Site icon Dunia Fintech

Jenis Produk Asuransi Unit Link

Tujuan Asuransi

JAKARTA, duniafintech.com – Mungkin bisa jadi anda termasuk kelompok yang sering menerima tawaran dari tenaga pemasaran tidak hanya menawarkan kartu kredit, tetapi juga produk investasi dan asuransi.

Asuransi misalnya,  belakangan ini yang sedang berkembang di masyarakat bukan hanya menawarkan produk proteksi saja, tetapi juga mulai dikombinasikan dengan produk investasi. Produk ini dikenal dengan Unit Link.

Apa itu Unit Link?

Unit Link merupakan produk asuransi jiwa yang tergolong jenis asuransi nontradisional. Produk unit Link bisa disebut sebagai campuran antara dua produk keuangan, yaitu asuransi jiwa dan investasi.

Nantinya, premi yang disetor oleh nasabah akan dipecah dalam dua keranjang. Pertama, untuk keperluan proteksi. Kedua, untuk pengembangan dana atau investasi.  Dana investasi biasanya disetorkan dari perusahaan asuransi ke manajer investasi untuk dikelola di reksa dana.

Nasabah juga diberikan kesempatan untuk memilih penempatan dana investasinya ingin ditempatkan di reksa dana pendapatan tetap, campuran, saham, atau pasar uang. Ada pula yang saat ini  mulai berkembang yakni produk unit link yang menginvestasikan dananya secara syariah atau unit link syariah.

Adapun konsep penempatan dana hampir sama dengan  investasi di produk reksa dana. Hal tersebut merupakan salah satu strategi investasi di unit link berupa penempatan aset  penyertaan reksa dana.

Jenis produk asuransi unit link

Oleh karena itu, untuk para nasabah sebelum memilih produk unit link ada baiknya terlebih dahulu menyesuaikan dengan karakter investasi Anda dan sikap anda terhadap risiko.

Selain itu, anda juga harus mengenali jenis produk asuransi unit link. Jenis produk ini terbagi jadi empat bagian yakni, Unit Link pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan syariah.

Unit Link pasar uang

Bagi kamu yang tidak terbiasa dengan risiko yang besar, Unit Link pasar uang cocok sekali untuk anda. Selain tenornya pendek, risiko investasinya juga paling rendah dibandingkan dengan yang lain.

Unit Link pendapatan tetap 

Produk unit link ini bisa menjadi pilihan jika anda mengincar keuntungan yang relatif stabil.

Adapun porsi dana investasi si pemegang polis minimal 80% akan berada di instrumen surat utang. Porsi selebihnya berada di instrumen pasar uang.

Unit Link campuran 

Jenis Unit Link ini cocok untuk nasabah yang berharap untuk investasi jangka panjang dan ingin memperoleh pendapatan yang memadai.

Sementara itu, penempatan porsi dana untuk investasinya pada Unit Link campuran itu beragam, seperti  surat utang, saham dan instrumen pasar uang.

Unit Link saham

Produk ini pas untuk anda bagi ya bertipe agresif dengan mengharap hasil investasi tinggi, namun terbiasa menghadapi risiko yang tinggi. Pada umumnya porsi investasi produk ini terbesar ditempatkan pada instrumen saham. Varianya pun banyak, tergantung perusahaan asuransi yang menawarkan.

Unit Link syariah 

Bagi anda yang investasi tetapi mengedepankan prinsip syariah, produk ini cocok untuk anda. Kenapa ? karena penempatan dana investasinya berdasarkan prinsip syariah. Perlu anda ketahui, bahwa penempatan dana investasi pada produk ini di Surat Wadiah Bank Indonesia (SBI khusus syariah) dan obligasi syariah.

Selain itu dana investasi biasanya ditempatkan pada saham-saham eminten yang masuk dalam daftar Jakarta Islamic Index dan tentunya bisnis pasarnya tak menyalahi prinsip syariah.

Risiko

investasi di mana pun seperti asuransi, fintech peer to peer, reksadana, saham, deposito, hingga properti, memiliki potensi rugi. Begitu juga dengan produk Unit Link mempunya risiko jika anda investasi di dalamnya.

Menurut Perencana Keuangan, Aidil Akbar Madjid, selain rugi risiko lainnya yaitu nasabah tidak dapat melacak ke mana dananya diinvestasikan.

“Produk unit link juga kurang memberikan keleluasaan kepada nasabah untuk menghentikan investasinya ketika mengalami kesulitan finansial,” kata Aidil.

Unit link memang merupakan salah satu alternatif investasi yang bisa memberikan keuntungan, apabila anda mengetahui secara transparan terkait manfaat dan risiko produk yang ditawarkan.

 

Penulis: Kontributor / Achamad Ghifari

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version