Site icon Dunia Fintech

Investasi Pertanian Berkelanjutan Melalui PetaniPadi

investasi pertanian

duniafintech.com – PetaniPadi adalah website milik Lembaga Ekonomi Petani Padi Indonesia yang dikhususkan untuk mendukung kegiatan usaha budidaya padi dan pemberdayaan petani padi di Indonesia dengan investasi pertanian. 

PetaniPadi mempunyai visi investasi pertanian yang adil. Apa maksudnya? Adil bagi petani padi beserta rantai tata niaga yang melingkupinya dan adil bagi kelestarian ekosistem pertanian (pertanian berkelanjutan). Sementara itu, misi mereka adalah menyelenggarakan kegiatan (program) yang mendukung terciptanya pertanian yang adil (berkelanjutan).

Baca juga 

Cikal bakal PetaniPadi bermula pada akhir tahun 2014. Sejumlah penggagas mereka memulai sosialisasi program kerja sama usaha (budidaya) tanam padi di wilayah Klaten, Jawa Tengah dan Sleman, Yogyakarta. Mereka mengawali kerja sama di wilayah Kecamatan Minggir, Kabupatan Sleman, Yogyakarta pada awal tahun 2015. Luas lahan kerja sama ini adalah 8.200 m2 dengan jumlah petani penggarap enam orang. Sampai awal tahun 2018, PetaniPadi sudah bekerja sama dengan petani penggarap sebanyak 38 orang di wilayah Sleman dan Klaten dengan luas 5,1 hektar sawah.

Budidaya tanam padi yang mereka kerja samakan dengan petani selama ini masih konvensional, yang artinya masih full menggunakan pupuk kimia. Budidaya seperti ini dipastikan akan merusak kelestarian ekosistem pertanian (kesuburan tanah menurun) dan tentu bertentangan dengan prinsip pertanian berkelanjutan.

Semangat Serangan Umum 1949

Lalu, pada 1 Maret 2018, PetaniPadi memulai perjuangan untuk mendukung prinsip pertanian berkelanjutan. Untuk mewujudkan prinsip tersebut, PetaniPadi memiliki sejumlah program.investasi pertanian. Salah satunya adalah Cacing dan Kesuburan Lahan.

Program ini concern terhadap degradasi lahan. Degradasi lahan adalah suatu proses kerusakan lahan secara fisika, kimia dan biologi yang menimbulkan penurunan produktivitas lahan, hal ini disebabkan oleh kegiatan manusia atau penyebab lain. Pemupukan dengan pupuk kimia (anorganik) terus menerus tanpa diimbangi dengan pupuk organik merupakan salah satu contoh kegiatan manusia yang menyebabnya terjadinya degradasi lahan (penurunan kesuburan lahan).

Baca juga 

Mayoritas petani padi lebih suka memupuk dengan pupuk kimia dan enggan memupuk dengan pupuk organik. Alhasil, saat ini mayoritas lahan di Indonesia mengalami kerusakan dan memerlukan pupuk organik. Kerusakan lahan ini di samping merugikan petani, juga mengancam program ketahanan pangan nasional.

Menanam padi menggunakan pupuk organik adalah jawaban atas permasalahan tersebut di atas. Pupuk organik bisa dibuat dengan berbagai cara dan dari berbagai bahan. Salah satu pupuk organik terbaik adalah pupuk organik “kascing” atau bekas cacing, yaitu pupuk organik dari kotoran cacing. Hampir seluruh unsur hara yang dibutuhkan tanaman terdapat dalam kandungan pupuk kascing.

Terkait hal di atas, PetaniPadi menawarkan Investasi Ternak Cacing. Ini merupakan investasi yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan pupuk kascing. Dalam investasi ini, PetaniPadi membuka paket investasi untuk para investor menyediakan modal dan kami mengelola ternak cacingnya. Dalam mengelola ternak cacing kami didukung oleh ahli cacing dari kampus terbesar di Yogyakarta. Skema kerjasama ini menggunakan skema investasi bagi hasil

Baca juga

Selain itu, PetaniPadi juga menawarkan Investasi Tanam Padi, yakni menanam padi dengan pupuk organik kascing. Lebih dari 70 % tanah di Indonesia ‘sakit’. Penyebab utama kondisi ini karena petani lebih suka memakai pupuk kimia dan enggan memakai pupuk organik. Program tanam padi dengan pupuk organik kascing merupakan wujud nyata niat untuk ambil bagian menyuburkan tanah Indonesia.

Ada tiga aspek yang akan PetaniPadi berikan ke patani supaya bersemangat menanam padi dengan pupuk organik kascing, yaitu

Peminjaman modal ini digunakan untuk olah tanah, tanam, dan sarana produksi yang salah satunya untuk pupuk organik kascing.

Source: petanipadi.com

Written by: Sebastian Atmodjo

Exit mobile version