Site icon Dunia Fintech

Daftar Istilah Saham yang Penting Diketahui oleh Investor Pemula

Istilah Saham

JAKARTA, duniafintech.com – Berbagai istilah saham sangat penting diketahui oleh para investor pemula yang terjun ke dalamnya. Sebagai informasi, investasi saham menjanjikan keuntungan yang tinggi, tetapi hal itu juga sebanding dengan risiko yang juga akan lebih tinggi ketimbang menabung biasa.

Nah, apa saja istilah yang perlu diketahui dari jenis penanaman modal yang satu ini? Berikut ini ulasannya.

  1. Istilah Saham: Blue Chip

Pengertian saham blue chip adalah saham lapis satu yang biasanya dimiliki oleh perusahaan besar serta memiliki aset pendapatan serta laba yang besar dan juga stabil. Hal itu karena usia perusahaan yang cukup lama sehingga kapitalisasi sahamnya bisa tinggi.

Adapun pengalaman yang terbilang lebih baik ketimbang perusahaan lain membuat nilai dari perusahaan saham ini menjadi lebih tinggi dan harganya menjadi lebih mahal ketimbang harga saham lain.

Baca jugaProspek Bagus, Inilah Rekomendasi Saham Murah dan Cara Menghitungnya

Di lain sisi, kendati harganya lebih mahal, tetapi saham blue chip ini banyak digandrungi oleh orang-orang sebab kondisinya yang lebih stabil daripada saham lainnya. Saham blue chip ini sangat mudah untuk dibedakan dengan saham yang lain karena Anda hanya perlu melihat perusahaan besar yang menjadi pemimpin pasar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan yang banyak diperdagangkan di situ.

Beberapa contoh saham blue chip yang mungkin Anda kenal, misalnya saham Telkom atau BCA.

  1. Middle Cap—Istilah Saham

Middle cap adalah saham lapis dua, tetapi jenis saham yang satu ini likuiditasnya terbilang tetap tinggi kendati harganya sering berubah-ubah. Saham yang sering disebut sebagai barisan kedua ini memiliki nilai kapitalisasi pasar yang mencapai sebesar Rp500 miliar—Rp10 triliun.

Biasanya, saham middle cap ini adalah saham yang berasal dari perusahaan yang tengah berkembang, misalnya PT Bank Bukopin Tbk atau PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

  1. Small Cap

Saham small cap adalah saham yang termasuk dalam jenis saham lapis tiga alias saham yang memiliki nilai kapitalisasi paling kecil di pasar.

Baca jugaWajib Tahu! Begini Panduan Melihat Harga Saham dengan Mudah

Volatilitas dari saham small cap ini terbilang cukup tinggi daripada saham yang sebelumnya sudah disebutkan. Di lain sisi, ada banyak spekulan yang sering mengincar saham jenis ini untuk menggorengnya sehingga harganya nanti akan meningkat dan mereka akan mendapatkan keuntungan.

Nilai kapitalisasi saham dari saham jenis ini berada di bawah Rp500 miliar. Kendati merupakan jenis saham lapis tiga, masih banyak investor yang mau berinvestasi dengan saham jenis ini.

Adapun perusahaan dengan saham small cap, antara lain, PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk.

  1. Ekuitas

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, ekuitas adalah hak residual atas aktiva atau aset perusahaan setelah dikurangi oleh semua kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Ekuitas juga bisa diartikan sebagai besaran hak yang dimiliki oleh pemilik perusahaan kepada harta perusahaan. Aset adalah semua hal yang dimiliki oleh perusahaan, sedangkan kewajiban adalah tanggung jawab yang dimiliki perusahaan seperti utang—wajib untuk dilunasi oleh perusahaan.

Setelah perusahaan membayar utangnya, nilai aset yang tersisa itulah yang akan disebut sebagai ekuitas perusahaan. Istilah saham yang satu ini juga bisa disebut sebagai sebagai harta bersih yang sumbernya berasal dari investasi pemilik usaha dan juga hasil dari kegiatan usaha perusahaan itu.

  1. IPO (Initial Public Offering)

Ada dua jenis pasar di pasar modal, yakni pasar primer dan pasar sekunder. Kalau Anda membeli saham di BEI maka Anda akan berada di pasar sekunder ketika saham yang ada di situ telah dicatatkan dan dibagikan lewat sekuritas serta investor yang ada.

Sebelum sampai ke pasar sekunder, investasi saham ini akan diperjualbelikan dulu di pasar primer. Dalam hal ini, perusahaan akan melakukan penjualannya secara langsung kepada investor.

