JAKARTA, duniafintech.com – Setelah setahun sukses beroperasi, PT Gerai Cepat Untung (GoToko) bakal melanjutkan ekspansi ke luar Jabodetabek pada tahun 2022 ini. Sebagai informasi, GoToko adalah sebuah platform digital B2B – Joint venture antara Gojek (GoTo) Group dan Unilever Group.
GoToko perdana diperkenalkan pada Agustus 2020 silam. Perusahaan ini pun kini berencana untuk sudah memperluas jangkauan operasinya ke wilayah Jabodetabek sebagai salah satu strategi ekspansi mereka untuk menjangkau dan melayani lebih banyak warung kelontong di tanah air.
Menurut CEO dan Direktur Utama GoToko, Gurnoor Dhillon, perusahaan memutuskan untuk melanjutkan ekspansi usai korporasi ini berhasil membantu dan mengembangkan ribuan warung kelontong di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan selama setahun belakangan.
“Perusahaan dan para pemegang saham memutuskan untuk memperluas jangkauan operasional berdasarkan imbal balik positif dan minat tinggi yang diterima dari para pengguna. Platform GoToko memungkinkan para pengguna mengelola kebutuhan pasokan barang dengan jaminan pengiriman yang andal, inilah yang dibutuhkan pengusaha warung kelontong yang selama ini kurang terjangkau dalam distribusi penjualan. Kami sangat senang dapat memberikan dampak positif dan nilai tambah yang optimal, oleh karena itu kami ingin platform digital GoToko dapat menjangkau lebih banyak para pelaku usaha warung kelontong,” katanya dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (5/2/2022).
Adapun warung kelontong adalah bagian dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia. Menurut catatan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), saat ini terdapat sekitar 3,6 juta warung kelontong yang menyumbang hingga 80% terhadap penjualan ritel di Indonesia.
Dalam catatan Kementerian Koordinator Perekonomian, UMKM pun berkontribusi sampai dengan 61,07% atau setara Rp 8.573 triliun lebih terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Akan tetapi, walaupun punya kontribusi besar terhadap ekonomi nasional, masih ada sekitar 2,5 juta warung kelontong yang kini belum terlayani dengan baik (underserved retailers). Penyebabnya adalah kompleksitas distribusi barang di Indonesia dan sulit dijangkau produsen barang kemasan ternama atau brand principals.
Pengusaha warung kelontong pun saat ini menghadapi berbagai tantangan, antara lain, kesulitan mendapatkan produk dengan harga kompetitif, terbatasnya produk yang ditawarkan dan kurangnya layanan pengiriman barang yang andal dan hemat biaya. Oleh sebab itu, GoToko pun hadir sebagai solusi yang menghubungkan produsen barang kemasan ternama dengan para pelaku usaha warung kelontong untuk memenuhi kebutuhan pasokan barang jualannya dengan menciptakan proses distribusi yang kian efisien.
“Kehadiran GoToko diharapkan bisa membantu pengembangan usaha warung kelontong. Kondisi ini sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi, terutama mendukung misi pemerintah sebagai tuan rumah G20 untuk lebih memberdayakan sekaligus mendigitalisasi UMKM,” sebut Gurnoor.
Diterangkannya, pengembangan di segmen ini didukung oleh efisiensi rantai pasok yang bakal memberikan dampak baik terhadap ekonomi, utamanya di kondisi pandemi seperti sekarang. GoToko juga terus berkomitmen sesuai misi perusahaan, yakni bukan hanya menciptakan nilai bisnis, melainkan ikut pula meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha warung kelontong.
Lebih jauh, implementasi strategi yang kuat dalam menjangkau lebih luas wilayah regional, didukung kerja sama dengan beberapa mitra strategis terkait kemampuan pemenuhan pasokan barang akan memastikan keandalan pasokan pada platform GoToko. Dengan begitu, warung kelontong tidak perlu khawatir akan ketersediaan pasokan barang jualannya.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh layanan GoToko berjalan dengan baik dari hulu sampai hilir sehingga tercipta rantai pasok yang lancar dan tanpa hambatan sehingga memudahkan para pengusaha warung kelontong mendapatkan kepastian harga, kepastian pengiriman, dan kepastian barang. Karena GoToko dibangun dengan pondasi kepercayaan dan keandalan, kami akan memastikan bahwa memiliki infrastruktur yang diperlukan dan dapat melayani kebutuhan pengguna,” urainya.
Lebih jauh, GoToko pun bakal memberikan pengalaman yang berbeda kepada pengguna platform.
“Salah satu nilai GoToko adalah mampu memenuhi kebutuhan pengguna platform, dimana mereka akan menjalani pengalaman pertama yang berbeda dalam berbisnis menggunakan digital platform, dan strategi produk kami dibangun untuk itu. Oleh karenanya, GoToko akan terus menciptakan inovasi dari data dan teknologi terkini yang relevan untuk menjangkau lebih banyak warung kelontong yang selama ini belum dijangkau ekosistem digital,” jelasnya.
GoToko sendiri saat ini diketahui menawarkan berbagai layanan pasokan produk dari berbagai produsen barang kemasan ternama, mulai dari kategori produk makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga, perlengkapan mandi, kecantikan dan kesehatan, serta kebutuhan bayi dari berbagai produsen.
Di samping menawarkan harga yang kompetitif, platform ini diketahui juga banyak menggelar promo menarik bagi pengguna. Sebagai platform, GoToko pun melengkapi jangkauan produsen barang kemasan ternama dengan menargetkan warung kelontong yang selama ini kurang terjangkau dalam distribusi penjualan.
Sejumlah produsen barang kemasan ternama, misalnya Unilever Indonesia, Danone, Coca Cola Europacific Partners Indonesia, Nestle, Mayora, Wings, diketahui sudah menjadi mitra dan mendukung visi dan misi GoToko sebagai platform pilihan yang andal untuk warung kelontong.
Ke depannya, GoToko pun berharap lebih banyak lagi mitra strategis yang bergabung dalam platform mereka.
Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama
Editor: Anju Mahendra