Site icon Dunia Fintech

ICO Binance Coin Tahun 2017 Dinilai Bermasalah, Komisi Sekuritas Perdagangan Bidik Kasus Ini

Binance Coin ICO

JAKARTA, duniafintech.com – Penjualan awal kripto (ICO) Binance Coin (BNB) dipersoalkan. Komisi Sekuritas dan Perdagangan (SEC) Amerika Serikat tengah menyelidiki apakah perusahaan Binance Holdings melanggar aturan sekuritas lewat penjualan awal kripto (ICO) Binance Coin ketika bisnis bursa kripto itu dimulai lima tahun lalu.

Menurut sejumlah sumber anonim kepada media Bloomberg, SEC menyelidiki asal-usul perusahaan termasuk soal kripto BNB itu.

Penyelidik sedang memeriksa apakah penawaran koin awal (ICO) tahun 2017 merupakan penjualan sekuritas yang seharusnya didaftarkan ke SEC. 

Sejak awal ICO marak, SEC memang terus membidik, apakah penawaran kripto masuk kategori sekuritas. Penyelidikan paling menonjol tentu saja adalah terhadap Ripple Labs yang sejak 2020 kasusnya belum usai di pengadilan.

Dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Bloomberg, Binance menolak berkomentar lebih jauh soal langkah SEC itu.

Baca juga: Mengejutkan! Triliunan Uang di Binance Dituding Hasil Jual Narkoba & Senjata

“Kami tak pantas berkomentar ketika kami masih berdiskusi dengan regulator, yang terkait pendidikan, bantuan dan tanggapan sukarela terhadap permintaan informasi. Kami selalu bekerja sama dengan pihak berwenang dan terus memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan,” ungkap pernyataan resmi Binance.

Binance Coin ICO

Kripto sebagai mata uang ataupun aset bisa berada di bawah kewenangan SEC jika investor membelinya untuk mendanai perusahaan atau proyek dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari upaya tersebut.

Ini mirip seperti saham di perusahaan ataupun seperti aksi urun dana dengan bagi hasil. Dasar hukum SEC itu didasarkan pada keputusan Mahkamah Agung AS tahun 1946 yang mendefinisikan kontrak investasi yang melibatkan adanya transaksi di wilayah hukum AS.

Baca juga: Harus Lebih Teliti Lagi, Warga AS Kehilangan Rp 14,3 Triliun Gara-gara Penipuan Kripto

Namun, secara praktis BNB tidak sepenuhnya berperan selayaknya sekuritas, karena BNB juga digunakan selayaknya voucher diskon untuk biaya trading di Binance. BNB juga bisa digunakan sebagai gift atau fungsi lainnya.

Jika memang BNB dianggap sekuritas dan melanggar ketentuan SEC, ini akan menempatkan Binance pada posisi yang sama seperti Ripple Labs.

Perusahaan penerbit kripto XRP itu digugat oleh SEC ke pengadilan pada Desember 2020 atas dugaan penawaran sekuritas ilegal.

Namun Ripple berpendapat, kripto itu berfungsi sebagai medium pertukaran, bukan sekuritas. Ripple juga mengatakan bahwa dasar teori hukum SEC adalah cacat.

Sejak memimpin SEC pada April 2021, Ketua SEC Gary Gensler mengatakan bahwa hampir semua ICO adalah sekuritas dan harus diatur oleh lembaga itu.

Jika tuduhan SEC itu benar dan terbukti, maka ini adalah kasus yang cukup besar yang harus dihadapi oleh Binance, ketika aksi pembenahan sudah dimulai beberapa bulan terakhir. Pun bisa melibatkan proyek kripto lainnya, karena polanya kurang lebih serupa 

Baca jugaSiapkan 8.888 Avatar, Lesti Kejora dan Rizky Billar Mulai Jual NFT Lewat Leslar Metaverse

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

Exit mobile version