duniafintech.com – Dalam rangka mendorong pengembangan aplikasi berbasis blockchain, The United Arab Emirates’ Ministry of Community Development (MOCD) mengumumkan kompetisi “Social Blockathon”. Kementerian Sosial UAE ini bagikan hadiah dengan total $ 16.300.
Kementerian Sosial UAE ini bagikan hadiah dengan total $ 16.300 dalam Kompetisi “Social Blockathon” diumumkan oleh MOCD selama GITEX Technology Week yang diadakan di Dubai World Trade Center dari 6 Oktober hingga 10 Oktober.
Kompetisi “Social Blockathon” ini mendorong pengembangan aplikasi berbasis blockchain dengan tujuan pendidikan, sosial dan rekreasi. Pendaftaran kompetisi dibuka sampai 20 Februari 2020.
Dalam kompetisi “Social Blockathon”, para peserta akan ditantang untuk mengembangkan aplikasi berbasis blockchain dan tidak diizinkan untuk menggunakan software dan aplikasi yang telah dirancang sebelumnya.
Baca juga :
- Bagaimana Tren Asuransi Di Tahun 2019? Simak Untuk Para Milenial!
- Pelatihan Asuransi Di Indonesia Melalui Indonesia Re Institute
- Identity Week Asia Hadirkan 1000 Pakar Indentitas Internasional
- Paypal Mundur dari Deretan Investor Libra Mengikuti Jejak Visa dan Mastercard
Menurut laporan Emirates News Agency, MOCD akan memberikan mata uang fiat UAE, dirham (AED) kepada pemenang kompetisi. Kementerian Sosial UAE ini bagikan hadiah dengan total $ 16.300, yang dibagi untuk pemenang pertama sebesar 30.000 AED ($ 8.200), sedangkan pemenang kedua dan ketiga akan menerima 20.000 AED ($ 5.400) dan 10.000 AED ($ 2.700). Pemenang akan diumumkan selama UAE Innovation Month pada bulan Februari 2020.
Sekedar informasi, MOCD pada dasarnya bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan sosial dan undang-undang untuk kebijakan sosial di UEA. MOCD juga mengawasi lembaga kesejahteraan sosial dan menetapkan kebijakan tertentu yang berkaitan dengan pernikahan dan aspek kehidupan lainnya di Emirates.
Langkah cerdas untuk mendukung ekosistem blockchain tidak hanya terlihat dari selenggarakannya kompetisi ini. Salah satunya pada bulan September lalu, Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA meluncurkan sistem blockchain untuk merekam dan berbagi data perawatan kesehatan.
– Dinda Luvita –