Site icon Dunia Fintech

Lewati Rp65 Juta, Ethereum (ETH) Pecahkan Rekor Harga Tertinggi

mining ethereum gratis

Ethereum atau aset kripto Ether (ETH) memecahkan rekor harga tertinggi yang baru (new all time high/ATH) pada Rabu 3 November 2021. 

Harga tertinggi Ethereum (ETH) kini naik menjadi USD4.458 atau sekitar Rp65.700.000 di market Indodax, salah satu market terbesar di indonesia. Sebelumnya, harga tertinggi Ethereum adalah Rp62,5 juta. 

Jika dilihat selama kurang lebih 3 bulan, Ethereum sudah naik hampir 50%. Awalnya Ethereum hanya dijual sekitar Rp42 juta pada awal Mei 2021. Ethereum sempat menyentuh harga terendah tahun ini Rp25 juta pada Juni 2021. 

Seperti yang diketahui bahwa Ethereum telah mengalami upgrade besar-besaran pada tahun ini. Sebelumnya, Ethereum telah melalui London Hardfork dan upgrade Ethereum 2.0. 

Baca Juga : 

Apa Itu Sandbox dan Kenapa Harganya Naik Drastis?

Ada beberapa pemusnahan ETH untuk membatasi supply atau pasokan Ethereum sehingga menjadi lebih langka. Selain itu, juga bertujuan untuk memperluas jaringan Ethereum. 

Hingga saat ini, Ethereum masih menjadi populer karena tingginya minat developer untuk memakai jaringannya dalam pembuatan proyek blockchain. Adapun beberapa bidang blockchain yang ramai digandrungi adalah decentralized finance dan sistem non-fungible token (NFT). 

Ethereum juga dikenal sebagai pelopor atau pencipta dua ekosistem tersebut. Karena Ethereum memang memiliki bisnis menyediakan jaringan blockchain untuk lahirnya kripto baru atau proyek blockchain baru. 

Prediksi Harga Ethereum, akan Lewati Harga Tertinggi?

Menariknya, Ethereum masih akan terus meningkat hingga akhir tahun ini bahkan di tahun depan, meskipun sudah melewati harga tertingginya. 

Perusahaan perbankan dan investasi asal Amerika Serikat Goldman Sachs Inc. dilaporkan memperkirakan harga ETH $ 8.000 atau Rp116 juta sebelum akhir tahun.

“Sejak pertengahan Oktober, kami telah melihat minat yang lebih tinggi pada eksposur ETH akhir tahun dan Maret,” kata pihak Goldman Sachs, seperti dikutip dari Coindesk.comr.

Catatan Goldman lebih lanjut menjelaskan: “Pasar telah mulai menekan tertinggi sepanjang masa dengan irisan yang menyempit: Entah tanda kelelahan dan puncaknya … atau titik awal dari reli yang dipercepat setelah penembusan lebih tinggi.” 

Analis juga mencatat bahwa “RSI belum mencapai level overbought yang terlihat di tertinggi pasar sebelumnya.”

Jika korelasi historis dengan inflasi ke depan berlanjut, harga ethereum dapat melonjak setinggi $8.000 dalam dua bulan ke depan. 

Dari laporan coindesk.com, banyak trader telah mengambil posisi untuk mencapai keuntungan $10.000 atau Rp145 juta  dan $ 15.000 atau sekitar Rp217 juta pada Maret mendatang.  

Exit mobile version