Dunia Fintech

Investasi Reksadana BCA, Minat? Ketahui Seluk-beluknya di Sini!

JAKARTA, duniafintech.com – Investasi reksadana BCA bisa menjadi salah satu pilihan bagi yang ingin membeli produk reksa dana melalui bank.

Buat yang belum mengenal, reksa dana adalah produk investasi yang menggunakan metode penghimpunan dana dari investor. 

Selanjutnya, dana yang dihimpun akan diinvestasikan manajer investasi ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, deposito, dan produk pasar uang lainnya. 

Jadi, dalam berinvestasi reksa dana, bukan kita yang mengelola langsung.

Bagi kamu yang masih pemula dalam dunia saham, reksadana memudahkan kamu untuk tetap bisa berinvestasi tanpa perlu memikirkan cara pengelolaannya. 

Salah satu pilihan tempat untuk investasi reksa dana yang lebih mudah lagi adalah melalui bank, yakni BCA. 

Berikut ini ulasan lengkapnya, seperti dinukil dari Qoala.

Baca juga: Cara Investasi di Bibit hingga Tips Memilih Reksadana

Mengenal Investasi Reksadana BCA

Sebelum membahas reksadana BCA, ada baiknya kamu mengenali dulu pengertian reksadana. 

Secara umum, reksadana adalah salah satu cara invest yang berfungsi sebagai wadah pengumpulan dana para pemodal yang dikelola dalam bentuk surat berharga, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.

Instrumen investasi inilah yang sering dicari para pemula karena minim risiko. 

Selain minim risiko, pengelolaan dana reksadana dilakukan oleh setiap Manajer Investasi sehingga kamu tidak perlu lagi repot memikirkannya.

Lalu, apa itu reksadana BCA? 

Meskipun layanan yang dikenal secara umum adalah perbankan, BCA juga mengeluarkan layanan finansial lainnya, seperti reksadana. 

Seperti pada reksadana pada umumnya, di dalam reksadana BCA terdapat manajer investasi yang bantu mengelola dan memonitor dana reksadana. 

Di dalam reksadana ini juga terdapat bank kustodian yang menyimpan dan membuat laporan investasi para penanam modal.

Reksadana BCA sendiri dilakukan menggunakan aplikasi terpisah dari layanan BCA lainnya. 

Aplikasi ini dinamakan Welma yang dapat diunduh di AppStore dan Playstore. 

Kamu dapat melakukan berbagai kegiatan reksadana di aplikasi ini, seperti melakukan jual beli produk investasi, melihat perkembangan portofolio, dan lainnya. 

Bahkan, kamu bisa melakukan perbandingan hingga tiga produk agar dapat memilih produk yang terbaik dan cocok. 

Ada beberapa alasan mengapa kamu membeli reksadana melalui BCA, yakni:

Berikut beberapa manajer investasi yang telah menggandeng BCA sebagai agen penjual:

  1. PT Ashmore Asset Management Indonesia
  2. PT Bahana TCW Investment Management
  3. PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
  4. PT BNP Paribas Asset Management
  5. PT Danareksa Investment Management
  6. PT Eastspring Investments Indonesia
  7. PT Nikko Securities Indonesia
  8. PT Panin Asset Management
  9. PT Schroder Investment Management Indonesia

Berikut ini rincian produk reksadana beserta minimal pembelian pertama dan selanjutnya. Sebagai informasi saja, pembelian Reksadana BCA mulai dari Rp100 ribu saja.

  1. (Manajer Investasi) Ashmore Asset Management Indonesia 
  1. Bahana TCW Investment Management
  1. Batavia Prosperindo Aset Manajemen
  1. BNP Paribas Asset Management
  1. Danareksa Investment Management
  1. Eastspring Investments Indonesia
  1. Nikko Securities Indonesia
  1. Panin Asset Management
  1. Schroder Investment Management Indonesia

Jenis-jenis Investasi Reksadana BCA

Jenis-jenis produk reksadana serta profil risiko dan imbal hasilnya berikut ini dapat menjad pertimbangan penting. Tentu saja sesuai dengan tujuan investasi kita, yakni sebagai berikut.

  1. Reksa dana pasar uang

Reksa dana pasar uang adalah investasi yang ditempatkan pada instrumen pasar uang atau efek dalam negeri dengan jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.

Cocok untuk investasi jangka pendek dan tidak menginginkan risiko tinggi alias konservatif.

  1. Reksa dana terproteksi

Sesuai dengan namanya, terdapat proteksi 100 persen untuk nilai investasi kita di awal bila tidak dicairkan hingga jatuh tempo. 

