Junk Bond adalah istilah yang agak jarang terdengar di kalangan masyarakat awam. Ketika mendengar istilah ini pertama kali, mungkin Anda berpikir bahwa ini merupakan instrumen yang tidak menguntungkan karena jenis obligasi ini, dalam artian harfiahnya, adalah obligasi sampah.
Namun, ternyata, jenis obligasi ini justru dapat memberikan keuntungan. Jenis obligasi ini adalah instrumen yang banyak dicari oleh investor untuk melakukan diversifikasi dalam portofolio investasi mereka.
Lalu, apa itu junk bond fund dalam konteks investasi? Untuk memahami secara lebih rinci dan lengkap, mari kita simak penjelasan selengkapnya berikut ini, seperti dinukil dari Qoala.
Baca juga: Jenis Investasi Jangka Pendek: Tabungan, Obligasi, hingga P2P Lending
Apa Itu Junk Bond?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, junk bond merupakan salah satu jenis obligasi yang memberikan tingkat bunga lebih tinggi karena memiliki peringkat kredit yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi investasi yang umumnya diperdagangkan di pasar. Dalam konteks ini, jenis obligasi ini membawa risiko gagal bayar yang signifikan, di mana perusahaan penerbit mungkin tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada investor untuk mengembalikan pokok investasi dan membayar bunga.
Karena risiko ini, perusahaan penerbit cenderung memberikan imbalan yang lebih tinggi sebagai kompensasi atas potensi gagal bayar kepada investor. Secara umum, penerbit jenis obligasi ini dapat berupa perusahaan dengan modal besar atau startup yang memiliki rasio utang tinggi dan potensi gagal bayar yang tinggi. Selain itu, jenis obligasi ini juga dapat mencakup obligasi dari perusahaan yang kehilangan kredibilitas investasinya.
Karakteristik Junk Bond
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jenis obligasi ini adalah obligasi yang menawarkan tingkat bunga lebih tinggi karena memiliki tingkat risiko gagal bayar yang lebih besar. Meskipun demikian, secara esensial, jenis obligasi ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan obligasi lainnya. Jenis obligasi ini merupakan sertifikat utang perusahaan yang mencakup informasi mengenai waktu jatuh tempo, total tunggakan, dan perhitungan bunga pinjaman.
Perbedaan utama antara junk bond dan obligasi investasi terletak pada peringkat kredit penerbitnya. Selain itu, jenis obligasi ini memiliki karakteristik khusus, seperti:
1. Fallen Angels
Fallen angels adalah obligasi yang awalnya memiliki peringkat investasi tetapi mengalami penurunan peringkat karena perusahaan penerbit mengalami krisis keuangan, bahkan mungkin gagal bayar dan pailit. Setelah mengalami penurunan peringkat, harga obligasi dapat meningkat, dan investor sering berusaha membelinya dengan harapan mendapatkan keuntungan saat perusahaan pulih dari situasi finansial yang sulit.
2. Rising Stars
Rising stars merujuk pada obligasi yang mengalami peningkatan kredibilitas karena kinerja perusahaan yang membaik. Perusahaan yang menerbitkan jenis obligasi junk bond ini umumnya adalah perusahaan dengan usaha baru yang tidak memiliki catatan utang sebelumnya. Harga obligasi rising stars cenderung mendekati harga obligasi investasi, dan risiko gagal bayarnya relatif lebih rendah.
Peringkat Junk Bond
Pada obligasi junk bond, pemeringkatan menjadi faktor kunci. Namun, apa dan bagaimana pemeringkatan jenis obligasi ini? Untuk memahaminya, kita dapat melihat pemeringkatan junk bond dari Moody’s Investor Service dan Standard and Poor’s (S&P) untuk obligasi di luar investasi dengan detail berikut ini.
1. Risiko Tinggi
Menurut Moody, junk bond dengan risiko tinggi diberi peringkat Ba atau B. Sementara menurut S&P, peringkat jenis obligasi ini yang berisiko tinggi adalah BB atau B. Meskipun jenis obligasi ini dengan peringkat ini masih mampu memenuhi kewajibannya, potensi gagal bayar tetap signifikan.
