JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2024 lalu mencatat, hasil investasi perusahaan asuransi jiwa mengalami tren negatif penurunan yang signifikan.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono menjelaskan ada penurunan hasil investasi signifikan pada semester I/2024.
Ia menjelaskan, penurunan hasil investasi tersebut mencapai 29,99% year-on-year (yoy) menjadi Rp11,46 triliun.
“Yang paling besar itu PAYDI,” paparnya.
Penurunan hasil investasi tak pelak dialami hasil investasi dari instrumen saham dan reksa dana.
Ogi menjelaskan sejumlah penyebab yang menjadi faktor utama menurunnya hasil investasi.
Menurutnya, itu tak terlepas dari pengaruh kondisi pertumbuhan ekonomi.
Apalagi saat ini kata Ogi, arus investasi di pasar modal tertekan.
Kondisi ini sangat berdampak pada kinerja sektor pasar modal.
“Terutama mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),” jelasnya.
Penurunan IHSG kata Ogi, mencapai angka 6% lebih dari awal tahun.
Kondisi Investasi Asuransi Jiwa Berbalik Arah
Saat ini, sejumlah perusahaan justru mencatat kinerja investasi asuransi jiwa mencatat tren positif.
Tren positif ditunjukkan dengan adanya kenaikan hasil investasi yang beragam.
Kenaikannya mencapai angka 18 persen bahkan sampai 100 persen.
Investasi Asuransi Jiwa Catat Kenaikan
Merujuk pada data yang ramai diberitakan Selasa (20/8/2024), mencatat sejumlah hasil investasi yang beragam.
- Perusahaan Allianz Life berhasil mencatat kenaikan hasil investasi sebesar 100 persen dengan total capaian sebesar Rp413,63 miliar.
Kenaikan hasil investasi tersebut tercatat secara bulanan atau month-to-month (mtm).
Nilai hasil investasinya Rp206,73 miliar pada Juni 2024.
- Perusahaan BCA Life. Perusahaan ini berhasil mencatatkan hasil investasi per Juli 2024 sebesar Rp96,64 miliar.
BCA Life berhasil mencatat kenaikan hasil investasi sebesar 18,24% mtom dibanding Rp81,73 miliar pada Juni 2024.
- Perusahaan Great Eastern Life Indonesia.
Perusahaan ini berhasil mencatat hasil investasi pada Juni 2024 sebesar Rp724,69 miliar.
Berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 4,89% mtom dibanding Rp690,90 miliar.
- Perusahaan Astra Life.
Anak usaha dari Astra International ini berhasil mencatatkan kenaikan hasil investasi sebesar 60,20% dibanding Rp102,65 miliar pada Juni 2024 lalu.
Hasil investasi yang berhasil dicatat sebesar Rp164,45 miliar.
- Perusahaan BRI Life.
Perusahaan ini berhasil mencatat kenaikan hasil investasi sebesar 41,33% mtom dari Rp446,83 miliar.
Kenaikan hasil investasinya mengalami peningkatan menjadi Rp631,52 miliar.
- Asuransi Jiwa IFG berhasil mencatat kenaikan hasil investasi sebesar 16,76% mtom dari Rp844,02 miliar.
Kebaikannya mengalami peningkatan menjadi Rp985,56 miliar.
- Perusahaan AIA Financial berhasil mencatat hasil investasinya sebesar Rp1,22 triliun.
Pada Juli 2024 lalu hasil investasi perusahaan ini mengalami kenaikan sebesar 37% mtom dibanding Rp894,88 miliar Juni 2024.
Kemudian sejumlah perusahaan asuransi lainnya berhasil mencatat kenaikan hasil investasi mencapai triliunan diantaranya:
- AXA Mandiri dengan capaian hasil investasinya mencapai Rp1,13 triliun.
Perusahaan ini mencatat ada kenaikan hasil investasi sebesar 75,83% mtom dibanding Rp644,45 miliar pada Juni 2024.
- perusahaan Manulife juga berhasil mencatatkan hasil investasi pada Juni 2024 mengalami kenaikan 29,81% mtom.
Capaian hasil investasinya sebesar Rp1,92 triliun, naik dibanding Rp1,48 triliun di Juni 2024 lalu.
- Prudential Life juga berhasil mencatat hasil kenaikan investasinya sebesar Rp2,05 triliun atau naik 89,5% dibanding Rp1,08 triliun pada Juni 2024.