Site icon Dunia Fintech

Meski Harga Minyak Dunia Turun, Pemerintah Belum Bisa Turunkan Harga BBM

harga bbm

JAKARTA, duniafintech.com – Pemerintah belum bisa memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite akan turun meski harga minyak mentah dunia saat ini mengalami penurunan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan jika harga minyak dunia mengalami penurunan tentunya harga BBM jenis Pertalite juga berpotensi mengalami penurunan.

“Nanti kita lihat kalau harga minyak membaik ya,” kata Arifin.

Kendati demikian, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan harga BBM jenis Pertamax pun juga sulit untuk turun harga di pasar. Sebab harga jual Pertamax saat ini masih dibawah harga keekonomian atau masih dibawah harga kompetitor.

“Bandingkan harga kita dengan harga kompetitor. Itu saja belum keekonomian. Tanya ke pemerintah, Pertamina tinggal jalani saja,” kata Nicke.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax berpeluang turun. Hal ini, ucap Erick, disebabkan lantaran harga Pertamax ditentukan dengan mekanisme harga minyak mentah dunia.

Baca juga: Kok Bisa Pemerintah tidak Turunkan Harga BBM ketika Minyak Dunia Anjlok?

Dia menyebut apabila harga minyak dunia turun, maka Pertamax pun akan mengikuti mekanisme tersebut dengan menurunkan harga jual kepada masyarakat.

“Banyak juga yang bicara, nanti kalau harga minyak dunia turun seperti apa, ya pasti kita turun, cuma yang mesti diingat apa yang dilakukan pemerintah hari ini, itu mengurangi subsidi,” ujar Erick.

Baca juga: Erick Thohir: Harga Pertamax Turun Jika Harga Minyak Dunia Turun

Erick menyebut BBM seperti Pertalite, Solar, dan Pertamax masih dalam subsidi. Erick menilai jika minyak mentah dunia yang saat ini sebesar 95 dolar AS per barel turun menjadi 75 dolar AS per barel maka akan diikuti dengan harga jual Pertamax kepada masyarakat.

“Kalau nanti harga minyak dunia turun, Pertamax akan harga pasar, jadi bisa saja turun, tapi apakah Solar dan Pertalite itu nanti harga pasar, tidak bisa karena itu subsidi,” ucap Erick.

Erick menyampaikan penyesuaian harga Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter merupakan upaya pemerintah dalam mengalihkan subsidi agar lebih tepat sasaran. Ia menyebut selama ini, meski sebagai BBM nonsubsidi, Pertamina tetap memberikan subsidi untuk Pertamax. Erick mengatakan harga Pertamax sejatinya masih berada di bawah harga keekonomian maupun harga yang ditawarkan kompetitor.

“Karena yang selalu diingatkan, yang kita, pemerintah lakukan hari ini bukan kenaikan harga, tapi pengurangan subsidi,” lanjut pria kelahiran Jakarta tersebut.

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: BBM Naik Tak Pengaruhi Bisnis Fintech

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version