Site icon Dunia Fintech

Indonesia Memilih Thales Alenia Space : Membangun Satelit 150 Gbps

Thales Alenia Space picture

duniafintech.com – Thales Alenia Space, pabrikan luar angkasa Franco-Italia, mengumumkan pada awal pekan ini bahwa mereka telah dipilih Indonesia untuk membangun “Satria”, satelit 150 Gigabits per detik (Gbps).

Proyek ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2022, ketika operator satelit Pasifik Satelit Nusantara (PSN), yang menjalankan proyek Satria atas nama Kementerian Komunikasi dan Informasi, dijadwalkan untuk meluncurkannya ke luar angkasa.

Setelah beroperasi, Satria akan mengarahkan konektivitas internet ke 149.000 bangunan publik di seluruh Indonesia, 87 persen di antaranya akan terdiri dari sekolah, klinik, dan kantor pemerintahan yang berada di luar pulau Jawa.

Baca juga: Menteri Rini: LinkAja Akan Mempermudah Pengiriman Uang Para TKI

Kerja Sama Indonesia dengan Thales Alenia Space

Dalam sebuah pernyataan, Chief Executive Officer (CEO) Thales, Jean Loic Galle, mengatakan:

“Kami merasa terhormat untuk memberikan kepada PSN untuk satelit telekomunikasi VHTS pertama [satelit yang sangat tinggi], yang akan menjadi yang paling kuat di kawasan Asia.”

Galle pun menambahkan bahwa Thales tidak hanya akan membangun satelit tetapi juga membangun dua pusat kendali dan melatih para insinyur PSN untuk mengoperasikan mesin.

Namun, Thales tidak mengungkapkan total biaya proyek kecuali bahwa itu adalah bagian dari anggaran kementerian sebesar Rp 21,4 Triliun (US $ 1,5 Miliar) untuk membangun, meluncurkan, dan mengoperasikan Satria selama 15 tahun.

Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso, mengatakan dalam pernyataannya bahwa:

“Satelit Satria adalah bagian dari perusahaan dan tujuan kementerian untuk memberikan masyarakat akses yang sama [ke internet].”

Menurut Asosiasi Penyedia Layanan Internet Indonesia, satelit Satria diperkirakan akan meningkatkan penetrasi internet di atas 64,6 persen dari yang tercatat tahun lalu.

Baca Juga: Reksa Dana Syariah Offshore Diminati Investor Tanah Air 

Melengkapi Satelit Indonesia Sebelumnya

Pada bulan Februari 2019 lalu, PSN juga telah meluncurkan Satelit Nusantara Satu yang berbarengan dengan SpaceX Falcon 9 yang terletak lebih dari 17.400 kilometer jauhnya di Cape Canaveral di Florida, Amerika Serikat.

Satelit Nusantara Satu pun diharapkan untuk membantu menjembatani kesenjangan digital Indonesia dan dengan demikian meningkatkan kegiatan ekonomi di wilayah-wilayah di luar pulau Jawa.

Menurut informasi, proyek Satelit Nusantara Satu itu telah menelan biaya sebesar US$ 230 juta, dibiayai oleh dana internal PSN sebesar 30 persen dan badan kredit ekspor milik negara Ekspor Pembangunan Kanada sebesar 70 persen.

Menurut pihak PSN, setelah mencapai orbit geostasionernya di atas Papua dalam waktu dua minggu (setelah peluncuran), Satelit Nusantara Satu, yang memiliki kapasitas 15.000 megabit per detik (Mbps), diharapkan akan menyediakan konektivitas internet hingga 3 Mbps untuk 10.000 desa di Indonesia pada tahun 2019.

Presiden direktur PSN, Adi Rahman Adiwoso, mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers bahwa perusahaannya sangat optimis terhadap pertumbuhan karena infrastruktur telekomunikasi yang buruk di luar Jawa berarti bahwa banyak orang harus bergantung pada internet yang difasilitasi oleh satelit.

Image by Free-Photos from Pixabay

-Syofri Ardiyanto-

Exit mobile version