2. Risiko Paling Tinggi
Junk bond dengan risiko paling tinggi memiliki peringkat CAA, Ca, atau C menurut Moody, sedangkan menurut S&P, peringkat untuk jenis obligasi ini dengan risiko paling tinggi adalah CCC, CC, atau C.
Pada tingkatan ini, perusahaan sangat bergantung pada kondisi finansialnya untuk memberikan keuntungan dan menghindari potensi gagal bayar. Risiko default pada perusahaan dengan peringkat ini sangat besar, membutuhkan perhatian ekstra dalam melakukan analisis risiko.
Kelebihan Junk Bond
Junk bond, sebagai salah satu instrumen investasi yang menarik bagi sebagian investor, memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami. Berikut adalah kelebihan dari jenis obligasi ini yang perlu menjadi pertimbangan:
Baca juga: Investasi di Obligasi, Yuk Ketahui Keuntungan dan Risikonya
1. Imbalan Tinggi
Salah satu kelebihan menarik dari junk bond adalah tingginya imbal hasil investasinya. Imbal hasil yang tinggi ini merupakan bentuk kompensasi dari perusahaan kepada investor yang bersedia mengambil risiko besar dengan memegang jenis obligasi ini. Imbal hasil ini diperoleh dari pembayaran bunga selama jangka waktu pelunasan hutang perusahaan.
2. Jangka Waktu Panjang
Junk bond memiliki jangka waktu yang relatif panjang. Instrumen ini diterbitkan dengan jangka waktu 10 tahun dan dapat ditarik kembali dalam 4 hingga 5 tahun setelah penerbitan. Jangka waktu jenis obligasi ini yang panjang memberikan perusahaan kesempatan untuk melakukan ekspansi dan, dalam kondisi baik, menghindari risiko kebangkrutan. Jika terjadi gagal bayar, perusahaan memiliki waktu yang cukup untuk pulih.
3. Diversifikasi Portofolio
Junk bond dapat dijadikan sebagai salah satu aset dalam diversifikasi portofolio. Dengan memasukkan jenis obligasi ini ke dalam portofolio, risiko investasi dapat dikurangi. Diversifikasi membantu melindungi investor dari kerugian yang mungkin timbul dari satu aset, karena potensi keuntungan dapat berasal dari aset lainnya.
Kekurangan Junk Bond
Terdapat kekurangan yang perlu dipahami oleh investor dalam investasi pada junk bond, meliputi:
1. Risiko Tinggi
Junk bond menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, namun sejalan dengan prinsip keuangan, semakin tinggi potensi keuntungan, semakin tinggi risikonya. Jenis obligasi ini diterbitkan oleh perusahaan dengan tingkat gagal bayar yang signifikan, sehingga risiko investasi juga tinggi. Kondisi gagal bayar dan kebangkrutan perusahaan dapat menyebabkan investor kehilangan seluruh modal investasinya. Oleh karena itu, jenis obligasi ini lebih cocok bagi investor dengan profil spekulatif yang tinggi.
2. Pengaruh Perubahan Peringkat Kredit
Harga junk bond sangat dipengaruhi oleh perubahan peringkat kredit. Peningkatan kredibilitas perusahaan dapat mengakibatkan kenaikan harga obligasi, sementara penurunan kredibilitas dapat menyebabkan penurunan harga secara signifikan. Tidak dapat diprediksi dengan pasti kapan perubahan tersebut akan terjadi, sehingga tingkat spekulasi dalam jenis obligasi ini cukup tinggi.
3. Penurunan Nilai selama Resesi
Junk bond rentan mengalami penurunan nilai selama periode resesi ekonomi. Risiko kebangkrutan perusahaan meningkat saat terjadi resesi, sehingga nilai jenis obligasi ini cenderung turun. Oleh karena itu, pada kondisi ekonomi global yang memburuk, investasi pada jenis obligasi ini kurang direkomendasikan. Namun, dalam kondisi ekonomi yang stabil,jenis obligasi ini bisa menjadi pilihan investasi.
Demikianlah ulasan terkait Junk Bond yang penting untuk diketahui. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Baca juga: Cara Menghitung Obligasi pada Harga Diskonto dan Lainnya
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com