duniafintech.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau biasa kita sebut dengan Bank BRI, kini telah mengembangkan layanan pengajuan kredit mikro secara digital yang disebut BriSpot. Hal ini tentu saja dipicu karena layanan financial technology (Fintech) khususnya kredit yang kini tengah bertumbuh dengan pesat dan subur di Indonesia serta menjadi pesaing perbankan dalam sektor penyaluran kredit kepada masyarakat.
Direktur utama BRI, Suprajarto, mengatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk memudahkan nasabah untuk mengajukan kredit agar lebih mudah dan efisien menggunakan teknologi. Ia pun menjelaskan bahwa nantinya layanan BriSpot tak hanya diterapkan untuk kredit mikro tapi juga kredit dalam kategori yang kecil. Menurutnya, dengan langkah ini proses pengajuan dan analisa kredit bisa lebih cepat.
Suprajarto pun mengatakan:
“BriSpot ini sekarang prosesnya masih 14 jam, tapi kita harap bisa lebih cepat bahkan di wilayah remote area. Saat ini seluruh tenaga pemasar mikro BRI telah menggunakan BriSpot dalam melakukan proses kredit, dan hal tersebut terbukti efektif karena proses kredit mikro di BRI menjadi lebih sangat cepat.”
Direktur BRI, Handayani, menambahkan bahwa aplikasi ini merupakan sebuah terobosan digital Bank BRI untuk membuat proses kredit mikro lebih cepat, efisien, paperless (tanpa kertas) dan digital base.
BriSpot juga bisa mendorong permintaan kredit yang lebih tinggi, dan pada tahun ini juga akan digunakan untuk kredit konsumer. Handayani pun menambahkan:
“Jadi prosesnya keseluruhan digital, sehingga keputusan penyaluran kredit bisa kurang dari satu hari. Ini harapannya bisa menyaingi Fintech yang mampu memberikan kredit tanpa agunan dengan sangat agresif.”
Sebelumnya, BRI telah meluncurkan pembiayaan untuk kredit mobil ramah lingkungan dengan bunga yang sangat rendah, yaitu 3,8% melalui produk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BRI.
Sekedar informasi, mobil ramah lingkungan adalah kategori kendaraan emisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV), termasuk juga kendaraan listrik. Hal ini untuk mendukung terciptanya pembangunan ekonomi rendah karbon di Indonesia.
Handayani mengatakan:
“Fasilitas pembiayaan ini merupakan upaya BRI untuk mendukung terciptanya green environment melalui pengurangan emisi gas rumah kaca, salah satunya dengan penggunaan kendaraan listrik. BRI melihat hal ini sebagai peluang yang besar, dan sekarang bergerak ke arah tersebut dengan meluncurkan fasilitas pembiayaan.”
Adanya KKB BRI yang mendukung komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% secara mandiri dan 41% dengan bantuan internasional pada 2030 nanti. Ditargetkan pada 2025 nanti, 20% jumlah kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah kendaraan ramah lingkungan.
Sementara itu, KKB BRI sendiri telah tumbuh sebesar 39,27% Year-on-Year (YoY) dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,7 triliun. Diharapkan KKB untuk kendaraan ramah lingkungan ini dapat meningkatkan pertumbuhan KKB BRI secara keseluruhan.
Untuk meningkatkan minat masyarakat untuk memiliki kendaraan listrik, KKB BRI akan hadir dengan beragam promo dan diskon, seperti bunga yang bersaing dan jangka waktu pembayaran (tenor) yang panjang. Handayani pun mengatakan:
“Khusus untuk KKB ini, bunganya 3,8 persen per tahun dengan tenor 6 tahun. Sengaja kita tambah setahun, yang biasanya KKB 5 tahun ini [menjadi] 6 tahun.”
picture: pixabay.com
-Syofri Ardiyanto-