Sebelum masuk ke dalam investasi saham, penting untuk mengetahui cara belajar main saham yang tepat. Kamu harus memiliki panduannya Karena masih menjadi trader saham pemula. Saham sendiri merupakan bukti kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan atau badan.
Saham, menurut Bursa Efek Indonesia, adalah tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (PT).
Meski diistilahkan dengan “main”, tetapi dalam investasi ini tentu diperlukan minat dan keseriusan yang besar. Pasalnya, selain bisa menghasilkan keuntungan yang besar, main saham juga bukannya tanpa risiko. Kerugian bisa menjerat jika tidak mengetahui panduan main saham, terutama bagi pemula, yang tepat.
Dengan cara dan pengelolaan modal yang benar, tentu saham akan memberi banyak cuan. Sebaliknya, jika abai dan terkesan main-main di lini bisnis ini, nantinya hanya akan merenggut banyak hal, mulai dari waktu hingga tenaga.
Trading saham memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
-
Dividen yang Dihasilkan
Sering mendengar istilah dividen? Pada perusahaan, dividen adalah istilah yang jamak digunakan, baik dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) maupun di luar itu. Dividen sendiri berarti pembagian laba kepada pemegang saham. Pembagiannya sesuai banyaknya saham yang dimiliki oleh si pemegang laba.
Pembayaran dividen saham ini dilakukan bukan dalam bentuk pembayaran tunai, melainkan saham tambahan. Adapun pembagian tersebut bakal mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi keuntungan didistribusikan kepada para pemilik/investor. Kepemilikan nilai saham yang besar di sebuah perusahaan akan menghasilkan dividen yang besar pula per tahun.
-
Diversifikasi Saham
Kiat-kiat untuk mengurangi risiko dengan mengalokasikan dana ke berbagai instrumen keuangan, industri, dan kategori lainnya merupakan pengertian dari diversifikasi. Saham yang didiversifikasi dapat membantu mengatasi kerugian yang diakibatkan produk investasi lain. Diversifikasi investasi saham ini juga berguna untuk menambal risiko pada sebuah portofolio yang mampu meningkatkan potensi keuntungan.
-
Ikut Memiliki Perusahaan
Ikut memiliki perusahaan? Beli saham, jawabannya. Kepemilikan saham yang besar juga menentukan posisi seseorang di sebuah perusahaan. Keputusan yang diambil pun dapat dipastikan lebih memperhatikan kehendak pemilik saham, terutama yang nilainya besar.
Saat ini di Indonesia, sejumlah perusahaan juga memberi atau menjual sebagian sahamnya kepada karyawan. Menurut beberapa sumber, hal ini dilakukan perusahaan agar karyawannya tetap loyal dan turut memiliki perusahaan tersebut.
-
Sistem Pasar Saham yang Transparan
Sistem kerja yang transparan untuk memenuhi kebutuhan semua orang, baik investor maupun pihak lain, terkait penilaian dan penetapan harga, menjadi ciri dari pasar saham. Investor pun akan merasa aman karena hal ini. Hal itu karena dana yang diinvestasikan tidak akan habis sia-sia atau disebabkan oleh masalah yang terjadi di dalam perusahaan.
-
Pasar Saham Ternama Global sudah Menanti
Di bursa efek, para pemain saham bisa menanamkan uang mereka di mana pun itu, bahkan dalam skala global. Pasar-pasar saham ternama yang ada di luar negeri pun sudah menanti dan bukannya tidak mungkin untuk dimasuki. Perusahaan-perusahaan yang sedang ekspansi sering menjadi target atau tujuan utama dari pemain saham. Hal itu karena harga sahamnya yang masih relatif murah dan sederet keuntungan lainnya.
