JAKARTA, duniafintech.com – Kelebihan Bitcoin ETF, apa yang saja yang perlu diketahui oleh investor? Seperti diketahui, penggunaan Bitcoin semakin meluas dari waktu ke waktu.
Selain diakui sebagai bentuk investasi dan komoditas di berbagai negara, Bitcoin juga telah menjadi subjek dari Exchange Traded Fund (ETF).
Pada perkembangannya, BlackRock, yang merupakan salah satu manajer investasi terkemuka di dunia, juga menunjukkan ketertarikan pada Bitcoin, sebagaimana terlihat dari pendaftaran mereka untuk ETF Bitcoin.
Nah, untuk mengetahui apa saja kelebihan Bitcoin ETF, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Prospek Bitcoin ETF 2024, Benarkah Bank Bisa Krisis?
Kelebihan Bitcoin ETF: Apa Itu ETF?
Apa yang dimaksud dengan Exchange Traded Fund (ETF)? ETF merupakan jenis sekuritas yang mengikuti nilai dari suatu aset investasi tertentu, tetapi dapat diperdagangkan di bursa saham dengan cara yang serupa dengan saham biasa.
ETF dapat dirancang untuk melacak harga berbagai jenis aset investasi, termasuk indeks, sektor saham, komoditas, atau bahkan koleksi besar sekuritas yang beragam.
Jenis-jenis ETF yang umum meliputi ETF saham, ETF obligasi, ETF industri, ETF mata uang, dan yang belakangan ini semakin populer adalah Bitcoin ETF yang melacak harga Bitcoin.
Melalui ETF, investor dapat melakukan diversifikasi portofolio mereka tanpa harus benar-benar memiliki aset yang mendasarinya. Selain itu, ETF memungkinkan investor untuk memiliki beragam jenis aset dalam satu instrumen investasi, yang berbeda dengan membeli setiap aset secara individual.
ETF dapat diperdagangkan di bursa, sehingga harganya dapat berfluktuasi sepanjang hari perdagangan seiring dengan perubahan harga aset yang diikutinya di pasar.
Kelebihan Bitcoin ETF: Apa Itu Bitcoin ETF?
Apa yang dimaksud dengan Bitcoin ETF? Bitcoin ETF merupakan sekuritas yang memuat berbagai aset terkait Bitcoin dan diperdagangkan di bursa tradisional, bukan di bursa kripto.
Tujuan dari keberadaan Bitcoin ETF adalah untuk memberikan akses kepada investor yang mungkin ragu untuk memiliki Bitcoin secara langsung. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ETF memungkinkan investor untuk memiliki paparan terhadap aset tertentu, dalam hal ini Bitcoin, tanpa harus secara langsung memiliki mata uang kripto tersebut.
Secara konseptual, Bitcoin ETF diciptakan dengan cara manajer investasi membeli Bitcoin dan mengemasnya dalam bentuk sekuritas. Setelah itu, Bitcoin ETF dapat diperdagangkan di bursa saham seperti saham pada umumnya.
Namun, hingga saat ini, Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat, yang bertanggung jawab atas pengawasan dan regulasi sekuritas di AS, belum memberikan izin untuk Bitcoin ETF.
Meskipun beberapa manajer investasi telah mengajukan proposal untuk ETF Bitcoin yang melacak harga Bitcoin secara langsung, SEC selalu menolaknya dengan alasan kekhawatiran terkait manipulasi pasar, kurangnya regulasi, dan risiko penipuan di pasar kripto.
Dengan demikian, sampai saat ini belum ada Bitcoin ETF yang secara resmi merepresentasikan harga Bitcoin sebagai underlying-nya. Bitcoin ETF yang ada saat ini di pasar sebagian besar melacak harga kontrak berjangka (futures contract) Bitcoin yang diperdagangkan di Chicago Mercantile Exchange.
Produk ini telah dianggap sebagai instrumen finansial yang teregulasi dan diperdagangkan di pasar saham konvensional seperti NASDAQ atau NYSE.
Cara Kerja Bitcoin ETF
Bitcoin ETF beroperasi dengan memanfaatkan kontrak berjangka karena kebanyakan Bitcoin ETF hanya melacak harga tanpa harus benar-benar memiliki Bitcoin secara fisik di dalam dompet.
Kontrak berjangka adalah perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini memungkinkan investor untuk membeli aset di bawah atau di atas harga pasar saat ini pada akhir kontrak (disebut tanggal kedaluwarsa).
Proses pembuatan Bitcoin ETF melibatkan penggunaan kontrak berjangka karena ini membantu melindungi produsen dan pemasok dari fluktuasi harga. Dengan adanya kontrak berjangka, masing-masing pihak dapat “mengunci” harga beli atau jual mereka, dengan tujuan mengelola risiko daripada mengejar keuntungan maksimal.