Proses penjualan di pasar primer ini disebut juga sebagai penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Perusahaan yang melakukan penawaran jenis ini disebut sebagai perusahaan terbuka sebab kepemilikannya dibagi dengan investor yang memiliki saham emiten.

Biasanya, penawaran umum perdana saham ini dilakukan oleh perusahaan yang mau melakukan ekspansi sebab ia membutuhkan modal yang besar atau juga ingin mengurangi jumlah utang yang dimiliki.

  1. Portfolio

Portofolio adalah kumpulan aset finansial berupa saham, reksadana, komoditas, obligasi, dan sejenisnya. Portofolio juga bisa diartikan sebagai sekumpulan aset finansial atau investasi yang diperoleh oleh individu, manajer investasi, perusahaan investasi, atau juga lembaga keuangan.

Oleh sebab itu, bisa disimpulkan bahwa portofolio saham adalah kumpulan saham yang dimiliki oleh investor. Portofolio saham ini akan berguna untuk menunjukkan profil risiko yang dimiliki oleh investor itu.

Baca jugaYuk, Belajar dari 8 Buku Investasi Saham Terbaik Ini

Dari portofolio ini juga Anda bisa melihat apakah investor itu memiliki profil risiko yang cukup tinggi atau rendah. Kendati portofolio saham ini merupakan kumpulan hasil aset, tetapi investor bisa memiliki lebih dari satu portofolio saham karena portofolio saham bisa dipisahkan tergantung oleh jenis keperluan yang dimiliki oleh investor tersebut.

  1. Bid

Bid adalah penawaran yang dibuat oleh seorang individu atau sebuah korporasi untuk membeli sebuah aset. Biasanya, pembeli akan melakukan bid sewaktu dilakukannya pelelangan dan juga di berbagai pasar seperti pasar saham.

Penawaran ini juga dibuat oleh perusahaan yang berkompetisi untuk sebuah kontrak proyek. Ketika pembeli membuat penawaran, mereka akan menunjukkan berapa banyak uang yang mereka bisa relakan untuk bayar supaya bisa mendapatkan aset tersebut, sama halnya dengan berapa jumlah uang yang mereka bisa relakan untuk membeli barang tersebut.

  1. Cut Loss

Biasa disingkat menjadi CL, Cut Loss adalah istilah saham yang sangat familiar untuk investor saham dan juga trader saham. Diartikan secara harfiah, istilah ini terdiri dari dua kata, yakni “memotong” dan “kerugian”.

Ditinjau dari praktiknya, investor saham dan trader akan melakukan CL agar bisa mengurangi kerugian mereka yang mungkin akan menjadi lebih besar. Cut loss adalah kondisi saat Anda menjual saham pada harga jual yang lebih rendah saat Anda membeli saham itu.

Jika melakukan ini maka Anda memang akan merugi. Meski demikian, keputusan ini Anda lakukan agar bisa meminimalkan kerugian yang didapatkan lantaran harga saham yang menurun secara tajam.

  1. Capital Gain

Capital gain adalah keuntungan modal yang didapatkan oleh investor saat harga penjualan saham dikurangi dengan harga beli saham. Perbedaan dari harga beli dan harga penjualan ini ini akan dihitung.

Agar bisa mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukan ini, Anda bisa mencoba banyak jenis aset, seperti obligasi, barang, properti, dan juga dengan cara berbisnis. Namun, cara berbisnis bisa membuat aset hilang jika diferensiasi tidak dilakukan secara tepat. Hal ini bisa terjadi kendati peluang keuntungan setara dengan resiko yang diambil.

Oleh sebab itu, bisa disimpulkan bahwa capital gain adalah nilai keuntungan saat aset investasi sudah dijual.

  1. Deviden

Dividen atau dividen adalah nilai yang dibayar oleh perusahaan kepada pemegang saham perusahaan itu agar tingkat modal perusahaan dapat dipertahankan dan memberikan keuntungan kepada penerimanya karena jumlah pajak yang harus dibayar menjadi berkurang.

Dividen saham dibayarkan bukan dalam bentuk tunai, melainkan dalam bentuk saham lagi. Hal ini biasa dilakukan oleh perusahaan ketika terjadinya keterbatasan pada ketersediaannya kas tunai perusahaan. Distribusi ini biasanya diakui dalam bentuk pecahan per saham yang dimiliki.

  1. Market Capitalization

Kapitalisasi pasar atau market capitalization adalah jumlah total nilai pasar dalam bentuk uang suatu saham yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Biasanya, ini disebut sebagai “market cap”, yang dihitung dengan mengalikan jumlah total angka dari saham yang dikeluarkan perusahaan dengan harga per satu saham di pasar terkini.

