Dunia Fintech

Terlengkap! Inilah 5 Jenis Jenis Pasar dalam Ekonomi yang Wajib Diketahui

Jenis jenis pasar dalam ekonomi apa saja? Dalam bidang ekonomi, peran pasar memiliki signifikansi yang krusial. Secara keseluruhan, pasar diartikan sebagai tempat di mana penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan pertukaran barang dan jasa. 

Namun, pasar tidak hanya sekadar arena transaksi semata, melainkan mencakup aspek-aspek terkait pertukaran tersebut, termasuk pelaku jual-beli, produk, harga, dan interaksi komunikatif di antara mereka.

Pada dasarnya, pemahaman terhadap berbagai jenis jenis pasar dalam konteks ekonomi sangatlah vital. Hal ini memberikan kemampuan kepada pelaku bisnis dan pengambil kebijakan ekonomi untuk mengambil keputusan yang cerdas dan efisien. Memahami beragam jenis jenis pasar membantu pelaku bisnis dalam mengidentifikasi target pasar mereka. 

Setiap pasar memiliki karakteristik yang berbeda, seperti tingkat persaingan, penetapan harga, preferensi konsumen, dan regulasi. Dengan pemahaman mendalam terkait jenis jenis pasar yang dihadapi, pelaku bisnis dapat merumuskan strategi pemasaran yang sesuai dengan produk atau jasa yang mereka tawarkan.

Di sisi lain, bagi para pembuat kebijakan ekonomi, pemahaman tentang ragam pasar dalam suatu negara atau wilayah memiliki kepentingan yang besar. Kebijakan fiskal dan moneter yang efektif harus disesuaikan dengan karakteristik pasar, seperti tingkat inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan yang tepat dapat membantu mengatasi tantangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Baca juga: Wajib Paham! Inilah 5 Cara Menjadi Blockchain Developer yang Sukses

jenis jenis pasar

Apa Itu Pasar dan Apa Fungsinya? 

Berdasarkan penjelasan dalam buku Ekonomi (IPS Terpadu) SMP karya Mohammad Yasihn dkk. (Ganeca Exact), pasar diartikan sebagai tempat di mana pembeli dan penjual bertemu untuk menjalankan transaksi, yang menghasilkan proses jual beli.

Dalam disiplin ilmu ekonomi, pasar dianggap sebagai tempat atau proses di mana interaksi antara permintaan dan penawaran suatu barang atau jasa terjadi, yang pada akhirnya menentukan harga keseimbangan atau harga pasar dan jumlah yang diperdagangkan.

Definisi pasar yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merujuk pada kekuatan penawaran dan permintaan, di mana penjual berkeinginan untuk menukar barang atau jasa dengan uang, sedangkan pembeli ingin menukar uang dengan barang atau jasa.

Sejalan dengan itu, menurut laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), setiap interaksi antara pembeli dan penjual akan membentuk harga yang disepakati di antara keduanya.

Kegiatan usaha di pasar melibatkan dua subjek utama, yaitu produsen dan konsumen, yang memegang peran yang sama-sama krusial dalam pembentukan harga barang di pasar. Dalam konteks ini, keseimbangan antara penawaran dan permintaan akan menciptakan harga yang dinamis dan senantiasa berubah mengikuti kebutuhan dan preferensi pasar.

Mengenal Jenis Jenis Pasar tidak Sempurna dan Karakteristiknya

Jenis jenis pasar yang pertama adalah pasar persaingan tidak sempurna. Pasar ini mencakup situasi di mana pembeli memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan penjual, menunjukkan dominasi yang jelas dari pihak pembeli terhadap penjual. Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibagi menjadi tiga jenis jenis pasar, yaitu:

1. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah jenis pasar di mana terdapat banyak pembeli dan penjual yang terlibat dalam persaingan bebas tanpa hambatan. Beberapa karakteristik dari pasar ini mencakup:

2. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli terjadi ketika hanya ada beberapa penjual yang mendominasi pasar dan bersaing dalam situasi persaingan yang terbatas. Karakteristik pasar oligopoli melibatkan:

