Site icon Dunia Fintech

Lindungi Hutan Indonesia Lewat CrowdFunding, Saatnya Ikut Gerakan Rawat Bumi

Gerakan Rawat Bumi picture

duniafintech.com – Kerusakan hutan yang terus terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun membuat sekelompok pemuda asal kota Semarang tersentuh untuk berbuat sesuatu dan berani melakukan perubahan dengan Gerakan Rawat Bumi.

Melalui Yayasan Lindungi Hutan yang menjadi platform penggalangan dana digital untuk pelestarian hutan Indonesia dan kesejahteraan petani bibit, LindungiHutan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli dan ikut berkontribusi dalam Gerakan Rawat Bumi.

“Jadi, Gerakan Rawat Bumi ini adalah sebuah momentum untuk berterima kasih kepada bumi yang telah menjadi tempat yang nyaman walau seringkali penghuninya tak berlaku baik. Dengan bergerak bersama dengan seluruh elemen masyarakat diharapkan kegiatan ini dapat membawa kebaikan bagi masa depan bumi, masa depan kita,” jelas Hario Laskito Ardi, Chief Excecutive Officer (CEO) LindungiHutan.

Awalnya Hario, Ben, dan Chashif, para founder dari Yayasan Lindungi Hutan, merasa tidak ada harapan untuk melakukan Gerakan Rawat Bumi ini. Tetapi melihat bahwa pada project Harapan Hutan yang telah terlaksana pada Desember 2018 lalu di Semarang dan Kendal dirasa cukup memuaskan, mereka menjadi lebih optimis jika project dalam rangka memperingati Hari Bumi ini akan berhasil juga.

Gerakan Rawat Bumi, yang sudah launching awal Februari 2019 lalu dan akan dilaksanakan pada 21 April 2019 mendatang telah berhasil menghimpun lebih dari 80 daerah di Indonesia untuk melakukan aksi penanaman dan bersih sampah. Mulai dari Aceh, Alor, Batam, Cilegon, Muaro Jambi, Ende, Tebo Jambi, Badung Bali, Deli Serdang, Kutai Kartanegara, Samarinda, Ogan Komering Ilir, Bondowoso, Sumbawa, Cirebon, Cibuaya Karawang, Mataram, Sidoarjo, Bontoramba, Sukabumi, Banjar, Lampung, dll.

Bapak Abdullah merupakan salah satu anggota Komunitas Kampoeng Puloby, ia ikut berkontribusi bersama Lindungi Hutan. Bersama komunitasnya, ia dan teman-teman rutin membersihkan sampah di selokan dan di lingkungan sekitarnya. Selain itu Komunitas ini juga melakukan penanaman mangrove di daerah Puloby Indramayu untuk mengikuti acara gerakan Rawat Bumi ini.

“Alasan kami menanam mangrove di pesisir Indramayu karena daerah kami dihantui oleh abrasi. Abrasi masih menjadi masalah utama sebagian besar pesisir di Pulau Jawa, termasuk juga pesisir di Pantai Indramayu. Saya memang hanya seorang pemungut sampah, tapi karena hal itu saya jadi sadar bahwa lingkungan kita butuh diselamatkan segera.” Ujar Bapak Abdullah.

Bagi masyarakat Indonesia yang ingin ikut berkontribusi dalam project ini, dapat membantu dengan mengakses website Lindungihutan.com dan memilih daerah yang ingin dibantu. Kontribusi dapat dilakukan dengan cara berdonasi maupun ikut bergabung dalam aksi sesuai daerah domisili masing-masing.

Dan untuk masyarakat yang memiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan ingin berbuat baik untuk alam bisa menyisihkan sebagian penghasilannya dalam bentuk donasi atau melakukan Product Bundling, seperti 1 barang yang terjual akan sama dengan berdonasi 1 pohon.

Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita masyarakat Indonesia untuk turut serta membantu Hutan Indonesia tercinta ini agar tetap ada 100 tahun selanjutnya, bahkan lebih dari itu, untuk anak cucu kelak.

-Press Release-

.

Exit mobile version