Tren hype nya aset kripto seperti Bitcoin saat ini memang karena mereka memiliki dunia yang baru. Salah satunya adalah ICO. Apa itu? Apa saja risiko yang bisa menyebabkan kerugiannya?
Definisi Initial Coin Offering (ICO) adalah sebuah sarana dalam menghimpun dana melalui penawaran suatu jenis koin baru atau layanan cryptocurrency baru. Kemudian, investor yang tertarik akan memberikan penawaran dengan mata uang crypto lain seperti dogecoin, atau justru dengan mata uang rupiah.
Baca Juga : DOGE Naik Lebih dari 600% Selama Satu Minggu
Baca Juga : Prediksi Bitcoin Pekan Ini : Bitcoin Turun, Altcoin Menguat
Setelah itu, investor akan menerima token cryptocurrency baru khusus untuk ICO. Token tersebut berisi jumlah koin yang diperoleh oleh investor yang telah menyerahkan sejumlah uang penawaran.
Kemudian perusahaan cryptocurrency akan menggunakan dana dengan meluncurkan produk atau memulai mata uang digital. Dari produk tersebut, investor bakal dapat keuntungan jika nilai tukar koin tersebut naik.
Macam-macam risiko ICO
Ketua Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Sidharta Utama menyebut ada tiga risiko dalam investasi cryptocurrency, yang pertama kripto memiliki risiko yang tinggi karena harga yang sangat fluktuatif. Misalkan harga Bitcoin yang turun 70% pada akhir 2018 daripada awal tahun itu; kemudian meningkat hampir 14 kali lipat selama pandemi COVID-19.
Investasi kripto hanya cocok bagi kamu yang bisa menanggung risiko. Jika kamu tidak relative toleran dalam menerima risiko, ada baiknya untuk tidak terjun langsung ke dalam pasar. Fluktuasi harga di pasar aset kripto terjadi karena mekanisme pasar yang berkaitan erat dengan permintaan dan penawaran harga. Oleh karena itu, gunakanlah dana endapan ketika ingin berinvestasi di dalam pasar kripto.
Risiko kedua adalah likuiditas aset kripto berbeda-beda. Ada 8.500 aset kripto dengan tingkat likuiditas yang memiliki keberagaman. Jika kurang likuid, maka kamu akan kesulitan menjualnya. Kemudian, belum lagi faktor keamanannya karena sifatnya digital sehingga peluang untuk diretas sangat tinggi.
Bappebti menyarankan para investor untuk mengedukasi dengan sebanyak mungkin informasi tentang cryptocurrency. Saat ini, ada 229 aset kripto yang berizin Bappebti berdasarkan kapitalisasi pasar, keamanan, tata kelola sistem blockchain, serta skabilitas sistemnya. Terakhir, belilah aset kripto lewat pedagang kripto yang telah resmi alias terdaftar dan memenuhi syarat dari Bappebti.
Cara menghindari risiko kerugian Initial Coin Offering (ICO)
Ketika masa ICO selesai, koin yang dibuat dari hasil dana investor tersebut dirilis ke masyarakat atau umum. Masyarakat umum bisa membeli koin itu untuk melakukan transaksi atau bahkan investasi. Koin tersebut bisa naik atau turun harganya.
Nah, hal itu pula yang membuat risiko kerugian dalam ICO ini sangat tinggi. Jangan salah, coin ICO yang baru dirilis pun belum tentu akan mendapatkan nilai yang tinggi dan bisa menyebabkan perusahaan bangkrut.
1. Gali informasi tentang cryptocurrency
Sebelum investor membeli koin ICO agar tidak mengalami kerugian, ada baiknya untuk mengedukasi dirinya dulu dengan informasi-informasi seputar cryptocurrency. Hal ini agar kamu bisa memprediksi, menentukan, atau memilih koin yang berpeluang punya tren kenaikan. Ada banyak laman daring yang mengulas dari dasar cryptocurrency yang bisa kamu pelajari.
Kemudian, kamu juga bisa bergabung dengan kumpulan atau komunitas yang memiliki minat yang sama untuk menggali ilmu lebih dalam. Pelajarilah tren terbaru cryptocurrency agar kamu tidak mengalami risiko kerugian yang besar.
2. ICO rentan penipuan
Agar tidak terjerat penipuan, ada empat hal yang harus kamu lakukan, yaitu pastikan pengembang proyek dapat dengan jelas menentukan tujuannya. Kemudian, kamu harus mencari tahu latar belakang pengembang proyek ICO seperti siapa saja sosok di baliknya, di mana lokasi kantornya. Hal ini akan membuat kamu bisa memahami lebih jauh rencana dari bisnis mereka sehingga kamu tak perlu merasa cemas dengan masa depan investasi kamu. Apalagi jika kamu dapat memastikan legalitas perusahaan pengembangmu
Lalu, carilah syarat dan ketentuan hukum yang mengatur ICO untuk memastikan koin ICO yang kamu beli tersebut sah, dan terakhir kamu harus pastikan dana ICO telah disimpan dalam dompet escrow yang telah kamu persenjatai beragam kunci sulit sehingga hanya kamu yang bisa mengaksesnya.
Penulis : Contributor
Editor : Gemal A.N. Panggabean