duniafintech.com – Salah satu engineer pengembang layanan mata uang kripto, Ripple, Nik Bougalis menganjurkan untuk melakukan manajemen remote working. Hal ini diungkapkan oleh sang kriptografer melalui cuitannya di Twitter beberapa waktu lalu.
Hal ini ia ungkapkan dalam rangka menghindari pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) yang menyebar ke seluruh dunia. Nik bahkan memberi bantuan kepada pimpinan perusahaan untuk mempekerjakan timnya dengan sistem remote working.
“Jika Anda baru dalam remote working, khususnya Anda seorang manajer dan memiliki pertanyaan, maka jangan ragu untuk bertanya,”
“Saya akan mencoba memberi jawaban dan wawasan untuk membantu Anda dan tim Anda,”
Mengenai prinsip remote working, istilah ini mungkin cukup terdengar asing untuk beberapa orang. Oleh karena itu, DuniaFintech mencoba memberi artian dasar soal bekerja secara remote tersebut.
Pada dasarnya, remote working merupakan prinsip bekerja jarak jauh, tanpa harus datang ke kantor. Sistem ini juga diterapkan melalui perpaduan dengan sistem lainnya. Dalam suatu contoh, suatu perusahaan menerapkan sistem kerja di kantor secara reguler dipadukan dengan kerja remot, misalnya dalam jangka 5 hari kerja dalam satu pekan, biasanya suatu perusahaan memberikan jatah 2 hari kerja remot.
Sistem kerja remot saat ini mulai diminati berbagai kalangan, mulai dari startup, pengusaha hingga beberapa pekerja paruh waktu (freelance). Sistem ini juga memiliki skala yang berbeda dalam penerapannya, mulai dari berbasis kantor dengan opsi remot, sistem remot dalam satu zona waktu, bahkan sistem kerja tanpa tempat dan tersebar di seluruh penjuru dunia.
Baca juga:
- OJK Kembali Menutup 388 Fintech P2P Lending yang Tidak Terdaftar
- Origin Token Kini Resmi Diperdagangkan Tokocrypto
- Wabah Corona Batasi Aktivitasmu? Fintech Ini Punya Solusinya
Saran Remote Working ala Kriptografer Ripple
Sebagai pengembang layanan mata uang kripto, Nik mengaku melakukan remote working selama 20 tahun. Saat memimpin divisi engineer di Ripple, ia memiliki tim terbesar dan tersebar di seluruh dunia, atas dasar itu, dirinya ingin membagikan pengalaman tersebut kepada pimpinan perusahaan.
Cuitan Nik mendapat balasan dari pengguna Twitter lainnya soal kekhawatiran atas produktivitas yang berkurang jika kerja remot diterapkan. Ia pun menjawab, permasalahan tersebut dapat diatasi dengan meletakkan kepercayaan sebagai dasar kerja tim.
“Yang harus diingat, Anda mempekerjakan untuk suatu alasan, karena mereka piawai dan Anda mempercayai mereka. Jangan mendikte mereka secara detil dan berasumsi jika mereka tidak di kantor maka mereka tidak bekerja,”
Lebih lanjut, Nik menyarankan beberapa piranti lunak di bidang komunikasi berbasis teks seperti Slack dan IRC untuk melakukan remote working. Hal ini didasari oleh fitur pembuatan pesan lebih singkat serta memungkinkan informasi diserap di lain waktu.
DuniaFintech/FauzanPerdana