Jangka waktu investasi produk ini adalah satu sampai tiga tahun dan cocok bagi investor konservatif.

  1. Reksa dana pendapatan tetap

Reksa dana pendapatan tetap mengharuskan kita berinvestasi sedikitnya 80 persen dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) di efek utang atau obligasi. Jangka waktunya adalah satu sampai tiga tahun.

  1. Reksa dana campuran

Reksadana campuran adalah produk investasi reksadana yang dananya ditempatkan di saham, obligasi, dan pasar uang. 

Jangka waktu investasi yang disarankan adalah tiga sampai lima tahun.

Profil risikonya cukup tinggi namun dengan imbal hasil yang sebanding pula.

  1. Reksa dana saham

Reksa dana saham merupakan produk investasi reksadana dengan dana ditempatkan pada pasar saham minimal 80 persen dari NAB. 

Jangka waktu yang disarankan adalah lebih dari lima tahun dengan profil risiko tinggi, tetapi imbal hasil tinggi. Cocok bagi investor agresif.

Keuntungan Membeli Reksadana BCA

  1. Pengelolaan yang profesional

Keuntungan yang pertama adalah, reksadana BCA ini dikelola dan dimonitor setiap hari oleh Manajer Investasi. 

Manajer investasi ini sangat profesional dan berpengalaman dalam bidang manajemen investasi. 

Jadi, kamu tidak perlu khawatir tentang siapa yang mengelola dana investasimu. 

Dengan demikian, kamu bisa terbebas dari pekerjaan administrasi serta pengamatan pasar setiap saat.

  1. Diversifikasi investasi

Manajer investasi akan melakukan diversifikasi portofolio investasi yang akan memperkecil risiko investasi yang dapat terjadi.

Diversifikasi investasi ini bisa dilakukan tentunya karena kumpulan dana dari banyak investor.

Baca juga: Cara Hitung NAB Reksadana Termudah Plus Contohnya

  1. Transparansi

Transparansi merupakan salah satu aspek yang penting bagi investor. 

Dengan begitu, maka investor dapat mengetahui komposisi aset dan instrumen portofolio investasi, risiko, serta biaya-biaya yang ada. 

Reksadana ini memberikan informasi-informasi tersebut.

Selain itu, untuk proses pembukuan dilakukan oleh pihak independen selain manajer investasi yaitu bank kustodian. 

Serta pembukuan tersebut wajib diperiksa oleh akuntan publik yang terdaftar di OJK.

  1. Potensi pertumbuhan nilai investasi

Dengan adanya akumulasi dana dari para investor maka, reksadana memiliki kekuatan untuk mendapatkan biaya investasi yang relatif rendah karena besarnya dana yang dikelola. 

Selain itu, bisa mendapatkan akses pada instrumen investasi yang mungkin sulit untuk dilakukan secara individual.

Dengan begitu, maka hal tersebut dapat memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pemegang unit penyertaan untuk memperoleh hasil investasi yang menarik sesuai dengan tingkat risikonya.

  1. Dana awal investasi yang terjangkau

Untuk dana awal dalam berinvestasi reksadana ini dapat dikatakan relatif kecil jika dibandingkan dengan berinvestasi langsung di pasar modal.

  1. Bukan objek pajak

Keuntungan lainnya dari berinvestasi reksadana adalah hasil penjualan kembali serta keuntungan dari hasil investasi reksa dana bukan merupakan objek pajak.

Cara Membeli Reksadana BCA

  1. Membeli reksadana BCA melalui aplikasi Welma

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, berinvestasi reksadana melalui aplikasi Welma akan lebih memudahkan kamu.

Hanya dalam genggaman tangan, kamu bisa menemukan profil risiko dalam berinvestasi, melakukan perbandingan produk reksadana, dan tentunya melakukan transaksi jual beli produk reksadana.

Caranya juga mudah, kamu hanya perlu mengunduh aplikasinya. Di halaman awal, kamu akan diminta untuk memasukkan User ID dan password jika sudah memilikinya, jika belum klik tombol “Register”. 

Masukkan data untuk membuat User ID dan hubungkan akun Welma dengan rekening BCA. 

Perlu diketahui bahwa pengguna Welma wajib memiliki rekening di BCA terlebih dahulu.

Setelah setup sudah selesai, langkah selanjutnya adalah menjawab beberapa pertanyaan yang nantinya akan menunjukkan profil risiko investor. 

Jika profil risiko sudah diketahui maka aplikasi akan mengarahkanmu ke rekomendasi produk yang sekiranya bisa dipilih. 