Misalnya, sebuah perusahaan dengan 10 juta saham menjual sahamnya dengan harga $100. Itu artinya, market capnya akan menjadi $1 miliar. Adapun komunitas investasi menggunakan perhitungan ini untuk menentukan ukuran perusahaan sebagai perbandingan dari menggunakan rumus penjualan atau aset total.

  1. LQ45

Indeks LQ45 adalah indeks yang pertama kali muncul pada bulan Februari 1997 silam. Untuk memiliki data historis yang lebih panjang dari tanggal kemunculannya, indeks ini memulai hari dasarnya dengan tanggal 13 Juli 1994 dan menggunakan nilai indeks dengan besar 100.

Dari pengertiannya, indeks LQ45 ini merupakan 45 perusahaan yang sudah melewati proses seleksi dengan kemampuan likuiditas yang tinggi dan juga beberapa kriteria penting lainnya. Kriteria penting dari istilah meliputi pertimbangan dari kapitalisasi pasar atau market cap.

Adapun ke-45 perusahaan ini selalu disesuaikan setiap enam bulan sekali, tepatnya pada awal Februari dan Agustus. Hal itu membuat saham yang ada di daftar ini bisa selalu berubah-ubah.

  1. Ex Date, Recording Date & Cum Date

Recording Date, Ex Date, & Cum Date juga merupakan salah satu istilah saham dasar. Ex date adalah hari setelah terjadinya hari cum date. Kendati Anda membeli saham yang cukup banyak pada suatu perusahaan, tetapi jika Anda membelinya pada ex date maka Anda tidak akan mendapatkan hak dividen dari perusahaan tempat membeli saham tadi.

Hal itu cukup berbeda dengan cum date sebab walaupun Anda membeli saham pada hari cum date dan hanya berbeda 1 menit sebelum hari tersebut habis, tetapi Anda akan tetap memiliki hak untuk mendapatkan dividen.

Sementara itu, recording date adalah tanggal catatan trader saham mengenai kapan waktu ia akan mendapatkan dividen. Biasanya, recording date ini tiba pada cum date pasar tunai. Anda pun harus tahu bahwa dalam pembagian dividen, ada hal yang dikenal sebagai pasar reguler dan pasar tunai.

Dari masing-masing hari cum date dan ex date memiliki pasar tunai dan pasar reguler mereka sendiri. Waktu untuk recording date biasanya terjadi pada saat tanggal cum date di pasar tunai, sementara cum date merupakan hari yang disingkat dari cumulative date adalah tanggal penentu untuk investor yang memiliki hak untuk bisa mendapatkan dividen dari suatu perusahaan karena menjadi pemilik saham perusahaan tersebut.

Cum date ini adalah tanggal akhir untuk seorang investor untuk mencatatkan diri dia sebagai pemegang hak dividen. Biasanya, cum date hanya terjadi dalam satu hari saja dan jika Anda membeli saham setelah hari tersebut maka Anda akan masuk ke ex date. Ex date ini berarti Anda tidak memiliki hak untuk bisa mendapatkan dividen.

  1. Private Equity

Diartikan sebagai ekuitas swasta, private equity adalah kelas investasi alternatif dan mengandung modal yang tidak didaftarkan pada pertukaran publik. Ekuitas swasta terdiri dari dana dan investor yang secara langsung berinvestasi pada perusahaan swasta atau yang terlibat dalam pembelian perusahaan publik sehingga akhirnya modal publik dikeluarkan dari daftar.

  1. Fee Trading

Maksudnya adalah biaya broker untuk setiap transaksi jual beli saham yang dilakukan. Untuk menjawab nilai pastinya, tentu akan cukup sulit karena jawabannya akan berbeda sesuai dengan broker itu sendiri. Itulah mengapa survei harus dilakukan untuk mengetahui biaya sebenarnya.

Biaya menjadi hal yang sering dipertanyakan sebab biasanya dengan investasi yang kecil, biaya yang besar akan sangat terasa. Kemudian, juga jika transaksi sering dilakukan seperti trader, biaya yang tinggi akan membuat keuntungan tergerus banyak.

Kesimpulan

Demikianlah beberapa istilah saham bagi pemula yang perlu Anda ketahui saat ingin melakukan investasi di bidang saham. Nah, jika Anda tidak memahami istilah-istilah ini, tentunya Anda akan kesulitan untuk mendapatkan keuntungan lebih dari saham itu sendiri.

 

 

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Exit mobile version