duniafintech.com – Perusahan dengan jam kerja fleksibel saat ini lebih banyak diminati oleh para pencari kerja terutama generasi milenial. Penerapan jam kerja yang fleksibel ini umumnya digunakan oleh para perusahaan rintisan (startup). Jam kerja fleksibel diyakini mampu meningkatkan performa karyawan bahkan mampu menumbuhkan komitmen serta tanggung jawab.
Baca juga : INBLOCKS 2019 Dalam Indonesia Blockchain Week, Meriahkan Hari Jadi Tokocrypto
Namun, kini fleksibilitas tersebut bukan hanya pada jam kerja saja melainkan harus didukung oleh pendekatan yang berbeda terhadap cara kerja konvensional. Hal tersebut melibatkan melibatkan pendesainan ulang pekerjaan, tunjangan asuransi atau perubahan pola serta lokasi pekerjaan, untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan bisnis dengan lebih baik tidak hanya sebatas jam kerja fleksibel.
Oleh karena itu, mari kita ubah pandangan kita dari pentingnya jam kerja fleksibel menjadi fleksibilitas kerja atau kerja fleksibel. Lars Wittig, Wakil Presiden Penjualan IWG di Asean, Taiwan, dan Korea Selatan, menyampaikan penelitian terkait seberapa pentingnya ruang kerja atau sistem kerja yang fleksibel, yang disuguhkan oleh sebuah perusahaan.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa 71% bisnis berpikir dengan menawarkan pekerjaan fleksibel memungkinkan mereka untuk memperluas kumpulan bakat mereka. Faktanya, 77% bisnis beradaptasi untuk meningkatkan retensi bakat dengan memperkenalkan kerja yang fleksibel.
Bahkan selain membuat pekerja lebih bahagia dan lebih sehat, fleksibilitas membuat tenaga kerja lebih produktif: 85% bisnis mengkonfirmasi bahwa produktivitas telah meningkat dalam bisnis mereka karena fleksibilitas yang lebih besar.
Baca juga : Seberapa Penting Perencanaan Warisan, Apakah Akan Berpengaruh Pada Bisnis Anda?
Tidak hanya Lars Wittig, fleksibilitas kerja kerap disoroti Antonio Mazza, Manajer Teknologi Robert Walters mengatakan bahwa fleksibilitas di tempat kerja sejalan dengan beberapa tren yang sedang berpengaruh di tengah masyarakat – meningkatnya jumlah ibu yang kembali pekerjaan penuh waktu, serta penyeimbangan kembali tanggung jawab untuk mengasuh anak. Hal-hal tersebut mendorong ‘pekerjaan yang fleksibel’ ke puncak pilihan para pencari kerja.
“Kerja fleksibel bukan hanya bermanfaat bagi kesejahteraan, komitmen, dan efisiensi di tempat kerja, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif bagi strategi perekrutan Anda,” ungkapnya.
Secara garis besar, kerja fleksibel adalah model yang memberi pengusaha peluang untuk meningkatkan produktivitas, menarik bakat, dan beradaptasi dengan keadaan yang berubah dan sesuatu yang karenanya akan terbukti sangat berharga saat kita melihat masa depan.
– Dinda Luvita –