duniafintech.com – Institusi pemerhati ekonomi dan keuangan, INDEF menilai aspek teknologi dalam keuangan atau fintech memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Nailul Huda, pemerhati inovasi dan ekonomi digital INDEF.
Huda mejelaskan, perputaran uang dalam sektor fintech semakin produktif dari segi nominal dan persentase.
“Sampai saat ini posisi akumulasi pinjaman fintech mencapai Rp44 triliun. Hal ini tentunya menjadikan sektor fintech meningkat 97,6% dalam kurun satu tahun,” tutur Huda ke DuniaFintech melalui pesan tertulis, Rabu (18/9).
Baca juga: Forbes Beberkan Evolusi Fintech di 2020! Indonesia Sudah Mulai
Huda melanjutkan, pertumbuhan fintech dilatar belakangi oleh meningkatnya daya beli masyarakat di level tertentu. Ia pun merasa optimis dengan hadirnya inovasi sektor keuangan di Tanah Air.
“Pertumbuhan ini masih akan terus berlanjut seiring dengan naiknya konsumsi dan kelas menengah Indonesia,” lanjut Huda.
Baca juga: Mengapa Indodax Bisa Jadi Pilihan Tempat Investasi Milenial?
INDEF: Pertumbuhan Fintech di Indonesia Sangat Potensial di ASEAN
Huda menegaskan, meningkatnya konsumsi kelas menengah di Indonesia tidak hanya menjadikan fintech sebagai ‘tuan rumah’ di negerinya sendiri, tetapi juga berpotensi yang terbesar di ASEAN.
“Pertumbuhan kelas menengah di Indonesia paling cepat di antara negara ASEAN lainnya. Jadi potensi dan prospek fintech di Indonesia masih sangat besar,” tandasnya.