Ekosistem keuangan digital dibawah Grup GoTo melalui entitasnya yang menyediakan layanan keuangan dan solusi bisnis, yaitu GoTo Financial, dinilai terbukti meningkatkan inklusi keuangan bagi pelaku UMKM dan konsumen.
Hal ini merupakan temuan utama riset yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) dengan judul “Peran GoTo Financial terhadap Inklusi Keuangan Indonesia Tahun 2021″.
“Solusi teknologi GoTo Financial menjadi pintu pertama bagi masyarakat luas mengakses dan menggunakan layanan dan produk keuangan digital yang lebih luas,” kata Kepala LD FEB UI, Turro Wongkaren dalam launching hasil risetnya, Selasa (5/10).
Turro Wongkaren memaparkan, saat pandemi Covid-19 merebak pemanfaatan platform digital meningkat dengan pesat, termasuk layanan keuangan digital. Metode pembayaran elektronik bahkan menggantikan cash sebagai metode pembayaran utama.
Untuk itu, menurutnya menarik untuk melakukan penelitian terhadap GoTo Financial, karena mereka memiliki ekosistem layanan keuangan yang komprehensif bagi konsumen dan pelaku UMKM di Indonesia.
Mendorong Penggunaan Produk dan Layanan Keuangan Lainnya
Peneliti LD FEB UI, Alfindra Primaldhi mengatakan, berdasarkan hasil riset ditemukan fakta bahwa ekosistem GoTo Finansial telah berdampak kepada peningkatan literasi keuangan masyarakat dan mampu mendorong peningkatan iklusi keuangan.
Hal itu tercermin dari penggunaan produk dan layanan jasa keuangan yang mulai meningkat, terutama dari kelompok unbanked atau kelompok yang belum terjangkau lembaga keuangan dan kelompok underbanked yang telah terjangkau lembaga keuangan namun penggunaannya terbatas.
“GoPay dan produk GoTo financial lainnya tidak hanya berdampak pada peningkatan literasi keuangan, tetapi juga meningkatkan inklusi keuangan yang telah mendorong penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, terutama di kalangan masyarakat unbanked dan underbanked,” ujarnya.
Secara rinci, peningkatan inklusi keuangan tersebut dapat dilihat dari temuan-temuan berikut:
GoPay Jadi Metode Pembayaran Digital Pertama
Dari riset yang dilakukan oleh LD FEB UI ditemukan fakta bahwa layanan pembayaran Gopay menjadi metode pembayaran pertama dari mayoritas UMKM atau sebesar 60% dari total 1.716 responden merchant UMKM.
Kemudian, dari sisi konsumen juga memperlihatkan fakta bahwa sebanyak 46% dari total 5.639 responden konsumen Gopay mengatakan bahwa, mereka pertama kali menggunakan transaksi digital dengan Gopay.
“Gopay ini menjadi pengalaman pertama atau gerbang membuka akses keuangan digital, karena hampir setengah konsumen ini pertama kali melakukan transaksi non tunai menggunakan Gopay,” ucapnya.
Membantu UMKM Beradaptasi Saat Pandemi
Tak hanya itu, poduk GoTo Financial juga membantu UMKM beradaptasi dan tetap bertumbuh saat pandemi. Hampir setengah atau 49% mitra usaha menggunakan produk GoTo Financial sebagai platform digital untuk membantu mereka berjualan online pertama kali.
Di samping itu tiga dari sepuluh merchant GoTo Financial adalah pebisnis pemula yang baru memulai usaha saat pandemi. Sedangkan, empat dari lima mitra UMKM GoTo Financial terdorong melakukan ekspansi usaha setelah menggunakan layanan GoTo Financial.
“Secara ekonomi, GoTo Financial membantu mitra UMKM-nya meningkatkan omzet dan membantu meningkatkan efisiensi usaha UMKM, seperti mengurangi biaya operasional,” tuturnya.
Meningkatkan inklusi keuangan
Lebih jauh Alfindra mengungkapkan, bukti dari GoTo Financial meningkatkan inklusi keuangan adalah sebanyak satu dari lima pengguna GoPay tidak memiliki atau menggunakan rekening bank sebelum. GoPay menjadi eksposur pertama terhadap produk keuangan digital.
Namun, setelah mereka menggunakan aplikasi Gopay, satu dari empat orang yang belum pernah terekspos jasa perbankan sekarang memakai produk dan layanan perbankan.
Adapun, dari sisi kartu kredit, empat dari lima pengguna GopayLater tidak pernah memiliki akses terhadap kartu kredit sebelumnya. Namun, kini mereka memiliki layanan serupa dengan kartu kredit, namun dengan akses yangebih mudah.
“Empat dari lima pengguna GoPayLater tidak memiliki akses ke kartu kredit. GoPayLater jadi solusi pascabayar yang paling mudah diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah,” kata dia.
Menjangkau Masyarakat Kelas Bawah
Selanjutnya, konsumen dari berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan dan penghasilan secara merata menggunakan GoPay untuk investasi digital, seperti reksa dana, emas, dan cryptocurrency.
Dari total 2.577 konsumen yang tergerak untuk mencoba investasi digital, sebagian besar mengarah ke produk reksa dana dengan 46% konsumen, yang diikuti oleh emas digital 39%, dan cryptocurrency 25%.
“Hal ini mematahkan persepsi bahwa investasi hanya dapat diakses oleh masyarakat dengan pemasukan dan pendidikan tinggi,” terangnya.
Tak berhenti di situ, fakta lain yang ditemukan adalah satu dari empat pengguna GoPay tertarik membuka rekening bank melalui GoPay. Ini artinya masyarakat jadi lebih terbuka dalam memanfaatkan layanan keuangan lainnya.
“Digitalisasi berperan sebagai katalis peningkatan inklusi keuangan di berbagai lapisan masyarakat. GoTo Financial, mampu menjangkau kelompok yang sebelumnya tidak terjangkau dan bahkan mendorong pemanfaatan produk keuangan yang sebelumnya belum umum digunakan masyarakat luas, seperti pinjaman dan investasi,” ucapnya.
Reporter : Nanda Aria
Editor : Gemal A.N. Panggabean