DuniaFintech.com – Harga emas pada Senin 28 Desember 2020 meningkat signifikan. Dalam rentang hari menuju pergantian tahun, lansiran PT Pegadaian menyebutkan, harga emas Antam berbobot 2 gram kini dibanderol seharga Rp 1.919.000.
Selanjutnya, harga emas Antam di Pegadaian berukuran 5 gram bernaung di angka Rp 4.682.000. Sementara, untuk emas Antam berukuran 10 gram hari ini berada di angka Rp 9.289.000.
Senada dengan Antam, harga emas UBS di Pegadaian berukuran 0,5 gram saat ini dihargai sebesar Rp 505.000. Sementara, untuk emas UBS berukuran 1 gram masih berada di bawah Rp 1 juta, dengan nilai seharga Rp 934.000 per gram.
Setelah sempat mengalami penurunan drastis dalam beberapa pekan terakhir, harga emas pada 17 Desember 2020 lalu kembali mengalami lonjakan positif.
Sebagai salah satu jenis investasi yang populer di dunia, beberapa orang kerap menjadikan emas sebagai instrumen investasi jangka pendek, seperti indeks harga saham. Meski demikian, beberapa orang juga menjadikan logam mulia sebagai jaminan simpanan serta safe haven.
Baca juga:
- Prediksi Harga Emas 2021, Apakah Penurunnya Akan Tajam?
- Fintech dan E-commerce Sumbang Pemasukan Negara di Sektor Digital
- ShopBack Bagikan Cashback 12,2 Miliar Selama ShopFest 2020
Harga Emas Senin 28 Desember 2020
Ada pun daftar harga untuk emas per Senin 28 Desember 2020 adalah sebagai berikut.
| Bobot | Antam | UBS |
| 0,5 | – | Rp 505.000 |
| 1 | – | Rp 934.000 |
| 2 | Rp 1.919.000 | Rp 1.918.000 |
| 5 | Rp 4.682.000 | Rp 4.682.000 |
| 10 | Rp 9.289.000 | Rp 9.216.000 |
Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi laju pertumbuhan dan penurunan nilai emas. Faktor yang paling berpengaruh ialah perubahan nilai mata uang Dollar Amerika Serikat. Disebutkan, semakin tinggi nilai tukar mata uang negeri Paman Sam tersebut terhadap Rupiah, maka harga logam mulia tersebut semakin meroket.
Faktor selanjutnya ialah produksi emas dunia. Sejak tahun 2000, jumlah produksi emas semakin menurun lantaran sumber daya yang semakin berkurang serta kesulitan dalam penambangan. Hal ini tentunya membuat logam mulia menjadi instrumen investasi yang diperebutkan.
DuniaFintech/Fauzan