Duniafintech.com – Kolaborasi fintech dan e-commerce yang semakin solid juga terbukti mampu meningkatkan nilai rata-rata pembelian dan frekuensi transaksi. Pergeseran pola perilaku konsumen ke ranah online sebagai dampak dari pandemi bisa jadi kunci upaya pemulihan ekonomi nasional. Data Bank Indonesia mencatat peningkatan volume transaksi belanja di e-commerce yang dilakukan sebanyak 383,5 juta kali pada kuartal II 2020. Jumlah itu naik 39,05% dibanding dengan kuartal I 2020 yang sebesar 275,8 juta kali.
Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tumbur Pardede mengungkapkan, kolaborasi fintech dan e-commerce sangat terbuka dan akan saling bersinergi satu sama lain. Di satu sisi, di pihak e-commerce akan berupaya memberikan beragam pilihan pendanaan/kredit kepada para konsumen mereka sehingga akan meningkatkan traffic pengguna dan transaksi di e-commerce tersebut.
“Dengan begitu, adanya kolaborasi serta penyediaan data usaha UMKM dari ekosistem e-commerce atau lembaga pengadaan pemerintah akan meningkatkan penyaluran pembiayaan ke sektor UMKM. Peningkatan permintaan juga mendorong underlying fintech,” ungkap Tumbur.
Sejumlah fintech gandeng e-commerce untuk meningkatkan pembiayaan di masa pandemi, seperti Tokopedia dengan Dhanapala. Kemudian Bukalapak dengan Indodana serta Bhinneka bersama Koinworks.
Baca Juga:
- Laporan Sebut Pandemi COVID-19 Beri Dampak Positif untuk Fintech
- Sebelum Terjerat Pinjaman Online Bodong, Kenali Dulu Ciri Fintech Ilegal Menurut OJK
- OJK Rombak Aturan Main Industri Fintech P2P Lending, Ini Rinciannya
Dengan adanya pergeseran kebiasaan masyarakat dari belanja offline menjadi online, langkah selanjutnya yang krusial bagi para pelaku industri adalah segera menyesuaikan strategi bisnis dengan pola perilaku konsumen. Karena ini dapat membantu mereka dalam meningkatkan nilai transaksi sekaligus membantu laju pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di tengah pandemi.
Selain itu, pembayaran berkala berupa Paylater hingga 12 bulan dan proses registrasi yang mudah dengan e-KYC dalam bertransaksi online, menjadi salah satu stimulus yang tepat untuk turut mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.
General Manager Kredivo Indonesia, Lily Suriani menjelaskan secara tertulis, “Kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi dalam berbelanja online mendorong inovasi pembayaran digital. Kemudahan akses serta opsi pembayaran secara berkala yang ditawarkan fintech diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat.”
Lily menambahkan, dengan begitu ini menjadi stimulus pemulihan ekonomi nasional, terlebih di tengah pemberlakuan PSBB di ibukota. Oleh karena itu, kolaborasi fintech dan e-commerce harus terus ditingkatkan guna membangun ekosistem digital yang semakin solid.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)