duniafintech.com – Sebagai primadona dalam ranah aset kripto, pergerakan harga Bitcoin menjadi begitu penting terutama bagi para trader. Meski diklaim sebagai aset yang tak terpengaruh oleh kondisi geo-politik atau pun situasi lingkungan, kenyataannya pandemi global coronavirus atau Covid-19 yang sedang terjadi saat ini mampu membuat harga Bitcoin terkoreksi.
Menanggapi hal ini, Markus Swanepoel, Co-Founder & CEO Luno mengatakan meskipun nilai Bitcoin mengalami penurunan, nilai tersebut jauh lebih rendah daripada aset lainnya. Penurunan tersebut juga terjadi pada saat mendekati nilai $ 10k, di mana koreksi harga telah diperkirakan akan terjadi.
“Jika kita melihat emas yang sering dianggap sebagai perbandingan yang baik untuk Bitcoin, kita melihat penurunan ke tingkat terendah dalam waktu lebih dari enam tahun, menjelang akhir Februari nilai emas baru kembali meningkat dan stabil. Faktanya, Goldman Sachs telah menyatakan emas sebagai aset yang “kebal” terhadap dampak Covid-19. Namun, kami memerlukan beberapa bulan untuk melihat apakah aset kripto, khususnya Bitcoin akan mengalami hal yang sama pada saat krisis,” jelas Swanepoel.
Baca Juga:
- Wabah Corona Batasi Aktivitasmu? Fintech Ini Punya Solusinya
- DANA Dukung Pencegahan Virus Corona dengan Beri Jaminan Transaksi Digital
- Antisipasi Dampak Virus Corona, OJK Siapkan Kebijakan Stimulus Ekonomi
Dalam skenario terburuk, lanjut Swanepoel, tingkat adopsi akan sedikit terpengaruh yang akan terus berdampak pada harga Bitcoin dalam jangka pendek hingga menengah. Namun, hal tersebut bukan menjadi suatu faktor yang akan menimbulkan masalah besar dalam jangka panjang, dan Bitcoin akan pulih ke nilai aslinya.
“Skenario ‘middling’ yang mungkin terjadi adalah kita akan melihat tingkat pertumbuhan yang sama dengan yang kita lihat saat ini atau kembali pada tingkat pertumbuhan yang terjadi pada tahun 2017. Dengan kata lain, kita dapat melihat potensi kenaikan harga kedepannya,” tambahnya.
Bitcoin Sebagai Aset Aman/ Safe-haven Terpatahkan?
Swanepoel menyebut masih terlalu dini untuk mengatakannya. Diperlukan lebih banyak waktu untuk menilai situasi, dan bukanlah ide bagus untuk mengambil kesimpulan di tengah kepanikan global. Jika berkaca pada pergerakan harga emas selama krisis keuangan, nilainya mengalami penurunan sebesar 25%, namun nilainya berhasil pulih dalam waktu yang sangat singkat.
“Dalam 4-6 bulan, kita dapat menilai situasi dengan lebih baik,” pungkas Swanepoel.
(DuniaFintech/KarinHidayat)