Dunia Fintech

Kelemahan Investasi Emas yang Patut Dicermati Sebelum Membeli

JAKARTA, duniafintech.com – Bagi yang belum mengetahui apa saja kelebihan dan kelemahan investasi emas, nampaknya artikel ini patut untuk disimak.

Emas telah berharga sejak zaman dahulu kala. Instrumen ini juga masih menjadi investasi bahan baku yang sangat diminati. Ada kelebihan dan kelemahan investasi emas. Mari kita lihat pro dan kontra berinvestasi emas. Jadi, jika Anda memutuskan untuk terjun ke dunia investasi emas nanti, Anda sudah siap dengan risikonya.

Kelebihan dan Kelemahan Investasi Emas

Emas memiliki beberapa keunggulan sebagai investasi, yaitu:

Tak Terpengaruh Inflasi

Ketika inflasi merayap masuk, nilai mata uang menurun. Juga nilai instrumen investasi lainnya seperti saham dan obligasi. Namun, nilai emas relatif stabil. Kalaupun mengalami penurunan, itu tidak terlalu banyak. Jika inflasi melanda dan Anda memiliki tabungan emas, tabungan itu akan jauh lebih berharga daripada tabungan tunai.

Dalam kurun waktu 2000-2020, pasar saham beberapa kali terpuruk akibat situasi ekonomi yang sangat melemah. Termasuk pandemi yang melanda. banyak yang percaya bahwa harga emas cenderung naik seiring dengan memburuknya situasi ekonomi. Ini adalah angin segar bagi mereka yang memiliki tabungan emas.

Memang, harga emas tidak selalu naik saat ekonomi sedang goyah. Tapi kalaupun turun, tidak terlalu drastis.

Baca jugaAplikasi Investasi Emas OJK: Coba Reksadana Emas, Cuan !

kelemahan investasi emas

Baca jugaInvestasi Bitcoin Terpercaya: Kenali Platform Legal dan Ilegal

Mengamankan portofolio investasi

Emas, yang dapat bertahan dari guncangan inflasi, seringkali menjadi penyelamat portofolio investasi.

Saham dan obligasi bisa crash dan menyebabkan kerugian besar. Namun, properti tersebut tidak dapat dengan mudah dibongkar. Kemudian emas berperan sebagai penyeimbang dan meminimalisir resiko kerugian. Tentu saja, kondisinya juga bergantung pada tingkat buruk lingkungan investasi, nilai setiap instrumen investasi, arus kas, dll. Resiko rendah

Dengan harga yang stabil dan kemampuan menghadapi kenaikan inflasi, emas tidak terlalu berisiko rusak. Dengan demikian, emas adalah investasi dengan risiko yang relatif rendah. Bagi investor tradisional, memiliki emas adalah cara yang aman untuk mengamankan aset dan menahan aset likuid. Uang tunai mudah

Nah, inilah kelebihan emas yang tidak dimiliki instrumen investasi berisiko rendah lainnya. Emas dapat dengan mudah dijual atau digadaikan dan diubah menjadi uang. Itu kemudian diubah kembali menjadi bentuk emas.

Kelemahan Investasi Emas

Namun tak hanya kelebihan, melakukan investasi emas juga ada kelemahan seperti berikut ini

Tidak cocok untuk investasi jangka pendek

Emas baru memberikan hasil yang signifikan setelah 5-10 tahun. Bagi Anda yang ingin berinvestasi dalam jangka pendek, ini bukanlah instrumen yang tepat. Dalam waktu kurang dari 5 tahun, selisih harga emas maksimal 5 persen. Tidak signifikan karena investasi.

Sulit untuk menyimpan

Berbeda dengan uang tunai yang bisa disimpan di bank dengan sedikit biaya administrasi, emas membutuhkan safe deposit box yang harganya cukup mahal. Sekalipun ingin menyimpannya di rumah, Anda membutuhkan tempat yang aman dan terhindar dari pencurian, pencurian atau kebakaran. Apalagi jika Anda memiliki banyak tabungan emas. Padahal, hal ini bisa diatasi jika Anda memilih investasi emas digital, sehingga tidak perlu menyimpan emas fisik di rumah. Dengan susunan seperti ini, Anda hanya akan menerima buku emas yang menunjukkan nilai tata bahasa emas. Pada saat yang sama, emas fisik ada di tangan penyedia instrumen investasi.

Tidak ada pendapatan pasif

Tidak seperti property, yang bisa disewa bulanan, atau saham, yang menerima dividen tahunan. Emas hanya menguntungkan jika dijual saat harganya naik. Jika kenaikan harga tidak banyak, Anda tidak akan mendapat banyak keuntungan.

Rawan Money Game

Kerugian ini terlihat jelas bagi investor yang berinvestasi dalam emas elektronik atau digital. Dengan investasi emas digital, investor hanya perlu mengirimkan sejumlah uang kepada manajer investasi. Uang tersebut kemudian dikonversi menjadi emas dengan harga saat ini. Investor hanya akan menerima bukti saldo emas yang dibeli. Salah satu layanan investasi tersebut adalah Pegadaian.

Masalahnya, investasi yang berkembang 12 tahun lalu ini tidak memiliki jaminan uang kembali jika ada masalah dengan kesepakatan. Penyedia penipuan sering menggunakan celah ini untuk menawarkan produk perjudian yang disamarkan sebagai investasi emas. E-Gold dapat ditutup sewaktu-waktu karena tidak dijamin oleh FDIC (Federal Deposit Insurance).

Biaya transaksi harus dibayar oleh investor

Biaya transaksi juga dipertimbangkan sebelum berinvestasi emas. Biaya tersebut sudah termasuk biaya penyimpanan, potongan harga saat menjual emas, biaya cetak emas (bila ingin mencetak emas digital ke dalam bentuk fisik), dll. Investor membayar semua biaya ini sehingga mereka dapat mengurangi pengembalian investasi. Belum lagi harga beli kembali emas yang lebih rendah dari harga beli. Berinvestasi dalam emas selalu menarik, terutama bagi mereka yang baru mengenal investasi. Namun sebelum Anda memutuskan untuk membeli emas sebagai aset, pastikan Anda mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga Anda memahami risiko yang mungkin Anda hadapi saat berinvestasi emas.

Baca jugaModus Penipuan Trading Bitcoin, Ini Contoh Kasus yang Pernah Terjadi

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version