Dunia Fintech

Tembus US$ 57.000 di Pasar Asia, Harga Bitcoin Cetak Rekor Baru

JAKARTA, duniafintech.com – Harga Bitcoin cetak rekor baru dengan menembus angka sebesar US$ 57.000.  Mata uang kripto bitcoin mencapai level tertinggi dalam dua tahun di atas $57.000 di perdagangan Asia pada hari Selasa (27/2). 

Lonjakan harga Bitcoin cetak rekor baru itu di tengah tanda-tanda adanya pembelian dalam jumlah besar oleh institusi besar.

Sementara itu, saingannya yang lebih kecil, ether atau Ethereum, mencapai US$ 3.200 untuk pertama kalinya dalam dua tahun.

Baca juga: Kapitalisasi Pasar Bitcoin Bisa Saingi Emas, Ini Pemicunya Menurut Pakar

harga bitcoin cetak rekor baru

Harga Bitcoin Cetak Rekor Baru

Harga Bitcoin cetak rekor baru telah menguat lebih dari 10% dalam dua sesi, dibantu oleh pengungkapan pada hari Senin dari investor kripto dan perusahaan perangkat lunak MicroStrategy bahwa mereka baru-baru ini membeli sekitar 3,000 bitcoin dengan pengeluaran $155 juta.

Adapun mata uang kripto asli dan terbesar berdasarkan nilai pasar juga baru-baru ini didukung oleh persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) pemilik bitcoin di Amerika Serikat. 

Pada hari Senin, volume perdagangan di beberapa dana melonjak dan perusahaan-perusahaan terkait kripto juga menguat, berbeda dengan pasar yang lebih luas yang gelisah.

Terkait harga Bitcoin cetak rekor baru, diketahui bahwa Bitcoin menduduki peringkat kesepuluh aset terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, BTC sedikit di bawah total valuasi Meta sebesar USD 1,23 triliun atau setara Rp 19.229 triliun.

Baca juga: Minat Pencarian Bitcoin Halving Meningkat dalam 90 Hari, Benin Teratas

Volume perdagangan bitcoin juga mencapai USD 24,59 miliar atau setara Rp 384,4 triliun. Volume perdagangan Bitcoin menyumbang 32,32% dari total volume perdagangan 24 jam senilai USD 76,06 miliar atau setara Rp 1.189 triliun di pasar kripto. 

Saat ini, terkait harga Bitcoin cetak rekor baru, nilai bitcoin kurang 21,5% dari harga puncaknya sebesar USD 69.044 atau sekitar Rp 1 miliar per unit, yang tercatat pada 10 November 2021. Kenaikan ini sejalan dengan antisipasi seputar pengurangan separuh imbalan jaringan Bitcoin, yang akan terjadi dalam waktu kurang dari dua bulan. 

Secara historis, bitcoin telah mengalami apresiasi harga yang signifikan pada tahun-tahun yang ditandai dengan peristiwa halving, dan 2024 tampaknya akan melanjutkan tren ini.

INDODAX juga terus berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi kripto dan teknologi blockchain melalui INDODAX Academy. Melalui platform ini, Kami menawarkan berbagai pelatihan, webinar, dan materi edukasi untuk membantu individu memahami potensi dan risiko investasi kripto dengan lebih baik.

Baca juga: Harga Bitcoin Loyo Hari Ini, Cek Harga Kripto Lainnya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version