JAKARTA, duniafintech.com – Perkembangan Non-fungible Token (NFT) di Indonesia begitu pesat, seiring dengan munculnya pemberitaan seorang pemuda bernama Ghozali yang bisa meraup cuan hingga miliaran berkat menjual koleksi foto selfienya melalui platform marketplace OpenSea.
Namun keberhasilan Ghozali dalam menjual foto selfienya, ternyata banyak warganet yang mencoba peruntungan dengan menjual apapun sebagai NFT.
Sayangnya karya yang mereka jual di marketplace NFT bukan sebuah kreatifitas, justru aset digital yang dinilai meresahkan. Misalnya makanan, baju, lemari, bahkan foto seorang bayi. Tak hanya itu, ada pula yang menjual foto selfie KTP (Kartu Tanda Penduduk) di OpenSea.
Perlu diketahui, menyebarkan identitas pribadi pemilik KTP merupakan hal yang sangat berbahaya. Ada Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan lainnya bersifat rahasia. Apabila bila diketahui orang, bisa disalahgunakan untuk berniat jahat.
Salah satunya yaitu akun bernama “Indonesia-ktp” seorang pria menjual foto selfie sambil memegang KTP di marketplace NFT OpenSea seharga 0,234 Ethereum atau sekitar Rp 11 juta.
Kejadian ini menjadi sorotan langsung dari warganet di Twitter mengenai aksi orang yang memanfaatkan OpenSea sebagai ranah untuk menjual identitas pribadi.
“Indonesia tidak ramah untuk seniman. OpenSea dijajah, trakteer dijajah, musik dibajak, caption puisi dijiplak tanpa kasih sumber, desainer grafis dibayar seikhlasnya, konten kreator sering dipekerjakan di luar desc job,”tulis seorang warganet.
“Harusnya saat berita Ghozali di up dibarengi juga dengan informasi apa itu NFT dan bagaimana cara kerjanya, udah tau orang indo ****** dan latah kek gini, dipikir post foto apa aja langsung cuan, kemaren liat ada foto anak bayinya juga di up ke OpenSea hadeuh,” kata seorang warganet.
Sayangnya, NFT yang telah diunggah tidak bisa dihapus atau diubah. NFT memiliki sifat tetap dan akan selalu meninggalkan jejak digital. Selain itu, token NFT juga tidak bisa dihapus, diubah, ataupun diganti.
NFT memiliki hal yang unik yaitu menjadikan barang yang dijual memiliki identitas khusus.
Kelebihan dan kekurangan
Sebelum anda terjun ke dunia NFT, ada baiknya pelajari terlebih dahulu kekurangan dan kelebihannya. Berikut ini adalah kekurangan dan kelebihan dari NFT dikutip dari Bisnis:
Kelebihan NFT
- NFT bersifat unik dan dapat dikoleksi. Karena objek digital hanya ada satu-satunya, Anda bisa mengoleksi sejumlah aset digital sesuai keinginan.
- NFT tidak dapat dihapus, dihancurkan, atau direkayasa.
- Adanya kelangkaan NFT dapat berpengaruh pada naiknya nilai objek digital.
- NFT dapat dipercaya karena penggunaan token tidak dapat ditukarkan
Kekurangan NFT
- Tidak dapat dibagi menjadi nilai yang lebih kecil sehingga Anda harus membayar penuh.
- NFT dapat dicuri. Apabila marketplace tempat Anda membeli tutup, tidak ada jaminan kalau aset yang Anda miliki aman karena bentuk aset dari NFT adalah aset digital.
- Aturan mengenai NFT belum diatur dan tidak ramah pengguna.
- keberadaan bisnis NFT termasuk ke dalam kategori pasar spekulatif.
Kesimpulan
Jangan pernah Anda menyebarkan atau jual beli data pribadi seperti KTP. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi yang bersangkutan di kemudian hari. Data pribadi bersifat rahasia. Apabila diketahui orang, nantinya data tersebut bisa dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk digunakan akses aplikasi pinjaman online atau pinjol.
Oleh karena itu, sebaiknya anda memanfaatkan platform marketplace NFT seperti OpenSea, dengan menjual aset digital hasil kreatifitas anda.
Dikutip dari forbes.com, Minggu, 16 Januari 2021, Non-Fungible Tokens atau NFT adalah sebuah aset digital yang berbentuk karya seni ataupun barang koleksi.
Karya seni dan barang koleksi tersebut meliputi lukisan, seni musik, item dalam gim, video pendek, foto, hingga rekaman suara.
Penulis: Kontributor / Achmad Ghifari
Editor: Anju Mahendra