3. Pasar Monopoli

Pasar monopoli terjadi ketika hanya ada satu penjual tunggal yang mengendalikan pasokan barang atau jasa. Karakteristik pasar monopoli mencakup:

Jenis Jenis Pasar Berdasarkan Transaksinya dan Ciri Cirinya

Pasar juga dapat dibedakan berdasarkan cara transaksi wujudnya. Saat ini, ada berbagai bentuk pasar yang terjadi dan dijalankan oleh masyarakat, meskipun sebagian orang mungkin tidak akrab dengan nama resmi dari setiap wujud pasar tersebut. Berikut adalah jenis jenis pasar berdasarkan bentuknya:

Pasar konkret adalah bentuk pasar di mana barang diperjualbelikan secara langsung melalui pertemuan fisik antara penjual dan pembeli. Dalam praktiknya, penjual dan pembeli berinteraksi secara langsung saat melakukan transaksi jual beli barang.

Karakteristik pasar konkret melibatkan pembayaran tunai, di mana pembeli memberikan uang tunai kepada penjual sebagai pertukaran atas barang yang dibeli. Serah terima barang dan uang berlangsung secara tunai dan langsung, dengan interaksi langsung antara pembeli dan penjual.

Pasar abstrak, sesuai dengan namanya, adalah bentuk pasar di mana transaksi antara penjual dan pembeli tidak terjadi secara langsung. Dalam pasar ini, pembeli dan penjual tidak perlu bertemu secara fisik saat melakukan transaksi jual beli.

Salah satu karakteristik pasar abstrak adalah transaksi yang berlangsung secara jarak jauh. Pembeli mempercayai penjual tanpa perlu bertemu langsung, seperti dalam pembelian barang dalam jumlah partai besar dari produsen ke pembeli. Perkembangan teknologi digital juga mempengaruhi aktivitas pasar abstrak ini, memungkinkan transaksi jual beli tanpa harus berhadapan secara fisik.

Sementara itu, menurut cara transaksinya, jenis jenis pasar terbagi menjadi dua, yaitu:

Pasar tradisional merujuk pada pasar yang berdasarkan pada tradisi, di mana pembeli dan penjual dapat berinteraksi langsung dan melakukan tawar-menawar. Barang-barang yang dijual di pasar tradisional umumnya merupakan kebutuhan sehari-hari. Di pasar ini, transaksi dilakukan dengan tatap muka dan harga dapat dinegosiasikan.

Sebaliknya, pasar modern adalah bentuk pasar yang lebih cenderung modern dan terorganisir. Di pasar modern, berbagai jenis barang dijual dengan harga tetap yang tidak dapat ditawar, dan pembeli melakukan pelayanan sendiri. Contoh-contoh pasar modern meliputi mal, plaza, minimarket, dan supermarket.

Jenis Jenis Pasar Menurut Waktu dan Kriterianya

Jenis jenis pasar juga bisa dibedakan berdasarkan waktu dan kriteria tertentu. Pada jenis ini, terdapat lima jenis jenis pasar, antara lain:

  1. Pasar Harian

Pasar harian adalah jenis jenis pasar yang menjalankan kegiatan jual-beli setiap hari. Secara umum, pasar harian menawarkan berbagai produk kebutuhan sehari-hari, serupa dengan apa yang dapat ditemui di pasar tradisional.

  1. Pasar Mingguan

Pasar mingguan adalah jenis pasar yang beroperasi untuk jual-beli sekali seminggu. Produk yang dijual serupa di pasar-pasar lain, seperti pasar Kamis, pasar Minggu, dan pasar Senin.

  1. Pasar Bulanan

Pasar bulanan adalah jenis pasar yang berlangsung untuk jual-beli setiap bulan sekali. Banyak barang yang dijual merupakan hasil pembelian sebelumnya yang kemudian dijual kembali, contohnya pasar pameran batik, pasar batu akik, dan pasar sejenisnya.

