duniafintech.com – Seiring perkembangan teknologi dalam menghadapi Era Industri 4.0, Kementerian dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) mendukung untuk memajukan sistem Pendidikan Indonesia dengan memanfaatkan perkembangan artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Teknologi AI semakin ramai dibahas dalam berbagai diskusi teknologi di seluruh dunia.
Dengan adanya perkembangan teknologi, ranah pendidikan diharapkan mampu meningkat dalam segi kualitasnya sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo mengenai pembangunan sumber daya manusia (SDM) dengan fokus utamanya di sektor pendidikan.
Baca Juga : ModalSaham, Platform Investasi Saham Waralaba Melalui Crowdfunding
Dalam acara International Conference: Embedding Artificial Intelligence (AI) in Education Policy and Practice for Southeast Asia yang digelar di Jakarta kemarin (18/9), Totok Suprayitno selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud mengatakan dalam sambutannya semua masyarakat harus tahu bagaimana cara menyikapi, cara tidak untuk menolak, terutama untuk guru-guru di Indonesia harus tahu cara menempatkan diri supaya peran seorang guru tidak mudah tergantikan oleh teknologi.
“Guru harus mengikuti pola pendidikan sesuai dengan perkembangan teknologi. Selain itu, seorang guru juga perlu berpikir kreatif dan dan menyikapi majunya teknologi dengan terus belajar serta membuka diri terhadap perkembangan.” Ujar Totok
Dalam penguasaan teknologi, seorang guru termasuk golongan digital migrant yaitu orang yang baru belajar dalam teknologi digital. Sementara seorang siswa menjadi digital native yaitu generasi yang seolah dengan sendirinya bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Maka dari itu, dengan pesatnya kemajuan teknologi, kecerdasan buatan atau AI akan dapat merombak banyak kebiasaan baik di dalam sistem pendidikan atau di dalam kehidupan sehari-hari. AI akan men-disrupt kebiasaan-kebiasaan yang akan gampang digantikan oleh mesin.
Baca Juga : Gojek Dapat Suntikan Dana Investasi dari AIA Financial
Seperti yang dikatakan bapak teknologi Indonesia BJ Habibie, Indonesia tidak bisa membuat sebuah penemuan ulang sebuah teknologi yang sudah lama ditemukan bangsa lain, karena negara maju sudah lama menemukan dan menggeluti teknologi canggih dari waktu ke waktu. Hal yang bisa dilakukan Indonesia adalah membuat Inovasi dari teknologi yang sudah ada.
-Vidia Hapsari-