Panduan belajar trading saham untuk pemula:
-
Sekuritas dengan Biaya Transaksi Kecil adalah Pilihan
Pemula harus mengetahui beberapa panduan untuk main saham. Dari sekian banyak perusahaan sekuritas atau pialang (broker) saham, pilihlah salah satunya. Biaya transaksi antar perusahaan sekuritas yang beragam pun penting untuk diketahui. Biaya pembelian dan penjualan saham itulah biaya transaksi.
Adapun biaya ini merupakan sumber pendapatan perusahaan pialang yang digunakan. Investor tentu akan semakin diuntungkan jika biayanya juga kecil. Meski demikian, perusahaan pialang berbiaya besar juga boleh untuk dicoba.
Setelah mengetahui perusahaan pialang yang akan dipilih, mulailah untuk main saham. Beberapa dokumen untuk membuka rekening perlu disiapkan. Di samping itu, juga perlu untuk belajar indeks atau IDX saham sebagai langkah awal.
Rekening efek atau rekening dana nasabah diperlukan dalam investasi saham. Perusahaan-perusahaan sekuritas yang memfasilitasi rekening itu. Selanjutnya, top-up uang ke rekening efek itu. Uang tersebut akan berfungsi seperti e-money. Saham-saham yang diinginkan bisa dibeli secara online dengan uang tersebut.
-
Tidak Boleh Gegabah
Kedua, panduan untuk pemula adalah tidak boles gegabah. Sekarang, rekening efek sudah tersedia dan main saham pun dimulai. Langkah pertama adalah transfer data (top up) ke rekening efek tersebut. Perlu diketahui, modal 100 ribu pun bisa digunakan untuk main saham, apalagi bagi pemula.
Penting untuk dimengerti, terdapat istilah satuan lot dalam transaksi saham. Besaran satu lot itu berisi 100 lembar saham. Untuk menghitung jumlah yang harus dibayarkan saat membeli saham, tinggal dikalikan antara harga per lembar saham dengan harga satu lot atau 100.
Apakah langsung dapat cuan? Belum tentu langsung. Konsisten sangat diperlukan dalam investasi saham. Karena itu, tidak boleh gegabah untuk berinvestasi, apalagi langsung menghabiskan uang untuk membeli satuan lot saham.
Akan tetapi, jika dana yang dimiliki untuk investasi memang cukup besar, bisa juga untuk mencoba diversifikasi tadi. Tujuannya adalah agar dana besar yang diinvestasikan tidak terlalu berisiko tinggi.
-
Indeks LQ45 atau IDX30, Apa Itu?
Berikutnya, panduan main saham untuk pemula adalah memilih indeks saham.
Dipilih melalui kriteria tertentu, indeks saham merupakan ukuran statistik perubahan gerak harga dari kumpulan saham. Indeks saham ini dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Di BEI sendiri ada sebanyak 35 indeks saham yang terdaftar. Lalu, apa itu indeks IDX30 atau LQ45?
Pada kedua indeks itu, terdapat saham-saham berlikuiditas sangat tinggi. Selain itu, kelebihannya adalah pada nilai baik dari sisi fundamental perusahaannya. Saham blue chip alias saham papan atas/unggulan adalah istilah yang dipakai untuk saham IDX30 atau LQ45 ini. Nama-nama sejumlah perusahaan ternama bertengger di kedua indeks tersebut.
Mengapa harus indeks IDX30 atau LQ45?
Pasalnya, jika ingin main saham yang aman, dengan kerugian atau risiko yang minimal, maka pilihlah kedua indeks itu. Karena itu, penting untuk mengetahui tentang indeks IDX30 dan LQ45 dan perlahan-lahan mempelajarinya.
-
Saham Perusahaan yang Harus Dibeli
Setelah mengetahui indeks IDX30 atau LQ45, pertanyaan selanjutnya adalah, “Saham perusahaan apa yang harus dibeli?”
Jawabannya, perusahaan consumer goods (perusahaan produk-produk konsumsi pribadi dan/atau rumah tangga) atau perbankan. Produk-produk dari perusahan ini banyak digunakan oleh masyarakat sehingga laba yang signifikan tiap tahunnya dijamin akan mengalir dari perusahan ini.
