JAKARTA, duniafintech.com – Ada banyak kesalahpahaman soal bisnis yang mesti dihindari, utamanya oleh generasi milenial. Pasalnya, generasi milenial adalah generasi yang saat ini sangat dekat dengan investasi.
Di luar itu, selain melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengelola bisnis sendiri memang menjadi salah satu impian yang ingin dicapai generasi milenial. Terlebih, dengan menjalankan bisnis sendiri, anak-anak muda dapat mengerjakan apa yang mereka sukai serta yang sesuai dengan passion mereka.
Di lain sisi, mereka pun dapat melatih diri sendiri untuk menjadi pemimpin, bahkan membantu orang banyak melalui bisnis yang dijalani. Akan tetapi, masih ada nih 5 kesalahpahaman soal bisnis yang dipikirkan generasi millennial.
Baca juga: Kenali 5 Risiko yang Dihadapi Pebisnis Ini sebelum Meraih Kesuksesan
Nah, kalau Anda masih berusia muda dan mulai terpikir untuk menjalankan bisnis sendiri, ada baiknya Anda menyimak ulasannya di bawah ini.
- Kesalahpahaman soal Bisnis: Pendidikan dan Tech Entrepreneurship Tidaklah Sesuai
Adapun Steve Jobs, Mark Zuckerberg, dan Bill Gates keluar dari sekolah demi memulai bisnis mereka. Ada yang berkata bahwa mereka tidak perlu gelar demi meraup banyak uang dari bisnis mereka.
Padahal, faktanya, pelajaran-pelajaran yang diperoleh di dalam kelas mampu memberikan ilmu yang mampu diterapkan dalam bisnis.
Maka dari itu, jangan pernah mengorbankan pendidikan demi dunia bisnis Anda sebab ada banyak hal bermanfaat yang dapat diaplikasikan di dunia kerja nanti.
- Bisnis yang Paling Sukses Berdasarkan pada Ide Terbaik—Kesalahpahaman Soal Bisnis
Sebagai pebisnis, Anda barangkali menjadi salah satu orang yang percaya bahwa bisnis tersukses adalah yang idenya paling cemerlang. Adapun faktanya, bisnis yang sukses adalah bisnis yang mampu mengeksekusi ide-ide cemerlang dengan sukses.
Dengan demikian, untuk menjadi seorang pebisnis sukses, Anda harus belajar beragam kemampuan dalam bisnis yang mampu membawa ide-ide itu terjual ke pasar.
- Pinjaman Modal Usaha Dibutuhkan saat Kepepet Saja
Selanjutnya, juga ada kesalahpahaman soal usaha yang perlu Anda tahu, yaitu yang berkaitan dengan pinjaman modal usaha. Pasalnya, banyak yang merasa selama beberapa bulan atau beberapa tahun awal bahwa bisnis mereka baik-baik saja.
Baca juga: Gampang Banget! Ternyata Begini Cara Mencairkan Dana Asuransi AIA
Namun, ketika terjadi atau ada kendala yang berhubungan dengan keuangan, baru kemudian pebisnis kelabakan mencari pinjaman modal.
Padahal, sejatinya, modal usaha dapat bermanfaat untuk banyak hal. Sebagai contoh, pembelian inventori, pengembangan bisnis, pembelian aset modal, dan kegiatan promosi.
Nah, kalau Anda saat ini sedang merintis bisnis dan butuh pinjaman modal usaha, mengapa tidak mengajukannya ke platform peer to peer lending, misalnya?
Pasalnya, P2P akan memberikan pinjaman dengan cepat dan mudah, tanpa menyita waktu-waktu sibuk Anda. Anda pun bisa meminjam dengan nominal yang menjanjikan dan tentu saja dengan bunga yang rendah.
- Karyawan Berkapasitas Baik tidak Perlu Dikelola
Banyak dari pebisnis muda saat ini beranggapan bahwa kalau ingin perusahaan berjalan dengan baik maka merekrut karyawan yang pintar atau capable sangat diperlukan. Kendati begitu, tentu saja karyawan perlu dikelola.
Sebagai contoh, pada tahun 1998, co-founder Google Larry Page dan Sergey Brin merekrut Eric Schmidt, di mana dirinya menjadi CEO perusahaan tersebut.
Adapun Page dan Brin menyadari bahwa perusahaan mereka bakal memerlukan pemimpin-pemimpin berpengalaman kalau ingin menapaki tangga kesuksesan.
- Orang-orang yang Lebih Tua Cenderung tidak Inovatif
Pada zaman sekarang ini, perusahaan-perusahaan dipenuhi oleh generasi millennial. Generasi ini dipercaya memiliki ide-ide segar yang mampu membuat suatu perusahaan bisa lebih unggul dibanding yang lainnya.
Baca juga: 8 Ide Bisnis Modal Kecil yang Bisa Menghasilkan Cuan Berlimpah
Hal ini beriringan dengan adanya kesalahpahaman bahwa orang-orang yang lebih tua, atau yang lebih berpengalaman, tidaklah inovatif.
Faktanya, bisnis yang dapat berjalan dengan sukses mengandalkan kolaborasi dari inovasi dan pengalaman.
Mungkin, anak-anak muda punya inovasi, tapi orang-orang yang lebih tua punya lebih banyak pengalaman. Jadi, mengkolaborasikannya adalah satu hal yang menarik.
Demikianlah ulasan soal 5 kesalahpahaman soal bisnis yang perlu dipikirkan generasi milenial dan harus dihindari. Sebagai pebisnis muda, milenial harus dapat lebih matang dalam mengelola bisnis, bukan hanya dari segi operasional, melainkan pula mindset.
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Admin: Panji A Syuhada