JAKARTA – Dompet blockchain yang terhubung dengan peretas ditemukan melakukan pencurian kripto secara besar-besaran.
Aksi itu sudah berlangsung selama 2 tahun lalu dengan cara menukar sebagian keuntungan yang diperoleh dengan token Ether.
Token Ether diketahui sebagai mata uang kripto berfungsi sebagai mesin virtual global Ethereum.
Pencurian kripto tersebut terjadi saat aksi jual menghantam pasar kripto.
Pada kesempatan itulah hacker atau peretas menjalankan misinya.
Akibatnya, sejumlah besar ketugian bagi pemegang saham token Ether utama tak terhindarkan.
Modus Hacker Token Ether
Mengacu pada data blockchain yang dikutip oleh perusahaan keamanan PeckShield, ditemukan fakta, peretas menggunakan modus dengan cara menukar DAI senilai US$39,75 juta.
Praktisnya, hecker tersebut membeli 16.892 token Ether tepat saat aksi jual meningkat.
Setelah berhasil meretas, kemudian hecker tersebut mengamankan 2,400 token Ether dalam batch 100 ke Tornado Cash.
Tornado Cash ini dikenal sebagai layanan mixing yang telah digunakan untuk mencuci aset kripto.
Selain itu, bitcoin juga merosot hampir 17% di momen ‘Senin Berdarah’.
Ini terjadi di sebagian besar pasar ekuitas dunia.
Sebelumnya, akibat insiden ini Bitcoin sempat diperdagangkan di bawah US$50,000.
Berdasarkan catatan Bitcoin, tercatat adanya penurunan yang terjadi sejak runtuhnya platform pertukaran kripto FTX milik Sam Bankman-Fried.
Tampaknya perdagangan Yen yang longgar justru memicu aset kripto terjebak.
Hal itu juga menjadi spekulan untuk menyesuaikan dengan kondisi suku bunga yang lebih tinggi terutama di Jepang.
Faktor yang Memengaruhi Token Ether
Setidaknya ada 7 faktor penting yang turut serta memngaruhi harga pasar kripto.
Diantaranya sentimen pasar, penawaran dan Permintaan,likuiditas, tokenomics, sensasi, crypto Whale, makroekonomi.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan detik.com, Senin 5 Agustus 2024 menunjukkan, pasar kripto tengah melemah.
Termasuk nilai tukar Bitcoin merosot hingga 3,19%.
Sementara Ethereum tercatat mengalami penurunan sebesar 6,51%.
Pelamahan nilai Bitcoin terjadi dalam kurun waktu 24 jam menjadi USD 53 ribu.
Sementara Ethereum alami penuruan hingga menembus angka USD 2.718,38.
Penyebab penurunan ini disebabkan adanya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Penyebab lainnya adanya tindakan bank sentral AS yang belum pasti.
Di sisi lain, ada ada penurunan BNB yang juga alami penuruan 4,73%.