  1. Pasar Tahunan 

Pasar tahunan adalah jenis pasar yang beroperasi untuk jual-beli setahun sekali, biasanya saat momen-momen tertentu. Contoh lainnya termasuk pasar Ramadhan, pasar Idul Fitri, pasar Imlek, dan pasar sejenisnya.

  1. Pasar Temporer

Terakhir, terdapat pasar temporer, yaitu jenis pasar yang diadakan pada waktu tertentu dan tidak berlangsung secara rutin. Contohnya adalah bazar.

Jenis Jenis Pasar Berdasarkan Luas Wilayahnya

Di sisi lain, berdasarkan luas wilayahnya, jenis jenis pasar dapat dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut:

  1. Pasar Setempat

Pasar setempat merupakan jenis pasar yang berlokasi di suatu wilayah tertentu dan biasanya dihadiri oleh penduduk sekitar. Pedagang dan pembeli di pasar ini mayoritas adalah warga dari wilayah tersebut. Barang yang dijual di pasar setempat umumnya berkaitan dengan kebutuhan pokok penduduk. Contoh pasar setempat termasuk Pasar Tempel, Pasar Sleman, Pasar Godean, dan Pasar Prambanan.

  1. Pasar Daerah

Pasar daerah memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan pasar setempat, melibatkan wilayah kabupaten/kota dan provinsi. Pasar ini biasanya memiliki ukuran yang besar dan sering kali menjadi ikon dari daerah tersebut. Contoh pasar daerah meliputi Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo, dan Pasar Johar di Semarang.

  1. Pasar Nasional

Pasar nasional memiliki cakupan yang lebih besar, mencakup seluruh wilayah suatu negara. Contoh pasar nasional meliputi pasar uang dan pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana transaksi keuangan dan perdagangan berlangsung secara nasional.

  1. Pasar Internasional

Pasar internasional adalah jenis pasar di mana pembeli dan penjual berasal dari berbagai negara di seluruh dunia. Contoh pasar internasional mencakup pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar karet di New York, pasar kopi di Santos, dan pasar intan di Amsterdam. Pasar ini melibatkan perdagangan global dan interaksi antarbudaya yang luas.

Baca juga: Subsidi adalah: Contoh dan 5 Manfaatnya yang Penting Diketahui

Jenis Jenis Pasar Berdasarkan Barang yang Diperjualbelikan

Selanjutnya, berdasarkan barang yang diperjualbelikan, pasar bisa dibedakan menjadi empat jenis jenis pasar utama, yaitu:

  1. Pasar Sumber Daya Produksi

Pasar sumber daya produksi melibatkan perdagangan faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja. Contoh pasar ini adalah bursa tenaga kerja, tempat di mana pekerja mencari pekerjaan dan perusahaan mencari karyawan.

  1. Pasar Barang Konsumsi

Pasar barang konsumsi adalah pasar di mana barang-barang yang dikonsumsi oleh individu diperdagangkan. Ini termasuk pasar tradisional di mana orang membeli sayur-mayur dan barang konsumsi lainnya untuk kebutuhan sehari-hari.

  1. Pasar Jasa

Pasar jasa melibatkan perdagangan berbagai jenis layanan, seperti layanan perbaikan kendaraan, pendidikan, kesehatan, kebersihan, dan lain-lain. Contoh pasar jasa mencakup bengkel, salon, lembaga les, dan berbagai penyedia layanan lainnya.

  1. Pasar Finansial (Keuangan)

Pasar finansial atau keuangan adalah tempat perdagangan instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, dan valuta asing. Salah satu contoh pasar keuangan adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana investor memperdagangkan saham dan surat-surat berharga lainnya. Dalam pasar ini, nilai berbagai instrumen keuangan ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari para investor.

Pasar Kripto Termasuk Jenis Pasar Apa? 

Penting untuk dicatat bahwa istilah “pasar kripto” merujuk pada segmen pasar yang lebih luas yang dikenal sebagai “pasar keuangan (finansial)”. Pasar keuangan ini mencakup berbagai instrumen keuangan dan investasi, termasuk aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum.

