26.3 C
Jakarta
Kamis, 25 April, 2024

Ini Ciri-ciri Investasi Bodong dan Cara Menghindarinya

Investasi bodong menjadi isu yang lumayan hangat dalam beberapa tahun terakhir. Bentuk-bentuk investasi bodong terbaru pun ramai diperbincangkan, yang bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari investasi online tidak berizin hingga  arisan bodong.

Padahal, investasi sendiri merupakan salah satu tindakan yang membantu seseorang untuk memperoleh keuntungan alias cuan. Akan tetapi, karena kurang hati-hati, tidak sedikit orang yang malah terjerumus sebagai korban penipuan dari investasi ini.

Jenis investasi ini merupakan salah satu bentuk investasi yang perizinannya tidak ada dan juga tidak mempunyai skema jelas. Hal itu akan menimbulkan banyak korban yang tergiur dengan program jebakan.

Sekilas tentang Investasi Bodong

Investasi bodong artinya investasi yang akan meminta anggotanya untuk menanam modal, padahal produk itu tidak ada sama sekali. Akibatnya, orang yang meminta anggotanya melakukan hal ini akan mengambil uang dan kabur begitu saja.

Dari kasus investasi bodong viral selama ini, diketahui sudah ada 14 investasi ilegal pada Januari 2021. Karena itu, penting untuk memastikan adanya surat perizinan dalam lembaga agar tidak ditipu.

Di sisi lain, pastikan pula bahwa surat tersebut resmi dan terdaftar dalam OJK. Pasalnya, biasanya produk keuangan atau investasi legal akan tercantum dalam OJK.

Jenis Investasi Bodong

Investasi yang tidak bertanggung jawab ini mempunyai beberapa jenis, yang dibuat untuk menarik para masyarakat ketika ingin melakukan sesuatu yang berkaitan dengan keuangan. Beberapa jenis di antaranya yang cukup populer adalah sebagai berikut.

1. Investasi Online tidak Berizin

Investasi online yang tidak mempunyai izin adalah salah satu jenisnya. Diketahui, banyak sekali lembaga atau instansi yang ternyata ilegal, mulai dari PBK atau Perdagangan Berjangka Komoditi, penjualan langsung, penggandaan uang, hingga investasi emas palsu.

Bahkan, juga ada beberapa aplikasi yang izinnya tidak resmi, yang katanya mampu menghasilkan uang.

2. Arisan Bodong

Arisan bodong juga masuk dalam salah satu contoh kasus investasi tidak bertanggung jawab ini. Pasalnya, ada banyak orang yang menjadi korban arisan ini. Hal itu lantaran arisan menjadi salah satu cara investasi yang banyak diminati oleh ibu rumah tangga. Karena itu, tidak heran apabila banyak yang ikut dan tidak sadar bahwa mereka akan menjadi korban penipuan.

Dalam bentuk arisan ini, pelaku menawarkan bonus, seperti emas dan keuntungan lainnya, yang lebih tinggi. Hasilnya, banyak korban yang tergiur dan menjadi mangsa. Kerugian yang dicapai korban dari jenis investasi ini pun cukup tinggi, bergantung jenis arisan yang dipilih.

Hal itu terjadi karena banyaknya jenis arisan yang ditawarkan, mulai dari arisan uang, arisan emas, arisan bawang, hingga arisan smartphone.

Di samping itu, juga ada beberapa arisan bodong yang ternyata dilakukan secara online dengan menawarkan melalui sosial media. Para pelaku ini akan meminta transferan lalu kabur setelah mendapatkan uangnya.

3. Koperasi Bodong

Koperasi pun diketahui punya beberapa investasi yang terbukti ilegal. Terdapat beberapa ciri yang dapat ditemukan dari koperasi bodong, mulai dari penawaran melalui SMS atau sosial media, menggunakan nama KSP atau koperasi, pencatutan nama koperasi legal, hingga menggunakan logo koperasi Indonesia.

Tentu saja hal itu akan membuat masyarakat mudah percaya, padahal investasi ini ilegal dan prinsipnya tidak sesuai dengan prinsip koperasi. Tidak mengherankan pula apabila kemudian banyak yang lebih terperdaya dalam koperasi bodong karena kelihaian pelaku membuat mangsanya percaya.

Ciri-ciri Investasi Bodong

Ciri-ciri investasi ilegal ini meski tampak agak susah diidentifikasi lantaran pelaku semakin pintar, tetapi masyarakat tetap dapat mengenalinya dengan memantau segala aspek. Ciri-cirinya yang harus diketahui agar tidak menjadi korban penipuan adalah sebagai berikut:

  1. Menawarkan Keuntungan Terlampau Tinggi

Ciri pertamanya adalah penawaran keuntungan terlampau tinggi. Tentu saja saat mendengar keuntungan yang tinggi, siapa pun akan penasaran dan ingin mencobanya. Akan tetapi, kamu perlu diketahui dan diingat bahwa semakin tinggi keuntungan, risikonya juga semakin besar.

