duniafintech.com – Layanan jasa keuangan berbasis teknologi semakin semarak dan menarik perhatian dunia. Forbes yang setiap tahunnya membuat daftar 30 Under 30 kali ini juga mengumpulkan nama-nama anak-anak muda berprestasi di bidang fintech dan perbankan. Dari 10 kategori dan 23 negara, suatu kebanggaan bagi kita karena melihat nama-nama pemuda jagoan fintech Indonesia juga ikut masuk daftar.
Lantas siapa saja jagoan fintech Indonesia yang berumur di bawah 30 tahun namun sudah berhasil menggebrak industri finansial dan perbankan asal Indonesia? Mari simak nama-namanya berikut ini!
Baca juga: Keren, Para Pelajar di California Ini Ciptakan Bursa Saham Virtual
1. Jefriyanto (28 Tahun), Hendra Kwik (28 Tahun), Ricky Winata (29 Tahun), Co-Founder Payfazz
Pada tahun 2016, Hendra Kwik, Jefriyanto dan Ricky Winata mendirikan Payfazz, sebuah perusahaan fintech yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi penduduk yang tidak memiliki rekening bank di pedesaan Indonesia. Perusahaan ini telah mengembangkan jaringan agen yang bertindak sebagai perantara antara pengguna tanpa bank dan lembaga keuangan. Hingga saat ini, Payfazz telah melayani sekitar 10 juta orang sejak pendiriannya.
2. Haryanto Tanjo (29 Tahun), Co-Founder dan CEO Moka
Haryanto Tanjo adalah salah satu pendiri Moka Indonesia, startup yang membantu usaha kecil dan menengah (UKM) dan pengecer mengelola pembayaran dan operasi bisnis lainnya. Moka diluncurkan pada 2014 terutama sebagai penyedia terminal point-of-sale (POS) dengan beberapa fungsi bisnis dasar. Saat ini, perusahaan mengklaim telah melayani lebih dari 12.000 pengecer di Indonesia dan layanannya meliputi laporan penjualan, manajemen inventaris, table management, program loyalitas, dan banyak lagi. Moka juga telah meluncurkan agregator pembayaran bernama Moka Pay pada akhir 2018.
Baca juga: Inovasi Fintech dan Fungsinya Buat Kita Generasi Milenial
3. Windy Natriavi (28 Tahun), Co-Founder dan COO AwanTunai
Windy Natriavi adalah co-founder dan COO AwanTunai, startup fintech yang dia dirikan pada 2017. AwanTunai bertujuan untuk menyediakan jutaan orang Indonesia, termasuk yang tidak memiliki bank, dengan pinjaman terjangkau dengan suku bunga yang adil untuk memastikan dan memacu pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. AwanTunai adalah anggota dari program inkubator PayPal Singapura dan telah bekerja melalui 300.000 aplikasi pinjaman, memberikan pinjaman modal kerja kepada 3.000 pedagang mikro.
Sebelum mendirikan AwanTunai, Natriavi adalah wakil presiden Go-Jek dan bekerja sebagai analis bisnis dan rekan junior di McKinsey & Co.
Masuknya nama-nama baru asal Indonesia ini adalah bukti bahwa pemuda Indonesia adalah generasi yang penuh semangat dan tidak ingin ketinggalan membangun negara dengan prestasinya. Ingin menyusul mereka masuk 30 Under 30 Forbes juga?
picture: pixabay.com
–Dita Safitri-