Walaupun demikian, pasar kripto memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari pasar tradisional. Pasar kripto merupakan bentuk pasar keuangan yang terdesentralisasi, berbeda dengan struktur pasar tradisional yang seringkali terorganisir dalam bentuk monopoli, oligopoli, atau duopoli.

Dalam pasar kripto, tidak ada satu entitas tunggal yang mengendalikan seluruh transaksi atau harga. Sebaliknya, pasar kripto bersifat terbuka, memungkinkan partisipasi dari berbagai individu dan lembaga keuangan.

Persaingan di pasar kripto sangat beragam, dengan adanya banyak bursa dan individu yang aktif berpartisipasi. Para pelaku pasar dapat melakukan pembelian, penjualan, dan pertukaran aset kripto di berbagai platform perdagangan yang tersedia, menciptakan lingkungan yang dinamis dan kompetitif, di mana harga dan likuiditas dapat bervariasi.

Mengenal Potensi Keuntungan dan Risiko di Pasar Kripto

Sebelum terlibat dalam pasar kripto, setiap calon investor atau trader perlu memahami potensi keuntungan, serta tantangan dan risiko yang perlu diwaspadai dalam jenis jenis pasar ini. Berikut beberapa potensi keuntungan dari pasar kripto:

Investasi dalam aset kripto, termasuk Bitcoin, menawarkan potensi keuntungan yang tinggi. Nilainya dapat meningkat secara signifikan dalam waktu yang relatif cepat. Dengan strategi yang tepat, Anda dapat membeli aset kripto dengan harga rendah dan menjualnya dengan harga tinggi, mirip dengan perdagangan saham.

Aset kripto dapat diakses oleh siapa saja di seluruh dunia tanpa persyaratan khusus. Keuntungannya adalah anonimitas sehingga pengguna tidak perlu mengungkapkan identitas pribadi mereka saat bertransaksi.

Transaksi dengan aset kripto umumnya lebih cepat dibandingkan dengan transaksi perbankan konvensional. Sementara transfer antar bank internasional membutuhkan waktu berhari-hari, perdagangan Bitcoin bisa diselesaikan dalam hitungan menit hingga satu jam.

Setiap transaksi menggunakan aset kripto dapat dilihat oleh semua pengguna. Meskipun begitu, privasi pengguna tetap terjaga.

Investasi dalam aset kripto telah mendapatkan legalitas di beberapa negara, termasuk Indonesia, sehingga proses investasi ini lebih aman dan terjamin dari segi hukum.

Di sisi lain, pasar kripto juga dikenal memiliki sejumlah tantangan dan risiko yang perlu dihadapi, antara lain:

Harga aset kripto sangat fluktuatif dan dapat mengalami perubahan drastis dalam waktu singkat. Sifat volatil ini membuat investasi ini sangat berisiko.

Aset kripto menggunakan teknologi dan rentan terhadap serangan siber. Jika aset kripto dicuri atau diretas, maka sulit untuk mengembalikan aset yang telah hilang karena sifat anonim dan terdesentralisasi dari aset tersebut.

Banyak negara masih belum memiliki regulasi yang lengkap terkait kripto. Hal ini menciptakan ketidakpastian hukum yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan keamanan nasabah dalam bertransaksi dengan kripto.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, pemahaman terkait jenis jenis pasar dalam konteks ekonomi sangat penting. Pengetahuan tentang pasar tradisional hingga pasar kripto memberikan wawasan yang diperlukan untuk membuat keputusan investasi dan bisnis yang bijaksana.

Di sisi lain, memahami karakteristik pasar kripto, termasuk volatilitas tinggi dan potensi risiko keamanan siber, menjadi langkah-langkah yang penting dalam mengelola investasi aset kripto dengan bijak.

Pada akhirnya, dengan pemahaman yang baik tentang jenis jenis pasar tersebut, siapa pun dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga: Mengenal Gods Unchained dan 3 Cara Mendapatkan Penghasilan yang Wajib Dicoba!

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version