Di sisi lain, jangan khawatir saat harga saham perusahaan ini turun ketika nanti membeli. Hal itu karena harga saham ini akan kembali normal, bahkan justru mengalirkan cuan yang lumayan besar.
-
Stop-loss
Untuk diketahui, stop loss merupakan sebuah permintaan atau perintah dalam rangka menutup posisi yang berguna guna membatasi kerugian dalam nilai tertentu. Saat harga saham yang dibeli tiba-tiba anjlok, tentu kekhawatiran akan rugi sering kali muncul. Akan tetapi, tetap tenang sebab harga saham memang selalu naik dan turun.
Dinamika ini akan jadi biasa saja selagi ditanggapi dengan santai. Perusahaan dengan prospek cerah, tempat menanam saham tadi, akan kembali ke trek-nya, kok! Meski demikian, tetap cek portofolio. Jika merah, peninjauan atas emiten yang bersangkutan penting untuk dilakukan.
Faktor fundamental keuangan yang menyebabkan itu? Lakukan stop loss tadi! Tujuannya agar kerugian dapat dibatasi. Jika kerugian kian membesar, stop-loss tadi-lah yang akan menyelamatkan.
-
Trader atau Investor, Pilih Mana?
Akan jadi seorang trader atau investor? Pilihan yang gampang-gampang sulit, sepertinya.
Perlu disimak, trader sendiri biasanya bersifat mencari keuntungan. Cuannya berasal dari selisih harga jual yang dikurangi harga beli dalam waktu yang relatif pendek. Untuk investor, saham akan disimpan dalam waktu yang relatif lama, tetapi keuntungan di kemudian hari bisa dipanen.
Lantas, bagaimana mengetahui pilihannya?
Cobalah simak karakteristik ketika menanam saham melalui aplikasi broker atau di bank. Jia senang mengambil risiko, tentu trader pilihannya. Sebaliknya, apabila memang suka main aman dalam jangka panjang, pilihlah investor.
-
Beli ketika Harga Turun
Ketika harga saham turun, mulailah membeli. Salah kaprah jika mengira bahwa saat harga indeks saham sedang turun berarti kondisinya lagi buruk buat beli saham. Meski mungkin saja itu tak sepenuhnya keliru, tetapi tetap perhatikan situasi.
Kenapa ketika harga saham turun justru disarankan untuk membeli? Ingat, di kemudian hari selalu ada potensi peningkatan harga. Cuan yang besar siap-siap dipanen jika hal itu terjadi.
Selama masih pemula, tidak boleh ragu-ragu untuk memulai investasi ini, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
-
Diversifikasi
Membeli saham di lini bisnis yang berbeda-beda juga akan menyelamatkan dari risiko-risiko buruk di suatu waktu. Pasalnya, kiat ini penting agar sang pemain saham punya sudut pandang yang tidak itu-itu melulu. Misalnya, bisa dimulai dengan membeli beragam saham di sektor consumer goods, properti, atau perbankan.
Nantinya, jika salah satu saham harganya tiba-tiba anjlok, saham-saham lain hasil diversifikasi tadi bisa membantu untuk menutupi kerugian yang ada.
-
Saham dengan Fundamental Baik Jadi Pilihan
Terakhir, tapi juga tidak cala penting untuk pemula adalah fundamental.
Saham dengan fundamental keuangan yang baik patut menjadi pilihan. Portofolionya juga penting buat disimak. Selain itu, lihat pula rekam jejak usaha perusahaan. Yang juga tak kalah penting, sudah baik-kah keuangan perusahaan itu?
Hal itu perlu dilakukan untuk meminimalisasi kerugian di kemudian hari. Bukan tidak mungkin, untung besar juga sudah menanti di masa depan, meskipun kamu seorang trader saham pemula.
Penulis : Kontributor
Editor : Gemal A.N. Panggabean