JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pekan ketiga Agustus 2024 menunjukkan adanya penurunan, pasca kedatangan 34 saham emiten baru, dari jumlah 22 saham pendatang baru
Penurunannya yang signifikan setara 64% dari populasi saham baru di bursa saham sepanjang tahun ini.
Sebagai langkah mendukung pertumbuhan saham, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meminta BEI untuk memperketat calon emiten yang ingin melantai di Bursa Tanah Air.
Tujuannya, agar kualitas tetap terjaga serta mendukung perkembangan.
Hal itu disampaikan Djustini Septiana Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek dan Pemeriksaan Khusus OJK baru-baru ini di Jakarta.
Ia mengatakan, OJK terus memantau perkembangan yang terjadi.
Terbaru, OJK secara tegas menyampaikan tengah mengevaluasi sejumlah poin-poin aturan tentang IPO tersebut.
Menurut Djustini, para pihak diminta mematuhi POJK Nomor 51/2016, POJK Nomor 7, 8, 23, 25, 58, 76/20217, hingga POJK Nomor 22 dan 29 Tahun 2021.
OJK kata Djustini terkait dalam pelaksanaan, telah memiliki aturan tersendiri terutama mengatur emiten.
Di sisi lain, OJK dan BEI telah membuat aturan masing-masing.
Peraturan BEI tertuang dalam Peraturan I-A Kep-00101/BEI/12-2021, I-V Kep-00104/BEI/07-2023, I-A.1 Kep-00100/BEI/10-2014, dan I-Y Kep-00083/BEI/11-2022.
Peraturan tersebut berisi prasyarat teknis dan sistem untuk IPO.
Bursa Saham Emiten Baru Alami Penurunan
Saham PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) menempati posisi pertama yang mengalami penurunan.
Hingga hari ini Selasa (20/8/2024) saham MPIX telah mengalami penurunan hingga 80 persen sejak listing pada 7 Februari lalu.
Menyusul saham PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) menempati posisi kedua.
Penurunannya hingga saat ini telah kehilangan sebesar 73,31%.
Di posisi ketiga ditempati PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS).
Saham DGAS telah anjlok hingga 71,33%.
Secara lengkap berikut dipaparkan posisi saham yang mengalami penurunan:
- PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) : turun 80,84%
- PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) : turun 73,31%
- PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) : turun 43,82%
- PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) : turun 9,71%
- PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) : turun 71,33%
- PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) : turun 46,21%
- PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) : turun 57,63%
- PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) : turun 46,12%
- PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) : turun 37,59%
- PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN) : turun 16,36%
- PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) : turun 62,96%
- PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) : turun 70%
- PT Xolare Rcr Energy Tbk (SOLA) : turun 66,22%
- PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) : turun 50%
- PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) : turun 17,04%
- PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) : turun 67,97%
- PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) : turun 13,01%
- PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) : turun 33,33%
- PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) : turun 2,92%
- PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPA) : turun 5,32%
- PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) : turun 10%
- PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) : turun 1,18%%
Tampaknya, kedatangan emiten baru tak sepenuhnya mempengaruhi pergerakan harga saham. Meski ada yang turun tapi sebagian justru mengalami kenaikan.
Berikut daftar pergerakan saham saat ini:
- PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) : naik 341,18%
- PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) : naik 158,39%
- PT PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP): naik 158,86%
- PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) : naik 98,23%
- PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) : naik 52,48%
- PT Remala Abadi Tbk (DATA) : naik 52,38%
- PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) : naik 41,01%
- PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) : naik 26,37%
- PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) : naik 22,14%
- PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE) : naik 17,24%
- PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) : naik 10,40%
- PT Esta Indonesia Tbk (NEST) : naik 1,48%