Dengan begitu, kamu sudah bisa mulai kegiatan transaksi reksadana.

  1. Membeli reksadana BCA melalui kantor cabang terdekat

Mungkin melakukan investasi reksadana sendiri membingungkan bagi pemula. 

Oleh karena itu, cara ini dapat lebih membantu kamu dan mendapatkan bimbingan terkait produk reksadana yang perlu dipilih. 

Caranya adalah dengan mengunjungi kantor cabang BCA terdekat. Datangi customer service dan kamu akan dipandu olehnya.

Jangan lupa untuk membawa KTP dan NPWP sebagai syarat pembelian reksadana di kantor cabang. 

Saat sudah bersama petugas BCA, isi formulir pembelian dan portofolio yang diberikan. 

Pastikan informasi yang dicantumkan adalah yang sebenar-benarnya. 

Setelah itu, transaksi dapat dilakukan dan diselesaikan.

Investasi Reksadana BCA

 

Biaya Transaksi dan Fee untuk Membeli Reksadana BCA

Ketika kamu menjadi investor reksa dana BCA, kamu akan dikenakan sejumlah biaya, antara lain:

  1. Biaya pembelian berkisar 0,5%—2%.
  2. Biaya pengalihan aset sebesar 0,5%, namun beberapa produk reksa dana tidak dapat dialihkan.
  3. Biaya penjualan sebesar 0,5%, biaya penjualan ini dibebankan kepada investor berdasarkan lamanya investasi, jika kamu ingin menjual reksa dana yang dimiliki kurang dari kurun waktu 3 bulan.

Selain reksa dana rupiah, ternyata ada juta reksa dana USD yang dijual oleh Bank BCA. 

Nama produk-produk reksa dana USD tersebut di antaranya; BNP Paribas Prima II, Schrolder Global Shariah Equity Fund, dan lain-lain.

Semua produk reksa dana yang dijual di Bank BCA memiliki ketentuan dan syarat pembelian yang berbeda-beda dari satu produk dengan produk lainnya.

Maka dari itu, kamu bisa mengeceknya melalui website bank BCA dan untuk mengetahui prospek atau kinerja dari masing-masing produk reksa dana BCA, kamu bisa mengunduh prospektus dari produk reksa dana yang dijual oleh BCA melalui literatur produk di website resmi mereka.

Risiko Investasi Reksadana

Sebagaimana reksadana secara umum, reksadana bank BCA juga memberikan informasi terkait risiko yang ada pada reksadana. Adapun risiko yang ada jika melakukan investasi reksadana BCA sebagai berikut.

1. Risiko nilai unit peserta berkurang

Risiko reksadana ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain:

2. Risiko perubahan kondisi politik dan ekonomi negara

Risiko reksadana ini dapat terjadi jika dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, peraturan setempat, serta perilaku bisnis dalam sektor bisnis tertentu. 

Adapun kondisi politik negara juga dapat mempengaruhi kegiatan reksa dana investor, seperti makro ekonomi, pajak, dan sebagainya.

3. Risiko likuiditas

Seperti yang diketahui, ketika menjalani investasi reksadana di BCA, seluruh modal reksadana dikelola oleh Manajer Investasi. 

Investor berhak untuk melakukan penjualan kembali terhadap produk reksadananya. 

Namun, jika banyak investor yang melakukan penjualan secara bersamaan, terdapat kemungkinan bahwa pengelola tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melakukan likuidasi terhadap produk yang dijual kembali. 

Hal ini mungkin terjadi dalam kondisi force majeure dan Manajer Investasi dapat menolak penjualan kembali Unit Penyertaan.

4. Risiko nilai tukar

Setiap mata uang pasti memiliki nilai tukarnya masing-masing yang tentunya mengikuti kondisi perekonomian negaranya dan juga dunia. 

Mengingat hal itu, nilai tukar tiap mata uang fluktuatif atau tidak stabil. 

Fluktuasi ini dapat mempengaruhi modal reksadana BCA yang ditanamkan sehingga menimbulkan adanya risiko nilai tukar.

5. Risiko ketentuan pajak dan provisi

Risiko ini dapat terjadi ketika ada perubahan pada ketentuan hukum atau kebijakan pemerintah, terutama di bidang ekonomi makro yang berkaitan dengan efek. 

Tingkat pengembalian bahkan hasil investasi dapat berubah dan menjadi tidak stabil karena dipengaruhi oleh ketentuan-ketentuan negara tersebut.

Baca juga: Biaya Reksadana: Top Up hingga Transfer Antar Bank

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version