DuniaFintech.com – Sejak pertumbuhan ekosistem ekonomi digital terus meningkat di Indonesia, semakin banyak istilah asing yang hadir mewarnai publik. Mulai dari unicorn, joint venture hingga angel investor, berbagai istilah tersebut mulai tergaung seiring dengan berkembangnya teknologi di Indonesia.
Meningkatnya ekosistem ekonomi digital juga tidak terlepas dari hadirnya berbagai startup (usaha rintisan) di bidang teknologi. Seperti diketahui, Indonesia memiliki 5 unicorn, julukan untuk startup dengan valuasi senilai USD 1 miliar. Namun, sebelum menyandang level unicorn, biasanya beberapa startup melalui beberapa tahap pendanaan yang membuatnya mampu mencapai titik tersebut.
Sebagai pelaku startup, pendanaan dinilai penting dalam menjalankan operasional, seperti ruang kantor, pemasaran hingga sumber daya. Selain memanfaatkan pendanaan, beberapa startup mengandalkan aset dan sumber keuangannya sendiri, namun hal tersebut tidak bisa menjadi pilihan tunggal, lantaran perkembangan usaha yang terus membutuhkan pasokan dana.
Kendati demikian, beberapa startup menginginkan tahap pendanaan dengan mekanisme pembagian saham. Kemudahan akses investasi, baik dari dalam mau pun luar negeri membuat ekosistem usaha rintisan Indonesia berkembang pesat. Oleh karena itu, mari kenali beberapa tahap pendanaan startup yang sering terjadi di Indonesia.
Pre-seeds/Seeds Funding
Early Stage Funding merupakan nama lain pada tahap ini, pendanaan ditujukan untuk membuat pengembangan internal pada startup. Mulai dari rekrut sumber daya manusia, kantor dan menemukan potensi produk serta mengidentifikasi calon pasar yang sesuai dengan produk.
Pendanaan ini mengharuskan pendiri startup untuk membagi status kepemilikan bisnisnya dengan pendana. Nantinya jika startup tersebut berkembang, pendana akan menjual kepemilikan sahamnya. Ada pun kisaran jumlah dana yang disuntikkan sebesar USD 50-600 ribu.
Baca juga:
- Percepat Transformasi, BRI Ventures Incar Fintech Asuransi
- Fintech Milik Jack Ma Terima Penawaran Umum Ribuan Triliun Rupiah
- Severan Rault Eksekutif Amazon Jadi CTO Gojek?
Tahap Pendanaan Startup
Seri A-C
Tahap ini merupakan serangkaian runutan dari pendanaan yang dilakukan untuk startup paska seeds funding. Di tahap seri A, sudah menemukan layanan yang sesuai dengan pasar yang dikembangkan. Pada tahap ini, pemanfaatan dana ditujukan untuk pengembangan layanan.
Pada tahap seri B, kas keuangan startup akan ditinjau oleh auditor publik sebagai syarat masuknya dana investor. Dalam tahap ini, pemberi dana juga memberikan posisi Kepala Keuangan (CFO) yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan finansial usaha rintisan tersebut. Umumnya, usia startup yang mendapatkan pendanaan ini sudah mencapai 2 hingga 4 tahun dengan kisaran dana USD 5 hingga 20 juta.
Selanjutnya, tahap seri C akan diberikan ke beberapa startup yang sudah mapan dan dewasa. Pendanaan ditujukan untuk perluasan area bisnis, baik di tahap nasional mau pun mancanegara. Ada pun tahap tersebut memiliki kisaran dana mencapai USD 25 hingga 10 juta.
IPO
Tahap ini juga diartikan sebagai penawaran umum perdana. Pada tahap ini startup akan terdaftar di pasar modal dengan publik mampu menjadi pendana. Sampai sejauh ini, startup Indonesia yang disebut-sebut melenggang di bursa saham ialah Gojek. Sebagai sebuah startup, Gojek memang sudah memenuhi karakteristik perusahaan yang layak mendapatkan IPO, dengan usia mencapai 5-10 tahun.
DuniaFintech/Fauzan