Site icon Dunia Fintech

Unik Banget! Ada Kafe di Thailand yang Jadi Tempat Nongkrong Para Trader Kripto

kafe trader thailand

JAKARTA, duniafintech.com – Pemandangan unik terlihat di sebuah kafe yang ada di negara Thailand. Pasalnya, jika biasanya kafe hanya menjadi tempat nongkrong untuk sekadar menyeruput kopi dan menikmati cemilan, tetapi di kafe yang satu ini akan ditemukan pemandangan berbeda.

Sebuah kafe yang terletak di timur laut negara Thailand itu diketahui juga menjadi tempat nongkrong bagi para trader cryptocurrency. Di sini, para trader akan saling berbagi dan bertukar saran serta pergerakan pasar terbaru seraya menyantap kue dan menyeruput kopi mereka.

Dengan eksterior atau bagian luar dari kafe ini yang dinaungi oleh sebuah pohon sakura, para pelanggan HIP Coffee & Restaurant—nama kafe tersebut—tampak akan menatap laptop mereka masing-masing seraya memperhatikan pergerakan pasar.

Hal ini pun dianggap dapat menjadi contoh dari berkembangnya cryptocurrency di negara Thailand belakangan ini. Kafe HIP, yang sudah ada sejak tahun 2013 silam, disebut telah melakukan adaptasi dengan kripto pada tahun 2020 lalu.

Menurut staf kafe ini, sejak dua tahun lalu itu, para pelanggannya mulai berlipat ganda. Dikatakan Manajer HIP kafe, Oakkharawat Yongsakuljinda, kafe ini memberikan peluang investasi alternatif bagi orang-orang di sekitar Provinsi Nakhon Ratchasima.

Bukan hanya menyediakan berbagai makanan dan minuman, kafe HP pun menawarkan konsultasi investasi gratis dan berencana untuk memulai investasi kripto. Di lain sisi, kata para pelanggannya, perdagangan di kafe ini menawarkan mereka peluang sukses terbaik di pasar yang bergejolak. Pasalnya, cryptocurrency terbesar, Bitcoin, mencapai posisi terendah dalam enam bulan di minggu ini.

“Sangat menyenangkan bagi saya untuk berada di sini karena saya bisa bertemu orang-orang yang memiliki minat yang sama,” ucap salah seorang trader kripto, Detnarong Satianphut, seperti dikutip dari Yahoo Finance.

“Kami (trader) dapat bertukar informasi karena di dunia perdagangan kami menghadapi jutaan orang,” imbuh sang trader berusia 35 tahun tersebut.

Kesan lainnya soal keberadaan kafe “kripto” ini juga datang dari trader lainnya, Apakon Putnok.

“Memiliki begitu banyak layar, sangat membantu. Kami segera mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mogok dan apakah kami harus membeli,” tutur trader berusia 23 tahun ini.

Sebagai informasi, Pemerintah Thailand sebelumnya mengonfirmasi bahwa mereka bakal mulai mengatur penggunaan aset digital kripto sebagai alat transaksi/pembayaran. Meski begitu, di lain sisi, pemerintah “Negeri Gajah Putih”—julukan Thailand—pun memperingatkan potensi risiko terhadap stabilitas keuangan dan sistem ekonomi secara keseluruhan.

Menurut data resmi yang ada, cryptocurrency sudah memperoleh momentumnya di Thailand. Hal itu karena aset digital tersebut pada pada November lalu telah diperdagangkan sebanyak 251 miliar baht (USD 7,62 miliar) atau kurang lebih Rp109,6 triliun.

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Exit mobile version