JAKARTA, duniafintech.com – Menteri BUMN Erick Thohir mendorong tiga perusahaan BUMN mendorong investasi di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).
Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT PLN (Persero), PT Pertamina Geotermal Energy (PGE) dan Star Energy.
Erick menjelaskan PGE saat ini sedang melakukan pengumpulan dana melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Menurutnya pendanaan melalui IPO dilakukan agar tidak membebani keuangan negara dan mekanisme IPO juga akan mendapatkan akses dana yang berkembang.
“Supyaya kita bisa kembali mendapat akses dana untuk berkembang, salah satunya PGE harus dengan Go Public,” kata Erick.
Dia mengungkapkan proses merger tersebut PGE harus dilakukan lebih dulu melakukan IPO dikarenakan kinerja keuangan yang lebih baik diantara perusahaan BUMN lainnya. Kemudian PLN akan diproses di tahap akhir karena perusahaan harus memperbaiki kinerja keuangannya.
Baca juga: Menteri Erick Dorong Perempuan dan Generasi Muda Duduki Jabatan Direksi BUMN
Investasi Sektor Energi Guna Mengembangkan Pembangkit yang Bersumber dari Surya, Angin dan Hydro.
Dia menjelaskan dalam skema penghimpunan dana akan dilakukan pada perusahaan BUMN yang mengerjakan proyek investasi di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Mengingat saat ini Kementerian BUMN juga akan mengembangkan pembangkit yang bersumber dari surya, angin dan hydro.
“PGE yang duluan masuk, PLN yang belakangan karena Pertamina keuangannya sehat,” kata Erick.
Menurutnya saat ini Indonesia memiliki potensi sumber daya panas bumi sebesar 23,76 gigawatt (GW). Besaran sumber daya tersebut ternyata belum terserap secara optimal dalam sistem kelistrikan. Untuk itu, pihaknya mendorong untuk ketiga perusahaan BUMN tersebut untuk investasi di sektor renewable energi.
“Kita melihat potensi geotermal di Indonesia sangat besar. Ini potensinya sangat besar,” kata Erick.
Baca juga: Erick Keluhkan Generasi Saat Ini Tidak Mau Jadi Petani
Sebagai informasi, berdasarkan data milik Kementerian ESDM per Juni 2022, capaian investasi sektor energi atau bioenergi yang terdiri atas PLT Bioenergi dan pabrik biodiesel mencapai sekitar US$36 juta atau 22,2 persen dari total target investasi yang dipatok US$162 juta.
Sementara itu capaian investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berada di angka US$251 juta atau 26,5 persen dari keseluruhan target investasi sektor energi yang diharapkan mencapai angka US$947 juta.
Adapun, realisasi investasi sektor energi untuk pembangkit listrik aneka EBT yang terdiri atas PLTA, PLTM, PLTMH, PLTS atap dan PLTS mencapai ekitar US$379 juta atau 13,3 persen dari total target investasi di 2022 yang sebesar US$2,86 miliar.
Baca juga: Tiga Tahun Erick Pimpin BUMN, ini Impian Sang Menteri
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com