Hal itu sebanding dan biasanya ada di instansi legal, sementara instansi ilegal akan menawarkan investasi dengan keuntungan sangat tinggi, tetapi minim risiko. Karena itu, saat menemukan investasi seperti ini, jangan langsung tergiur dan menyetujuinya.

  1. Keuntungan dalam Waktu Singkat

Selain menawarkan keuntungan sangat tinggi, mereka juga menawarkan keuntungan dalam waktu singkat. Hal itu menjadi salah satu cirinya sebab investasi legal pasti memerlukan waktu untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.

  1. Perizinan Bermasalah

Ciri selanjutnya yang paling mudah untuk menemukan investasi ini adalah pada perizinan atau legalitasnya. Pasalnya, investasi legal biasanya tidak akan mengalami masalah terkait surat perizinannya. Apalagi, investasi legal sudah masuk dalam daftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga mereka tidak akan menipu atau memakan korban.

Lain halnya dengan investasi bodong OJK 2021 yang legalitas atau perizinannya bermasalah. Jika investasi yang sedang diikuti tidak mempunyai surat izin atau surat resmi, perlu untuk curiga.

Di samping itu, walau mereka menunjukkan surat resmi, jangan langsung percaya sebab boleh jadi mereka mencurinya dari investasi yang terbukti legal.

  1. Cara Penjualan tidak Resmi

Cara penjualan yang tidak resmi adalah salah satu ciri lainnya. Hal itu lantaran mereka sebenarnya tidak mempunyai produk yang jelas dan pasti sehingga penjualan produk untuk mendapat keuntungan pun menjadi tidak resmi.

Terkait hal ini, mereka akan mengandalkan sesuatu yang membuatnya tidak mengalami kerugian.

  1. Diminta Mencari Nasabah Baru

Investasi ilegal ini biasanya akan meminta anggota mereka untuk mencari nasabah baru sebanyak-banyaknya sebab mereka mengandalkan investor baru untuk menutupi keuntungan yang ditawarkan.

Artinya, investasi ini menggunakan skema Ponzi atau penipuan investasi yang keuntungannya dibayar dari investor itu sendiri atau investor yang baru masuk. Akibatnya, keuntungan yang diperoleh sebenarnya adalah dari uang nasabah sendiri atau anggota yang baru masuk.

Karena itu, lingkup perputaran keuntungan investasi ilegal akan tampak tidak jelas dan terasa sulit mendapat keuntungan besar seperti yang ditawarkan.

  1. Perusahaan dan Produk tidak Jelas

Kontak atau alamat perusahaan investasi ilegal ini bukanlah alamat sebenarnya. Bahkan, terdapat sejumlah investasi yang memberikan alamat di sebuah tempat yang sudah bangkrut dan kosong.

Di samping itu, semakin lama investor melalukan investasi, biasanya mereka akan merasa bahwa produk yang dijanjikan tidak tampak dan sebenarnya hanya pemanis. Karena itu, sebelum menghabiskan banyak uang, lebih baik cari tahu investasi itu apakah legal atau sebaliknya.

  1. Pengelolaan Sumber Daya tidak Transparan

Ciri selanjutnya adalah pada pengelolaan sumber daya yang tidak transparan. Artinya, pengelolaan ini sejatinya tidak ada dan hanya dibuat untuk menarik nasabah.

Para pelaku akan memberikan janji manis dan selalu menyebutkan keuntungan dari produk yang ditawarkan.

  1. Keuntungan Macet

Ciri lainnya, yaitu keuntungan yang diterima investor suatu wakutu akan macet. Hal itu terjadi karena keuntungan akan didapat oleh nasabah jika ada nasabah baru. Sementara itu, apabila dalam investasi ini tidak ada nasabah baru, para investor tidak akan memperoleh keuntungan.

Maka dari itu, apabila keuntungan yang didapatkan macet tanpa diberitahukan sebabnya, mungkin saja jadi investasi itu merupakan penipuan.

