DuniaFintech.com – Kalian pasti sering mendengar banyak kisah sukses dari orang-orang yang sukses menghasilkan uang cepat hingga milyaran rupiah dari YouTube. Tidak hanya memiliki subscriber hingga jutaan, orang-orang seperti PewDiePie atau Casey Neistat bisa menerima pendapatan yang tidak sedikit dari iklan yang mampir di video YouTube mereka.
Di era modern ini, dimana saat ini internet merupakan salah satu kebutuhan untuk menunjang banyak hal, maka tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan platform bernama YouTube. Platform ini merupakan situs tempat berbagi atau sharing video gratis yang dikembangkan dan dimiliki oleh Google.
Dimana YouTube adalah salah satu media iklan berbentuk video yang akan membayar setiap orang di seluruh dunia yang menggungah videonya di platform ini dengan perhitungan iklan yang ditayangkan di channel YouTube mereka. Hal inilah yang membuat banyak orang kini berlomba-lomba menjadi seorang Youtuber. Lantas, bagaimanakah caranya menghasilkan uang cepat dari Youtube? Simak penjelasannya
Pilih Konten yang Sesuai dengan Anda
Sebelum memulai untuk menghasilkan uang dari youtube, tentunya Anda harus lebih dulu menentukan konten macam apa yang akan dibuat. Ada beberapa opsi yang bisa dipilih, yaitu konten yang Anda suka dan kuasai, serta konten yang disenangi masyarakat luas. Ada banyak sekali tema yang bisa dipilih, mulai dari beauty, kuliner, teknologi, sampai cover lagu. Bahkan, review mainan pun bisa memiliki jumlah subscriber yang sangat banyak, seperti channel Ryan’s World yang kini punya 26,5 juta subscriber.
Baca Juga:
- Ancaman Resesi Ekonomi Kian Nyata, Inilah Tips Menjaga Keuangan agar Tetap Hemat
- Hits di Tengah Pandemi, Bisnis untung Besar ini Bisa di Dapat dengan Modal Kecil
- Tips Menyiapkan Keuangan untuk Masa Pensiun dari Sejak Dini, Simak Berikut Ini
Selalu Pantau Youtube Analytics
Setelah memilih konten, membuat channel YouTube, dan mengunggah konten, maka rajin-rajinlah membuka YouTube Analytics. Platform ini sama seperti Google Analytics, yang digunakan ketika Anda mengembangkan blog atau website. Di sini, bisa melihat data realtime dari channel YouTube termasuk demografik penonton. Dengan rutin memantau YouTube Analytics, Anda juga akan mengetahui video mana yang paling disukai audiens. Sehingga, bisa menyesuaikan konten yang dibuat dengan preferensi para subscriber.
Monetisasi channel YouTube lewat YouTube Partner Program
Tidak semua channel YouTube bisa mendapatkan iklan atau dimonetisasi. Ada berbagai persyaratan yang ditetapkan oleh YouTube sebelum pemilik channel memperoleh iklan. Anda baru bisa memonetisasi channel jika sudah memiliki 1.000 subscriber dan videomu sudah ditonton selama 4.000 jam selama setahun terakhir.
Selain itu, pemilik channel minimal berusia 18 tahun untuk bisa memonetisasi akunnya. Pendapatan yang diperoleh tidak penuh 100 persen ya, karena 45% dari pendapatan iklan Anda akan masuk ke kantong YouTube.
Buat video dengan tingkat retensi tinggi
High retention video adalah rata-rata persentase video yang ditonton. Misalnya, jika Anda mengunggah video berdurasi 8 menit dan rata-rata hanya ditonton selama 4 menit, berarti tingkat retensi video Anda adalah 50%. Tentunya, makin tinggi tingkat retensinya, makin baik. Tingkat retensi ini bisa Anda cek melalui YouTube Analytics. Melalui grafik yang diberikan, Anda akan mengetahui apa kekurangan yang perlu diperbaiki di konten yang diunggah.
Youtube Premium
YouTube memiliki opsi berlangganan yang disebut YouTube Premium. Penonton YouTube dapat menggunakan opsi ini dengan membayar Rp 59 ribu per bulan untuk bisa bebas menonton video tanpa iklan, bebas mengunduh video, dan menggunakan YouTube Music Premium tanpa gangguan. Bagi para pemilik channel, kalau penonton video Anda menggunakan fitur ini, maka Anda bisa mendapat porsi dari biaya berlangganan yang dibayar oleh si penonton. Enaknya lagi, Anda tidak perlu melakukan apa-apa untuk mengaktifkan fitur ini.
Itulah cara menghasilkan uang cepat dari YouTube, jika hasilnya masih belum memuaskan, jangan langsung berhenti dan cari tahu apa kekurangan dari konten yang dibuat. Menjadi viral bukanlah ukuran kesuksesan jangka panjang dan lebih baik memikirkan cara agar loyalitas subscriber terjaga. Selamat mencoba.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)