Karena Bitcoin ETF yang ada saat ini berupa kontrak berjangka, memiliki Bitcoin ETF artinya berspekulasi pada harga Bitcoin pada saat kontrak tertentu berakhir, bukan memiliki Bitcoin secara fisik untuk jangka panjang.
Namun, Bitcoin ETF menghadapi tantangan karena kesulitan dalam melacak harga Bitcoin secara akurat. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan pada kontrak berjangka yang bersifat spekulatif. Akibatnya, terjadi deviasi harga antara Bitcoin ETF dan harga asli Bitcoin, membuat Bitcoin ETF menjadi terlalu mahal atau terlalu murah.
Permasalahan ini timbul karena manajer investasi tidak dapat melakukan pembelian Bitcoin secara langsung. Hanya Bitcoin ETF spot yang memungkinkan pembelian Bitcoin secara langsung. Oleh karena itu, pengajuan Bitcoin ETF oleh Blackrock baru-baru ini, yang berfokus pada Bitcoin ETF spot, berpotensi menjadi peristiwa signifikan di pasar keuangan.
Baca juga: Investor Wajib Tahu! Inilah 4 Keuntungan Berinvestasi di Bitcoin ETF
Daftar Bitcoin ETF Populer
- Grayscale Bitcoin Trust (GBTC): Dimiliki oleh GrayScale Investment, GBTC memiliki dana kelolaan sebesar US$ 18,9 miliar.
- ProShares Bitcoin Strategy ETF (BITO): Milik ProShares, BITO memiliki dana kelolaan sebesar US$ 1,03 miliar.
- ProShares Short Bitcoin Strategy ETF: Produk lain dari ProShares, ETF ini memiliki dana kelolaan sebesar US$ 83,36 juta.
- VanEck Bitcoin Strategy ETF: Dimiliki oleh VanEck, ETF ini memiliki dana kelolaan sebesar US$ 45,05 juta.
- Valkyrie Bitcoin Strategy ETF: Milik Valkyrie Funds LLC, ETF ini memiliki dana kelolaan sebesar US$ 29,87 juta.
Bitcoin ETF tidak hanya ditemui di Amerika Serikat, tetapi juga mulai merambah pasar global, termasuk di Hong Kong, salah satu negara yang mendukung industri kripto.
Beberapa Bitcoin ETF terkemuka di Hong Kong meliputi CSOP Bitcoin Futures ETF dan Samsung Bitcoin Futures Active ETF. Bahkan, investor dapat membeli Bitcoin ETF tersebut secara langsung melalui layanan HSBC Hong Kong.
Kelebihan Bitcoin ETF
1. Praktis
Melalui Bitcoin ETF, investor dapat berinvestasi tanpa perlu melibatkan proses pertukaran mata uang kripto, penyimpanan digital, serta menghindari risiko kehilangan kunci dompet. Pembelian Bitcoin ETF dapat dilakukan dengan mudah melalui bursa saham.
2. Jelas
Investor institusi cenderung mencari instrumen investasi yang beroperasi dalam regulasi dan kerangka kerja yang jelas. Bitcoin ETF memenuhi kriteria ini, berbeda dengan aset kripto yang cenderung memiliki regulasi yang belum sepenuhnya terdefinisi.
3. Kepastian Pajak
Sebagai sekuritas, aturan perpajakan untuk ETF sudah jelas dan terstruktur. Hal ini menjadi penting bagi investor, terutama dari kalangan institusi, yang membutuhkan kepastian terkait aspek perpajakan.
4. Risiko yang Lebih Terukur
Manajer investasi ETF menangani seluruh risiko keamanan terkait Bitcoin, memberikan investor eksposur pada Bitcoin tanpa perlu secara langsung memiliki kripto. Ini membantu mengurangi risiko potensial yang terkait dengan kepemilikan langsung.
Kekurangan Berinvestasi Bitcoin ETF (Berbasis Kontrak Berjangka)
- Sementara
Investor hanya dapat mendapatkan eksposur terhadap harga Bitcoin dalam jangka waktu tertentu karena kontrak berjangka memiliki tanggal kedaluwarsa.
- Beban Biaya
Meskipun praktis, ETF Bitcoin seringkali disertai dengan biaya manajemen tambahan. Harga Bitcoin ETF juga cenderung lebih tinggi daripada harga di pasar spot.
- Ketergantungan pada Pihak Lain
Investor bergantung pada manajer ETF untuk pembelian dan pengelolaan Bitcoin mereka. Ketergantungan ini dapat menjadi risiko jika manajer tidak dapat menjalankan tugasnya dengan efektif.
Baca juga: BlackRock Siapkan Modal Rp 31 Triliun untuk Peluncuran ETF Bitcoin Spot
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com