Cara Menghindari Investasi Bodong

Agar tidak menjadi korban investasi ilegal ini maka penting untuk mengetahui cara menghindarinya. Langkah atau tips yang dapat membantu agar tidak menjadi kasus penipuan akibat investasi ini adalah sebagai berikut:

  1. Identifikasi Penawaran Investasi

Hal pertama adalah dengan mengidentifikasi penawaran investasi. Investasi ini biasanya akan menawarkan keuntungan yang sangat tinggi, tetapi risiko yang ditawarkannya kecil. Dari poin itu, calon investor bisa mulai curiga sebab keuntungan tinggi tentu saja akan sebanding dengan risiko yang tinggi pula.

Biasanya, para pelaku juga tidak mempunyai struktur yang jelas dan hanya akan menekankan keuntungan yang didapatkan dengan menjadi anggota mereka. Namun, terkait seluk-beluk, sistem, pembagian tidak akan dijelaskan.

Lantaran keuntungan yang ditawarkan menggiurkan, akan banyak orang yang percaya dan lupa bagaimana sistemnya bekerja. Di samping itu, beberapa investasi ilegal ini hadir dengan cara penjualan yang tidak resmi.

Dalam hal ini, mereka hanya akan mengandalkan anggota atau nasabah baru untuk membayar investor lain. Karena itu, apabila calon investor berhasil mengidentifikasi dan tidak tertipu oleh keuntungan besar, ia akan dapat menghindari penipuan.

  1. Cek Perizinan Pengelola Investasi

Mengecek perizinan atau legalitas pengelola investasi menjadi hal penting berikutnya. Pertama, bisa dengan melihat apakah investasi tersebut ilegal atau legal dari surat izinnya. 

Investasi legal biasanya akan mencantumkan surat izin yang resm, tetapi boleh jadi apabila investasi penipuan memalsukan izin usaha mereka agar nasabah percaya.

Kedua, bisa dengan mengecek perizinan pengelola investasi ini melalui alamat yang diberikan. Pastikan bahwa alamat itu memang benar adanya dan tempat ini tidak kosong. Pasalnya, beberapa instansi ilegal akan mencantumkan alamat yang ternyata ketika dikunjungi malah kosong.

Di samping itu, juga bisa dengan melihat dokumen perusahaan. Investasi legal biasanya akan memberikan dokumen tanpa diminta. Karena itu, tidak ada salahnya untuk melihat dokumen perusahaan sebab di dalam dokumen biasanya tercantum profil perusahaan, model investasi, hingga risiko dari investasi.

  1. Pastikan Retur yang Wajar

Melihat retur atau imbal hasil dalam investasi yang ditawarkan juga akan menghindari dari risiko penipuan. Calon investor pun harus tahu dan memahami dasar investasi dengan imbal rendah dan imbal tinggi.

Misalnya, dapat dilihat dari deposito, di mana bunganya mencapai 5—6%. Hal itu dinilai investasi aman dan legal. Sementara itu, apabila retur mencapai 12% atau 1% sebulannya maka calon investor harus tahu keuntungan dan risiko dari investasi tersebut.

Pasalnya, jika investasi tersebut tidak bisa menerangkan dengan jelas, calon investor dapat mencurigainya. Akan tetapi, apabila risiko dan keuntungan yang dijelaskan masih wajar, calon investor dapat mempertimbangkannya.

  1. Pahami Bentuk dan Produk Investasi

Cara cek investasi ilegal ini yang selanjutnya adalah dengan memahami bentuk dan produk investasi yang ditawarkan. Dalam hal ini, jangan mudah tergiur dengan iming-iming yang sebenarnya tampak mustahil. Sejatinya, menawarkan sesuatu yang tinggi dan berlebihan sebenarnya sudah terbukti penipuan dan seharusnya dihindari.

  1. Cek Regulasi yang Berlaku

Mengecek regulasi yang berlaku bisa dilakukan di situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, segala sesuatu yang berhubungan dengan investasi dan keuangan akan mendapat perizinan dari instansi OJK.

Jika ada instansi yang tidak resmi atau ilegal, pihak OJK akan segera menemukan hal mencurigakan tersebut.

  1. Gali Informasi dari Berbagai Pihak

Apabila merasa masih minim informasi atau pengetahuan dalam dunia investasi, sebaiknya bertanya kepada orang-orang yang sering melakukan investasi. Berdasarkan pengalaman mereka, calon investor pemula dapat belajar untuk menemukan investasi terpercaya dan legal. 

Di samping itu, sumber dari orang terpercaya pun akan membantu agar tidak terkena penipuan. Di sisi lain, bisa juga dengan menggali informasi lewat internet. Situs ilegal sendiri biasanya akan langsung ketahuan.

Karena itu, usahakan untuk mencari sumber sebanyak-banyaknya agar semakin yakin sebelum berinvestasi. Penting juga, beranikan diri untuk menolak ketika merasa itu merupakan investasi ilegal.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE