grab dan Gojek enggan untuk berkomentar.
Danu Wicaksana selaku CEO LinkAja mengatakan “LinkAja terbuka kerja sama dengan semua perusahaan. LinkAja tidak pernah membuat kerja sama secara eksklusif. Jadi untuk transportasi online juga dengan beberapa players seperti Anterin, Gojek, Bonceng dan tidak menutup kemungkinan dengan pemain lainnya.”
Ada yang menarik dari aksi Gojek dan Grab Bersaing. Seperti diketahui bahwa Gojek baru saja disuntik dana oleh Facebook dan PayPal awal Juni 2020. Langkah Facebook ini untuk memuluskan layanan pembayaran digitalnya, WhatsApp Pay, agar bisa beroperasi di Indonesia. Bukan tidak mungkin, niatan Gojek untuk menjadi investor LinkAja, yang notabene milik pemerintah, mendapat sokongan penuh dari media sosial besutan Mark Zuckerberg itu.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)