JAKARTA, duniafintech.com – Tanda tanya besar masih menggantung dalam kasus investasi bodong binary option berkedok trading, Binomo. Hal itu lantaran sejauh ini masih belum terungkap siapa bos binomo alias dalang dari investasi bodong ini.
Adapun crazy rich asal Medan yang juga afiliator Binomo, Indra Kesuma alias Indra Kenz, sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, informasi soal asal usul Binomo ini tidak juga diketahui.
Polisi pun dibuat geram oleh Indra Kenz. Menurut polisi, Indra Kenz menutupi dalang investasi bodong aplikasi Binomo tersebut.
“Binomo itu dia mengatakan, si Indra Kenz itu, dia mengatakan dia nggak kenal (bos binomo), dia menutupi,” ucap Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Whisnu Hermawan, seperti dikutip dari Detik.com, Kamis (3/3/2022).
“Menutupi, bagaimana dia terima uang, kalau dia enggak tahu. Memang uang dari langit, terima uangnya bisa kayak gitu.”
Sebagai informasi, Binomo adalah sebuah platform trading saham dan mata uang asing yang dilakukan oleh broker yang menggunakan sistem binary option. Adapun sistem yang digunakan oleh platform ini cenderung seperti judi, yakni hanya menebak naik atau turun pergerakan harga suatu aset.
Menurut penjelasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sistem binary option dinilai sebagai bentuk perjudian online dan ilegal. Di samping itu, sikap untuk mengilegalkan binary option berasal dari kecemasan bahwa masyarakat mungkin terpengaruh oleh iklan, promosi, dan penawaran yang menyesatkan untuk berpartisipasi dalam praktik penipuan yang beroperasi dengan kedok perdagangan binary option.
Sejauh ini, ada sebanyak 92 situs binary option, termasuk Binomo, yang sudah diklasifikasikan sebagai operator tidak berlisensi dan diblokir oleh pemerintah Indonesia hingga tanggal 2 Februari 2022 lalu.
Dalam hal ini, Binomo bisa dibilang badung karena meski situsnya berulang kali sudah diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), tetapi tetap saja lahir laman-laman baru. Binomo pun kembali hadir dengan domain-domain baru untuk mengincar targetnya.
Bahkan, Binomo dengan sengaja mengarahkan calon mangsanya supaya membuka situsnya dengan menggunakan Virtual Private Network atau VPN. Langkah itu pun seolah-olah menjadi bukti bahwa Binomo memang membandel.
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sudah memberikan ultimatum untuk binary option tersebut. Terkait itu juga, OJK sudah melarang bank untuk memfasilitasi platform judi online berkedok investasi ini.
Lebih jauh, OJK pun meminta agar influencer yang sering dijadikan afiliator untuk tidak macam-macam dan tidak memanfaatkan situasi ketidaktahuan masyarakat terkait binary option.
Sekilas tentang Binomo
Sebuah iklan di Youtube pada tahun 2019 silam telah melejitkan nama Binomo di tanah air. Pada iklan itu tampak sosok seorang pria bernama Budi Setiawan yang mengaku mampu menghasilkan US$1.000 hanya dari rumah.
Yosua Putra, nama asli talent iklan itu, kemudian menyebut di iklan itu bahwa caranya untuk mendapatkan ribuan dollar ini dengan berinvestasi di Binomo. Adapun Euro-nomics melaporkan, Binomo didirikan oleh Tiburon Corporation Limited sejak tahun 2014 dan berbasis di Seychelles.
Hingga kini, Binomo sudah memiliki cabang di banyak negara di dunia. Salah satu negara yang paling aktif berinvestasi di Binomo selain India, China, Asia, dan Brasil, adalah Indonesia.
Situs ini pun menjelaskan bahwa Binomo menjanjikan dapat memberikan keuntungan dengan sistem binary option yang efektif, khususnya untuk meraih keuntungan tertinggi dalam waktu singkat.
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Admin: Panji A Syuhada