Site icon Dunia Fintech

Harga Emas Naik Hampir 1% dan Makin Perkasa, Jual Atau Beli?

Waduh, Harga Emas Lesu! Apa yang Terjadi?

Waduh, Harga Emas Lesu! Apa yang Terjadi?

JAKARTA, 23 Oktober 2024 – Harga emas tak henti-hentinya terus mengalami kenaikan.

Pada perdagangan kemarin, harga emas dunia turut mengalami kenaikan.

Harga sang logam mulia kembali mencatat rekor tertinggi.

Pada Selasa (22/10/2024) kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.747,3/troy ons.

Naik 0,95% dibandingkan hari sebelumnya dan kembali jadi rekor tertinggi sepanjang masa.

Ramai diberitakan pada hari ini Rabu (23/10/2024) dalam sepekan terakhir, harga emas naik 3,27% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 4,61%.

Tensi Menguat

Di Timur Tengah, tensi meninggi akibat ledakan pesawat tanpa awak (drone) milik kelompok Hizbullah di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, akhir pekan lalu.

Israel dikabarkan mendiskusikan soal serangan balasan, yang membuat konflik masih akan terus berlanjut.

Sementara di AS, Pilpres sudah semakin dekat. Dua kandidat yaitu Donald Trump dan Kamala Harris memiliki peluang yang hampir sama untuk memimpin Negeri Adidaya selama 4 tahun mendatang.

“Permintaan aset aman (safe haven) meningkat di tengah risiko geopolitik. Juga ketidakpastian seputar Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat pada November,” sebut riset ING Bank NV.

Analis darti Citigroup Inc memperkirakan harga emas bisa naik ke arah US$ 2.800/troy ons dalam 3 bulan ke depan, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 75,66.

RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun, RSI di atas 70 sekaligus menjadi sinyal sudah masuk wilayah jenuh beli (overbought).

Sinyal overbought kian nyata dengan indikator Stochastic RSI yang berada di angka 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli,

Cermati pivot point di US$ 2.725/troy ons. Sebab dari sini, target support di kisaran US$ 2.715-2.709/troy ons akan terkonfirmasi.

Sementara target resisten terdekat ada di rentang US$ 2.751-2.759/troy ons.

Penyebab Kenaikan Harga Emas

Harga emas terdongkrak karena pernyataan terbaru dari pejabat teras bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.

Mary Daly, Gubernur The Fed San Francisco, memperkirakan bank sentral perlu meneruskan pelonggaran moneter untuk mengatasi perlambatan ekonomi.

Khususnya di pasar tenaga kerja.

“Sejauh ini, saya belum melihat informasi apakah kita tidak perlu menurunkan suku bunga acuan. Inflasi bergerak menuju target 2% dan saya tidak ingin melihat pasar tenaga kerja melemah lebih lanjut,” tegas Daly dalam sebuah acara di Laguna Beach, California.

Perkembangan ini membuat pasar kian yakin bahwa The Fed akan kembali menurunkan suku bunga acuan pada November mendatang.

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% adalah 89,1%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset).

Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun, karena ikut menurunkan opportunity cost.

Exit mobile version