JAKARTA, duniafintech.com – Adanya laporan dugaan kontaminasi bakteri salmonella dalam produk makanan Kinder Joy menimbulkan kehebohan dalam beberapa waktu belakangan.
Bahkan, menanggapi adanya temuan kasus itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sampai menyetop sementara peredaran Kinder Joy yang terdaftar di tanah air. Di lain sisi , kendati dipastikan bahwa produk cokelat Kinder di Indonesia berbeda dengan negara yang melaporkan kasus Salmonella, BPOM tetap menghentikan peredaran dengan alasan kehati-hatian.
Menurut Kepala BPOM RI, Penny K Lukito, produk Kinder Joy ini akan ditarik sementara dari pasaran.
“Kinder Joy akan ditarik oleh pemilik izin edar. Tentunya, masyarakat jangan membeli dan makan dulu,” kata Penny, dikutip dari Detik.com, Kamis (14/4/2022).
Pengusaha di balik Kinder Joy
Terkait sang “crazy rich” alias pemilik Kinder Joy, ia adalah Giovanni Ferrero. Sang pemilik grup perusahaan makanan asal Italia, Ferrero, ini menjabat sebagai co-CEO dengan saudaranya, Pietro, yang meninggal akibat serangan jantung pada tahun 2011 silam.
Lantas, pada tahun 2017 lalu, ia pun mengundurkan diri sebagai CEO. Meski demikian, Giovanni tetap menjadi ketua eksekutif untuk fokus pada strategi perusahaan.
Perusahaan Ferrero ini sendiri dibangun oleh sang kakek, Pietro Ferrero, bersama sang istri pada 1947 silam di Italia. Keluarga Ferrero lantas menjadi pabrikan pertama di Italia yang membuka lokasi produksi dan kantor di luar negeri di sektor makanan setelah Perang Dunia II.
Adapun hingga saat ini, Ferrero dikenal sebagai produsen makanan ikonik, termasuk Nutella, Kinder, dan Tic Tac. Pabrik Ferrero pun tersebar di seluruh dunia, antara lain berlokasi di Belgia, Australia, India, Turki, Meksiko, dan China.
Pada tahun 2021 lalu, Ferrero bahkan mencatatkan penjualan senilai US$14 miliar. Berkat perusahaannya itu, menurut laporan Forbes real time billionaire, saat ini Giovanni Ferrero ada di urutan ke-37 dalam daftar orang paling kaya di dunia per hari ini, Kamis (14/4/2022).
Masih menurut laporan itu, total kekayaan pengusaha berusia 57 tahun tersebut mencapai US$35,9 miliar atau lebih dari Rp513,37 triliun.
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Admin: Panji A Syuhada